Sudden Death Burung Pipit di Cirebon: Tes PCR Dua Virus Negatif, Tinggal Bakteri

Reporter

Antara

Jumat, 17 September 2021 02:00 WIB

Tangkapan layar video petugas kebersihan Balai Kota Cirebon menemukan burung pipit mati masal di area Balai Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa 14 September 2021. Ini adalah peristiwa kedua sepanjang bulan ini setelah yang pertama terjadi di Gianyar, Bali, pada Jumat pekan lalu (ANTARA/Khaerul Izan)

TEMPO.CO, Cirebon - Penelitian terhadap penyebab kematian ratusan burung pipit bersamaan di halaman Balai Kota Cirebon, Jawa Barat, dilakukan lewat pemeriksaan sampel di laboratorium. Hasilnya sudah didapat dan sementara disimpulkan kematian karena perubahan cuaca yang ekstrem bagi burung-burung bertubuh dan paruh mungil itu.

Kesimpulan ditarik setelah hasil uji laboratorium tak mendapati adanya infeksi virus flu burung ataupun virus penyakit newcastle yang biasa menyerang unggas. "Kesimpulan sementara, penyebab kematian bukan karena penyakit, hasil PCR Avian Influenza atau flu burung dan pengujian PCR Newcastle Disease negatif," kata Kepala Bidang Pertanian dan Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Dan Perikanan, Kota Cirebon, Iin Inayati di Cirebon, Kamis 16 September 2021.

Iin juga mengungkapkan bahwa hasil autopsi bangkai burung pipit itu juga tidak menemukan kerusakan pada bagian organ dalam. Untuk itu ia memastikan kematian ratusan burung pipit pada Senin pagi lalu bukan disebabkan oleh infeksi virus. "Organ dalamnya normal," katanya.

Kesimpulan penyebab perubahan cuaca yang membuat burung-burung pipit itu stress masih berifat sementara. Alasannya, hasil pemeriksaan sampel burung pipit tersebut belum selesai. Tersisa uji di laboratorium bakteriologi dan hasilnya belum didapat. "Hasil lengkap belum keluar, karena ada proses uji lab bakteriologi," ujar Iin.

Hasil pemeriksaan yang nihil infeksi virus itu sama seperti yang didapat dari hasil pemeriksaan atas fenomena yang sama di Sukabumi, Jawa Barat, pada akhir Juli lalu. Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Budina Eka Prasetya, mengungkapnya saat dihubungi Sabtu pekan lalu.

Advertising
Advertising

Tapi, tidak se-massal seperti di Cirebon atau di Gianyar, Bali, pada Jumat pekan lalu, fenomena sudden death burung pipit di Sukabumi 'hanya' melibatkan puluhan ekor. Mereka ditemukan jatuh bergelimpangan di kawasan permukiman.

Baca juga:
Dokter Hewan IPB Minta Fenomena Burung Pipit Mati Massal Direspons Cepat

Berita terkait

Kampung Wisata Kacirebonan akan Dilengkapi Becak Wisata

4 jam lalu

Kampung Wisata Kacirebonan akan Dilengkapi Becak Wisata

Pengembangan kampung wisata Kacirebonan melibatkan tukang becak yang mangkal di sekitar keraton

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

11 jam lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

1 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

2 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

3 hari lalu

Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

BaliSpirit Festival 2024 menghadirkan lebih dari 150 lokakarya dalam bidang yoga, tari, pengembangan pribadi, penyembuhan dan seni bela diri.

Baca Selengkapnya

Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

4 hari lalu

Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

Pelindo harus memastikan BMTH menjadi destinasi yang membuat wisatawan mancanegara bisa tinggal lama di Bali.

Baca Selengkapnya

Tudingan Komersialisasi Tradisi Melukat untuk Delegasi WWF, Pemprov Bali Beri Tanggapan

4 hari lalu

Tudingan Komersialisasi Tradisi Melukat untuk Delegasi WWF, Pemprov Bali Beri Tanggapan

Bali memiliki banyak lokasi melukat, salah satunya yang belakangan ramai dikunjungi para pesohor dunia adalah Pura Tirta Empul.

Baca Selengkapnya

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

4 hari lalu

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penumpang Kereta Api Lebaran Wilayah Cirebon Naik 17 Persen

6 hari lalu

Jumlah Penumpang Kereta Api Lebaran Wilayah Cirebon Naik 17 Persen

Rata-rata harian jumlah penumpang kereta api Daop 3 Cirebon mencapai lima ribu orang.

Baca Selengkapnya

Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

7 hari lalu

Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

Selama 11-15 April di libur Lebaran, ada lebih dari 50 ribu wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon.

Baca Selengkapnya