Warga Calon Ibu Kota RI Pelopori Budi Daya Lalat Hitam

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Rabu, 22 September 2021 05:36 WIB

Magot basah dan magot kering di Rumah Magot Kelurahan Tanjung Tengah, Kabupaten Penajam Paser Utara. Kredit: Antaranews Kaltim/ M Ghofar

TEMPO.CO, Penajam - Wantono Mustofa, ayah empat anak yang tinggal di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), daerah yang ditetapkan sebagai calon Ibu Kota Negara baru, mempelopori budi daya lalat hitam hingga kemudian dibina oleh PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur.

"Awalnya hanya coba-coba budi daya lalat hitam untuk memproduksi maggot, sampai kemudian Januari tahun ini mendapat bantuan pembuatan rumah maggot dari Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT)," ujar Wantono di Penajam, Selasa, 21 September 2021.

Ia bersyukur karena maggot (belatung) yang ia produksi dari rumah maggot tersebut sudah bermanfaat, baik bermanfaat berupa hasil penjualan, dijadikan tempat belajar produksi maggot, hingga sejumlah teman yang sekedar minta untuk bibit.

Maggot yang diproduksi oleh Kelompok Himpuli di Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU, Kalimantan Timur tersebut ternyata banyak peminatnya, yakni pembeli akan menggunakan maggot untuk pakan ikan maupun pakan burung.

Harga jual maggot di lokasi ini adalah Rp15 ribu per kilogram untuk maggot basah, kemudian Rp10 ribu per kemasan isi 50 miligram untuk maggot kering.

Advertising
Advertising

"Selama ini pembeli lebih suka yang magot basah. Sedangkan kemasan maggot kering ini hanya coba-coba saja mengemas, siapa tahu ada yang minat. Maggot ini diproduksi Kelompok Himpuli bekerja sama dengan Hidayatullah dan Kelompok Maggot Lestari, saya hanya sebagai penggerak," katanya.

Ia menuturkan, pihaknya mulai rutin membudidayakan lalat hitam untuk memproduksi maggot sejak Maret tahun ini, yakni setelah bantuan pembuatan rumah maggot dari PT PHKT selesai dan diserahkan kepada kelompok pembudidaya setempat.

Wantono yang juga Ketua RT 06 Kelurahan Tanjung Tengah ini melanjutkan, terdapat dua unit rumah maggot yang dibuatkan oleh PHKT. Masing-masing rumah maggot berukuran 3X4 meter.

"Rumah maggot yang pertama difungsikan untuk penetasan larva sampai kemudian menjadi lalat hitam dewasa dan bertelur. Telur inilah yang kemudian dipindah ke rumah kedua sehingga menjadi maggot," ujarnya.

Ia juga berencana menambah satu rak di atas lokasi produksi maggot, karena lokasi produksi maggot saat ini berada di lantai sehingga sering basah mengingat saat ini adalah musim hujan.

"Jika kondisi basah seperti musim hujan sekarang, telur lalat sulit menjadi maggot, makanya saya berencana membuat rak di atasnya masih di rumah maggot kedua. Hitung-hitung sekaligus memanfaatkan ruang yang ada," katanya.

ANTARA

Baca:
Dari Maggot, Seorang Petani di Bekasi Raih Omzet Rp 12 Juta Per Bulan

Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

1 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

1 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

3 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

4 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

5 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

5 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

5 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

5 hari lalu

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

PB Percasi selenggarakan Pertamina Indonesian GM Tournament 2024, pekan ini. Kejuaraan internasional catur ini diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

10 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya