Penghasilan Game Apple Mengalahkan Gabungan Sony, Nintendo, Microsoft

Selasa, 5 Oktober 2021 06:31 WIB

Sejumlah gadget Apple yang dipajang di toko Apple baru yang dibangun di kawasan Marina Bay Sands di Singapura, 8 September 2020. Di berbagai penjuru toko, terdapat pula sejumlah meja memanjang, sebagai tempat untuk menaruh beragam produk Apple, berikut sejumlah tanaman hjiau yang tampak menghiasi toko dan membuat tampilan toko semakin memukau. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Uji coba antimonopoli Apple baru-baru ini mengungkapkan bahwa perusahaan memperoleh banyak keuntungan melalui game. Bahkan, keuntungannya lebih besar daripada gabungan merek pemilik konsol game seperti Sony, Nintendo, Microsoft, dan perusahaan video game Activision Blizzard pada 2019.

Hal itu kemungkinan berkat potongan 30 persen dari penjualan yang dilakukan melalui game di App Store. Implikasinya adalah bahwa perusahaan yang berbasis di Cupertino, Amerika Serikat ini telah menjadi pemain utama di dunia game, meskipun tidak memiliki satu pun judul game sendiri.

Analisis dari Wall Street Journal menempatkan keuntungan operasional Apple dari game saja di US$ 8,5 miliar (Rp 121,3 triliun) selama tahun fiskal itu. Angkanya lebih besar dari pendapatan operasional game gabungan empat perusahaan lainnya pada periode yang sama.

Namun, Apple telah menampik laporan selama persidangan dengan mengatakan bahwa angka tersebut tidak benar dan lebih tinggi dari kenyataan. Perusahaan menjelaskan hal ini dengan mengatakan bahwa margin operasi yang dibahas dalam uji coba diproduksi tanpa memperhitungkan banyak biaya gabungan yang terkait dengan App Store. Akibatnya, analisis mencakup semua pendapatan terkait game, tapi hanya sebagian kecil dari kemungkinan biaya.

Laporan sebelumnya melalui Sensor Tower—perusahaan analisis—menetapkan total pendapatan Apple dari App Store sebesar US$ 15,9 miliar (Rp 226,9 triliun), secara efektif membuat angka US$ 8,5 miliar menjadi hanya 69 persen dari total. Dengan menggunakan perhitungan margin operasi Apple yang dijelaskan dalam catatan pengadilan, App Store perusahaan itu kira-kira menghasilkan laba operasi sebesar US$ 12,3 miliar (Rp 175,5 triliun) pada tahun itu.

Advertising
Advertising

Selama persidangan, hakim memutuskan bahwa Apple bukanlah monopoli, sebagian karena fakta bahwa pasar game mobile tumbuh terlalu cepat. Selanjutnya, platform seperti Microsoft dan Nvidia mendorong layanan berlangganan game yang dapat diakses melalui situs web, sehingga melewati App Store.

Dengan demikian disimpulkan bahwa Apple memang menikmati pangsa pasar yang cukup besar lebih dari 55 persen dan margin keuntungan yang luar biasa tinggi. Tetapi Epic Games gagal membuktikan Apple melakukan "monopoli ilegal" di pasar game. Epic telah mengajukan banding atas putusan tersebut.

GIZMOCHINA | GADGETS NDTV

Baca:
PUBG Mobile dan TikTok Jadi Aplikasi Berpenghasilan Tertinggi

Berita terkait

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

11 jam lalu

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Game Google Play 2024 yang Seru untuk Dimainkan

20 jam lalu

7 Rekomendasi Game Google Play 2024 yang Seru untuk Dimainkan

Berikut ini beberapa rekomendasi game Google yang bisa Anda install dan mainkan. Ada banyak game seru dan menantang.

Baca Selengkapnya

Merangsek ke Segmen Ponsel Fotografi, Segini Harga Vivo V30e di Indonesia

1 hari lalu

Merangsek ke Segmen Ponsel Fotografi, Segini Harga Vivo V30e di Indonesia

Vivo V30e yang menggunakan sensor kamera dari Sony resmi meluncur di pasar Indonesia mulai hari ini, Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

1 hari lalu

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

Ada dugaan bahwa militer Korea Selatan takut akan terjadinya kebocoran data akibat teknologi yang ada di perangkat Apple.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

1 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

2 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

2 hari lalu

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

Laporan terkini dari Canalys memperkirakan total 296,2 juta smartphone telah didistribusikan di dunia sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.

Baca Selengkapnya