Kenapa Vaksin Janssen dan Cansino Bisa Hanya Sekali Suntikan? Ini Penjelasannya

Selasa, 14 September 2021 11:49 WIB

Botol berlabel "COVID-19 Coronavirus Vaccine" dan jarum suntik terlihat di depan terpampang logo Johnson & Johnson dalam ilustrasi yang diambil, 9 Februari 2021 ini. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson (Janssen) dan Cansino hanya disuntikkan satu dosis saja, berbeda dengan AstraZeneca dan Sputnik V yang dua suntikan. Padahal secara metode, keempat vaksin yang sudah beredar di beberapa negara itu menggunakan metode yang sama, yaitu viral vector.

Dokter spesialis patologi klinis dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Tonang Dwi Ardyanto, menjelaskan bagaimana cara kerja dari vaksin tersebut. Menurutnya, DNA protein S dari virus SARS-CoV-2 dititipkan sedemikian rupa dalam virus yang menjadi vektor pembawa. Secara bersama-sama mereka kemudian dimasukkan ke dalam tubuh penerima vaksin dan virus vektor akan 'menginfeksi', sehingga ditangkap oleh sel-sel sistem imunitas bawaan.

“Tubuh merespons protein S tersebut, membentuk antibodi dan sel memori,” ujar dia melalui pesan WhatsApp, Senin 13 September 2021.

Virus vektor sudah dihilangkan kemampuan replikasinya, sehingga sekali dimasukkan, segera ditangkap sel imun bawaan tanpa ada aktivitas lagi. Virus tidak bisa berkembang biak dalam tubuh manusia penerima vaksin, sama seperti vaksin tipe Inactivated Whole Virus. “itu sebab pemberiannya minimal dua kali, bisa lebih,” katanya lagi.

Dosen tetap di UNS itu melanjutkan, pada vaksin viral vector, ada tipe lain yang sifat replikasinya masih tetap ada. Tipe ini adalah variasi dari Live Attenuated Virus Vaccine, artinya masih tetap bisa bereplikasi dalam tubuh.

Advertising
Advertising

Tipe-tipe inilah yang paling mendekati infeksi alami, sehingga cukup diberikan sekali, seperti J&J dan Cansino. Tipe Live Attenuated ini biasanya baru dibuat setelah dianggap risiko terbentuknya mutasi signifikan sudah sangat menurun. “Keempat vaksin yang disebut di awal tadi termasuk tipe viral vector yang non-replicating. Maka seharusnya tidak cukup bila hanya satu kali pemberian,” tutur Tonang.

Tapi, mengapa berbeda, J&J dan Cansino cukup satu dosis sedang AstraZeneca dan Sputnik dua dosis? Menurut Tonang, perbedaannya ada pada jenis virus vektor yang digunakan. Pada AstraZeneca, yang digunakan adalah adenovirus yang biasanya menginfeksi simpanse. “Setelah disuntikkan, tubuh manusia membentuk antibodi terhadap vaksin Covid-nya, tapi tidak banyak bereaksi terhadap virus vektornya,” ujar dia.

Sementara pada J&J dan Cansino, virus vektornya adalah adenovirus yang biasa menginfeksi pada manusia tapi ringan. Ketika menjadi vektor, maka tubuh membentuk antibodi terhadap vaksin virus Covid-19 yang dititipkan, maupun terhadap virus yang membawanya.

Jika nanti diberikan lagi vaksin yang sama, Tonang yang merupakan epidemiolog itu menambahkan, virus vektor tersebut akan "ditangkap" oleh antibodi yang sudah terbentuk. “Maka virus vektor tidak bisa menjalankan tugasnya membawa vaksin Covid.”

Sedangkan pada Sputnik, juga menggunakan adenovirus yang biasa menginfeksi manusia. Tapi sengaja dibuat dua versi vaksin, strain virus vektor pada dosis dua sengaja dibedakan dengan dosis pertama. Maka diharapkan, virus vektor tidak ditangkap antibodi yang sudah terbentuk pada tubuh penerima vaksin.

“Itulah mengapa ada beda pada J&J dan Cansino hanya diberikan sebagai dosis tunggal,” tutur Tonang lagi.

Meski hanya diberikan satu kali, Tonang berujar, kedua jenis vaksin Covid-19 itu mengklaim bisa memberikan perlindungan yang cukup. Itu laporan uji klinis, nanti akan dinilai efektivitas sebenarnya saat mulai digunakan di lapangan.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

4 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya