Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Merusak Terumbu Karang di Laut?

Reporter

Tempo.co

Rabu, 22 September 2021 11:42 WIB

Terumbu karang yang memutih akibat tertutupi jaring yang terbengkalai di kawasan lindung Ko Losin, Thailand 19 Juni 2021. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan iklim atau climate change adalah salah satu konsep yang membentuk dunia kita saat ini. Berbagai kegiatan kita sehari-hari kerap kali dikaitkan dengan perubahan iklim atau pemanasan global. Misal penggunaan bensin, listrik dan lain sebagainya.

Populasi manusia yang bertambah yang diikuti dengan meningkatnya aktivitas manusia mendorong semakin besarnya pemanfaatan energi. Ujungnya semakin banyak emisi yang dihasilkan.

Salah satu emisi yang berbahaya dan berdampak buruk bagi lingkungan adalah gas rumah kaca. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan iklim dan pemanasan laut.

Disebutkan dalam oceanservice.noaa.gov, perubahan iklim sama dengan perubahan laut. Hal ini karena laut menyerap karbondioksida (co2) yang dihasilkan. Meski dapat memperlambat pemanasan global, kimia laut akan ikut berubah.

Apabila laut menyerap terlalu banyak karbondioksida, laut akan memanas dan menyebabkan stres termal. Lantaran stres termal ini akan terjadi pemutihan dan penyakit menular pada karang.

Advertising
Advertising

Karena pemanasan, es yang ada lautan akan mencair dan permukaan laut naik. Dari kenaikan permukaan laut sedimentasi karang akan meningkat khususnya terumbu karang yang dekat dengan sedimen darat. Akibatnya zat-zat dan partikel akibat sedimentasi terbawa dan menghimpit karang sehingga terumbu karang menjadi tercekik.

Limpasan dari sedimentasi, air tawar, dan polutan yang dibawa air hujan akan menyebabkan pertumbuhan alga sehingga air menjadi keruh. Hal ini terjadi lantaran curah hujan yang berubah. Tak hanya curah hujan yang berubah, perubahan iklim juga dapat mengubah pola badai. Badai akan semakin kuat hingga dapat merusak terumbu karang.

Perubahan iklim mengubah banyak hal, selain curah hujan dan badai, arus laut juga dapat berubah. Apabila arus laut ini berubah, konektivitas dan rezim suhu dapat menghambat pertumbuhan larva karang dan suplai makanan karang berkurang.

Akibat kenaikan C02 atau karbondioksida di laut, kandungan asam di laut ikut baik. Saat tingkat pH tinggi pertumbuhan karang dan integritas struktural. Padahal, mengutip pernyataan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Sesmenko Marves), Agung Kuswandono dalam maririm.go.id terumbu karang merupakan bagian penting dalam ekosistem laut.

“Terumbu karang merupakan tempat asuh dari semua makhluk hidup di lautan. Kalau itu rusak tentu akan berdampak luar biasa, ikan kecil tidak bisa hidup maka habislah sumber daya alam kita,” ujar Agung pada Webinar “Dampak Perubahan Iklim Bagi Ekosistem Terumbu Karang Indonesia”, Senin, 21 Juni 2021.

Mirisnya, menurut prediksi dari Ketua Tim Pokja Kelautan dan Perikanan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF), Tonny Wagey, terumbu karang bisa saja hilang. Saat Sustainable Development Goals (SDGs) Annual Conference 2019, ia mengatakan, “Pada 2050 kita bisa gak lihat coral (karang) lagi, dampak perubahan iklim itu tidak dapat kita hindari.”

TATA FERLIANA

Baca juga: Data NASA Tunjukkan Perubahan Iklim Mengacak-acak Pola Hujan dan Kekeringan

Berita terkait

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

2 hari lalu

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

Greenpeace mengkritik Pemerintah Indonesia yang masih menolerir proyek PLTU. Pemenuhan Paris Agreement 2015 masih jauh panggang dari api.

Baca Selengkapnya

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

7 hari lalu

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018

Baca Selengkapnya

Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

7 hari lalu

Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

Suhu udara di permukaan Bumi sepanjang April 2024 mematahkan rekor sebelumnya yang tercipta pada 2016. Sama-sama diwarnai El Nino kuat.

Baca Selengkapnya

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

10 hari lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

12 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

14 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

15 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

16 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

18 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

18 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya