Berharap Kratom tak Dilarang: dari Nasib Petani sampai Paru-paru Dunia

Reporter

Antara

Jumat, 24 September 2021 16:47 WIB

Seorang warga memperlihatkan dua lembar daun kratom atau daun purik jenis tulang merah di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Minggu 13 September 2020. Tanaman kratom (mitragyna speciosa) memiliki tiga jenis varian yaitu tulang merah (Red Vein), tulang hijau (Green Vein) dan tulang putih (White Vein) tersebut menjadi komoditas pertanian unggulan di daerah setempat. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/pras.

TEMPO.CO, Kapuas Hulu - Sejumlah kalangan di Kalimantan Barat meminta pemerintah pusat mengkaji secara utuh sebelum melarang budidaya dan pemanfaatan produk pertanian daun kratom per 2023. Daun dari tanaman pemilik nama latin mitragyna speciosa itu diyakini telah banyak dimanfaatkan masyarakat dan menopang perekonomian daerah setempat.

"Kaji dulu secara ilmiah, kesehatan, sosial kemasyarakatan dan ekonomi secara lebih dalam dari manfaat daun Kratom sebelum melarangnya," kata anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Barat, Syarief Abdullah Alkadrie, di Pontianak, Rabu 22 September 2021.

Diungkapkan Abdullah, tanaman kratom yang banyak tumbuh di beberapa wilayah di Kalimantan Barat itu mampu mengangkat kesejahteraan ratusan ribu petani di Kalimantan Barat. Olahan serbuk daun kratom, atau dikenal juga sebagai daun purik, bahkan disebutnya sudah diekspor ke luar negeri terutama Amerika Serikat.

"Untuk pendapatan negara, bila diatur dengan baik, akan memberikan pajak dan bea cukai yang cukup besar pula," kata Abdullah menunjuk pohon yang juga bermanfaat dalam menahan abrasi pantai dan sungai tersebut.

Abdullah menerangkan, daun kratom telah lama dikenal sebagai obat herbal. Manfaatnya dipercaya bisa meredakan nyeri, cemas, dan gangguan tidur. Di dalam negeri, daun kratom sering diolah menjadi jamu atau teh herbal. Daun surga dari Kalimantan, begitu dia terkenal karena khasiatnya tersebut

"Kandungan daun kratom sepengetahuan saya juga memberikan beberapa manfaat seperti menambah stamina tubuh, menjaga tubuh agar tidak mudah lelah ketika beraktivitas," katanya menambahkan.

Dia mengaku mendukung pemerintah melakukan kajian mendalam terhadap efek samping konsumsi daun kratom tapi juga berharap ada kajian dari sisi ekonomi sosial kemasyarakatan. "Jangan sampai dilarang, namun tidak berdasarkan kajian, apalagi tanpa solusi," kata Abdullah.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengungkap rencananya berkirim surat ke Presiden Joko Widodo perihal yang sama. Dia juga mengaku telah berkomunikasi dengan Menteri Pertanian.

Sutarmidji mempertanyakan kalau tanaman kratom, komoditas unggulan ekspor dari Kabupaten Kapuas Hulu, disebutkan memiliki zat adiktif empat kali lebih kuat daripada ganja. "Saya katakan bahwa orang yang mengonsumsi kraton tidak berhalusinasi, sedangkan ganja pasti berhalusinasi. Bahkan urine orang yang mengonsumsi kraton belum tentu positif," kata dia.

Sutarmidji mempersilakan jika BNN akan tetap melarang kratom pada 2023. Namun dia menyertakan pula data lain bahwa sudah ada jutaan tanaman kratom tertanam termasuk di kawasan Betung Karibun dan Danau Sentarum yang sudah ditetapkan paru-paru dunia oleh UNESCO.

Advertising
Advertising

Seorang petani kratom sedang memetik daun kratom di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (ANTARA/Timotius)

"Bayangkan puluhan juta pohon kratom kalau ditebang, siapa yang mau bertanggung jawab? Apa tidak gundul itu paru-paru dunia?" kata dia. Atas dasar itu Sutarmidji berharap bisa bernegosiasi.

Seperti diketahui, Komite Nasional Perubahan Penggolongan Narkotika dan Psikotropika merekomendasi kratom masuk ke narkotika golongan satu pada 2017. Sejak itu ditetapkan pula masa peralihan selama lima tahun.

Ketika kratom dilarang, maka masing-masing kementerian atau lembaga terkait harus melakukan upaya mitigasi. Terutama untuk potensi dampak lingkungan jika memang kratom dilarang dan harus ditebang.

Baca juga:
UNESCO Ganjal Proyek Komodo, Ini yang Dipertanyakannya

Berita terkait

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

1 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

1 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

1 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

1 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

2 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

3 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

4 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

4 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya