Empat Hujan Meteor Sepanjang Oktober, Besok Mulai Draconid

Selasa, 5 Oktober 2021 11:07 WIB

Sebuah meteor melesat melewati bintang-bintang di langit malam selama hujan meteor Perseid tahunan di Gurun Negev di Israel, 13 Agustus 2021. Hujan meteor Perseid akan tampak muncul dari posisi rasi bintang Perseus. REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Bandung - Sepanjang Oktober ini bakal ada empat macam hujan meteor yang meluncur. Hujan meteor Draconid akan dimulai Rabu, 6 Oktober 20021. Adapun tiga hujan meteor lainnya yaitu, Taurid Selatan, Delta Aurigid, dan Orionid.

Menurut penggiat astronomi dari Komunitas Langit Selatan di Bandung, Avivah Yamani, hujan meteor Draconid tergolong minor. Berlangsung lima hari, waktu puncaknya pada 8 Oktober dengan jumlah 10 meteor per jam dari sisa debu komet 21P Giacobini-Zinner. “Hujan meteor ini bisa dinikmati setelah matahari terbenam sampai rasi bintang Draco terbenam pukul 21.33 WIB,” katanya, Selasa, 5 Oktober 2021.

Sementara hujan meteor Taurid Selatan yang berlangsung sejak 10 September hingga 20 November, waktu puncaknya terjadi pada 10 Oktober 2021. Berasal dari butiran debu Asteroid 2004 TG10 dan sisa debu Komet 2P Encke, jumlahnya maksimal hanya 5 meteor per jam. “Menariknya, hujan meteor Taurid ini kaya dengan bola api,” ujar Avivah.

Puncak hujan meteor yang tampak datang dari rasi Taurus itu melesat dengan kecepatan 28 kilometer per detik. Pengamat bisa menunggunya setelah matahari terbenam. Di saat yang bersamaan, rasi Taurus terbit di arah timur sampai tenggelam lagi menjelang fajar. Waktu terbaik untuk pengamatan mulai pukul 21.00 WIB. “Ketika bulan sudah terbenam dan radian rasi bintang Taurid Selatan sudah cukup tinggi,” katanya.

Giliran hujan meteor delta Aurigid akan muncul pada 10–18 Oktober. Dari laman Langit Selatan, saat waktu puncaknya pada 11 Oktober, dan hanya akan ada 3 meteor per jam dari rasi bintang Auriga. Kecepatan meteornya 64 kilometer per detik, namun sejauh ini masih belum diketahui asal hujan meteor Aurigid. Waktu pengamatan terbaiknya dimulai pukul 23:09 WIB sampai terbit fajar.

Advertising
Advertising

Kemudian hujan meteor Orionid dari rasi bintang Orion, berlangsung sejak 2 Oktober hingga 7 November dengan waktu puncak pada 21 Oktober 2021. Hujan meteor yang berasal dari sisa debu komet Halley itu menghasilkan 25 meteor per jam dengan laju 66 kilometer per detik. Namun cahaya bulan yang sedang purnama akan menyulitkan pengamatan hujan meteor Orionid.

Baca:
Puncak Hujan Meteor Agustus Ditaksir sampai 100 Meteor per Jam

Berita terkait

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

25 hari lalu

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.

Baca Selengkapnya

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

31 hari lalu

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

31 hari lalu

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.

Baca Selengkapnya

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

32 hari lalu

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.

Baca Selengkapnya

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

2 Januari 2024

Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3-4 Januari 2024. Hujan meteor itu berlangsung sejak 26 Desember lalu hingga 14 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

22 November 2023

Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

Hujan meteor alpha monocerotid akan terjadi di langit Indonesia pada 21-22 November 2023. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

2 November 2023

Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

Setidaknya ada dua fenomena astronomi yang tergolong menarik pada November ini.

Baca Selengkapnya