Pertamina Fasilitasi Merdeka Belajar Mahasiswa di Kilang

Reporter

Antara

Sabtu, 18 September 2021 08:00 WIB

Pekerja mengoprasikan pipa di kilang Pertamina pengolahan unit VII Kasim, Sorong, Papua Barat, 3 Juni 2013. Kilang ini dibangun diatas areal seluas kurang lebih 80 HA. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Palembang - PT Kilang Pertamina Internasional memfasilitasi Universitas Sriwijaya menjalankan program Merdeka Belajar dengan memberi kesempatan mahasiswanya kerja praktik (magang) di lingkungan kilang seluruh tanah air. Kesempatan diberikan setelah kedua belah pihak menekan nota kesepahaman Sinergi dalam Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono mengatakankerja sama itu merupakan wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap perguruan tinggi dalam rangka mengaitkan ilmu pengetahuan (teori) dengan implementasi di lapangan. “Perusahaan dan perguruan tinggi harus ada 'link', harus ada implementasi karena teknologi berkembang dari waktu ke waktu,” katanya setelah penandatanganan MoU di Aula Fakultas Hukum Unsri Palembang, Jumat 17 September 2021.

Djoko mengatakan kerja sama ini menjadi yang pertama dilakukan PT KPI dengan kampus. Sebagai anak perusahaan PT Pertamina yang membawahi enam kilang, PT KPI memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja lapangan dengan melakukan magang kerja di kilang. “Seperti di Palembang, yang memiliki Kilang Refenery Unit III Plaju, ini harus dimanfaatkan oleh para calon pemimpin bangsa untuk mereka belajar,” kata dia.

Ia mengapresiasi langkah Unsri selama ini yang disebutnya telah berhasil melahirkan SDM berkualitas bagi Pertamina. Keberadaan RU III di Palembang membuat Unsri menjadi penyuplai SDM bagi perusahaan itu. Program magang, kata Djoko, bakal meningkatkan efisiensi perusahaan mengingat jika mahasiswa itu nantinya bekerja di kilang maka proses pendidikan dapat dipersingkat.

“Biasanya untuk 'junior engineering' itu 1-2 tahun harus dikawal, nanti tahun ketiga baru bisa dilepas. Tapi jika sudah ikut magang dengan kami, proses menjadi lebih cepat,” kata Djoko.

Advertising
Advertising

Rektor Unsri Anis Saggaff mengatakan Program Merdeka Belajar menggagas mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kampus. Dia mengungkapkan, ada jatah hingga 30 persen untuk mahasiswa Unsri belajar langsung ke lapangan, selain juga dari perguruan tinggi harus memasukkan kalangan praktisi untuk ikut mengajar di kampus.

Menurut Anis, pola pendidikan seperti ini sudah lebih dahulu dilakukan oleh sejumlah negara maju agar kebutuhan dunia kerja bisa terpenuhi sesuai dengan kondisi yang sedang berkembang.

Universitas Sriwijaya, Anis menyatakan, juga siap membantu Pertamina jika ingin menjadikan karyawannya doktor. Caranya, kata dia, cukup fokus pada bidang kerjanya dan melakukan disertasi di sana. "Waktu untuk menyelesaikan studi pun jauh lebih singkat,” kata dia.

Baca juga:
87 Persen Mahasiswa Indonesia Salah Jurusan, Begini Tips Mudah Baca Bakat

Berita terkait

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

3 jam lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

7 jam lalu

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

8 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

9 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

10 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

23 jam lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

23 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

1 hari lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

1 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

1 hari lalu

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut kini wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat berkat gerakan Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya