Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puncak Hujan Meteor Agustus Ditaksir sampai 100 Meteor per Jam

image-gnews
Sebuah meteor melesat di langit malam saat hujan meteor Perseid di Radimlja dekat Stolac, Bosnia dan Herzegovina, 12 Agustus 2020. Puncak hujan meteor Perseid telah terjadi 11-13 Agustus 2020. REUTERS/Dado Ruvic
Sebuah meteor melesat di langit malam saat hujan meteor Perseid di Radimlja dekat Stolac, Bosnia dan Herzegovina, 12 Agustus 2020. Puncak hujan meteor Perseid telah terjadi 11-13 Agustus 2020. REUTERS/Dado Ruvic
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada 12-13 Agustus 2021. Tergolong sebagai hujan meteor yang banyak lesatannya, setiap jam diperkirakan bisa mencapai 100 meteor. “Pengamat bisa menyaksikannya separuh atau sampai 75 meteor,” kata Avivah Yamani, penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan di Bandung, Senin, 2 Agustus 2021.

Hujan meteor Perseid akan tampak muncul dari posisi rasi bintang Perseus. Waktu terbit Perseus pada tengah malam yaitu pukul 00.18 WIB dari arah timur laut. Bulan kuartir terakhir yang waktu terbitnya hampir bersamaan, akan menjadi faktor polusi cahaya utama dalam pengamatan hujan meteor Perseid di waktu puncaknya. 

Dikutip dari keterangannya di laman Langit Selatan, Avivah menerangkan, hujan meteor Perseid telah dimulai sejak 17 Juli lalu dan akan berakhir 24 Agustus 2021. Meteornya berasal dari debu komet Swift-Tuttle. Hujan meteor lain yang mampu menandingi semarak Perseid adalah Geminid pada Desember mendatang.

"Pengamatan meteor-meteornya tidak memerlukan alat bantu optik seperti teleskop yang lebih cocok untuk mengintip planet-planet," kata Avivah.

Selain hujan meteor, Agustus juga menjadi saat terbaik untuk mengamati planet Jupiter dan Saturnus. duo planet raksasa ini akan menemani pengamat langit sampai fajar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saturnus akan terlebih dahulu beroposisi di awal Agustus dan terbit di timur saat Matahari terbenam di ufuk barat. Pada pertengahan Agustus, giliran Jupiter yang berada pada titik oposisi dan terbit ketika Matahari terbenam. Mereka akan berjumpa dengan Bulan di pekan ketiga Agustus. 

Adapun Planet Venus dan Mars yang bisa diamati setelah matahari terbenam, akan berada di rasi Cancer lalu bergerak ke rasi Leo. Perjalanan Venus Sang Bintang Kejora akan terus menanjak di barat. Sedangkan Mars si Planet  Merah turun perlahan ke ufuk barat. Pada pertengahan Agustus, kedua planet itu berpapasan dengan Bulan secara berurutan.

Baca juga:
Serangga Ini Punya Kemampuan Superpower: Berjalan di Balik Permukaan Air 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Fenomena Astronomi Selama Oktober, dari Hujan Meteor hingga Perburuan Komet Tsuchinshan-ATLAS

2 hari lalu

Pengunjung menyaksikan meteor melesat melintasi langit saat hujan meteor Perseid tahunan di Migra l-Ferha, di luar kota Rabat, Malta, 13 Agustus 2024.  REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Ini Fenomena Astronomi Selama Oktober, dari Hujan Meteor hingga Perburuan Komet Tsuchinshan-ATLAS

Sejumlah fenomena astronomi menarik bakal muncul sepanjang Oktober. Selain tiga hujan meteor, juga ada perburuan komet.


Astronom Temukan Calon Bumi 8 Miliar Tahun Mendatang

3 hari lalu

Ilustrasi Bumi dan bulan yang mengorbit bintang kerdil putih. (Kredit: Giuseppe Parisi/Livescience)
Astronom Temukan Calon Bumi 8 Miliar Tahun Mendatang

Sistem planet yang jauh ini pertama kali diamati oleh para astronom pada tahun 2020.


Observatorium Nasional Timau di NTT Segera Beroperasi, Begini Potensi Wisatanya

31 hari lalu

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Observatorium Nasional Timau di NTT Segera Beroperasi, Begini Potensi Wisatanya

BRIN saat ini sedang berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan industri wisata baru di sekitar lokasi Observatorium Nasional Timau.


Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

34 hari lalu

Penampakan supermoon yang dikenal sebagai bulan biru dan
Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

Pada September ini akan diwarnai fenomena astronomi mulai darik konjungsi atau kedekatan posisi bulan dengan planet, ekuinoks, hingga Supermoon.


Parade Planet di Langit Indonesia, 3 dari 6 Planet Terlihat Jelas

38 hari lalu

Fenomena konfigurasi planet-planet bak parade yang diamati di langit subuh pada 5 Juni 2022. BRIN
Parade Planet di Langit Indonesia, 3 dari 6 Planet Terlihat Jelas

Fenomena astronomi parade planet pada 28 Agustus 2024 mempertontonkan berbaris: Merkurius, Mars, Jupiter, Uranus, Neptunus, dan Saturnus.


Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

26 Juli 2024

Planet Venus.[spaceplace.nasa.gov]
Ahli Astrofisika Menduga Alien Hidup di Awan Planet Venus

Para astrofisikawan mengklaim telah menemukan dua jenis gas di awan Venus yang umumnya digunakan sebagai penanda adanya kehidupan.


Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

25 Juli 2024

Kampung Alien di Nanggulan Kulon Progo Yogyakarta. Dok. Istimewa
Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

Kampung Alien di Kembang Nanggulan Kulon Progo itu terinspirasi dari cerita warga turun-temurun yang pernah melihat fenomena langit di daerah itu.


5 Fakta Penemuan Berlian Raksasa di Merkurius, Bisa Jadi Perhiasan?

25 Juli 2024

Planet Merkurius. scitechdaily.com
5 Fakta Penemuan Berlian Raksasa di Merkurius, Bisa Jadi Perhiasan?

Berlian raksasa itu tercipta dari hantaman asteroid dengan kecepatan puluhan kilometer per detik di permukaan Merkurius


11 Fakta Merkurius yang Disebut Mengandung Berlian Berdiameter 15 Kilometer

25 Juli 2024

Merkurius Menciut
11 Fakta Merkurius yang Disebut Mengandung Berlian Berdiameter 15 Kilometer

Merkurius disebut-sebut mengandung berlian, ukurannya sangat besar, diameternya mencapai 15 km.


Sebulan Terakhir Penelitian Astronomi di Observatorium Bosscha Terganggu Lampu Sorot

20 Juli 2024

Lampu-lampu sorot mengarah ke langit yang mengganggu pengamatan astronomi di Observatorium Bosscha pada Juli 2024. (Dok.Observatorium Bosscha)
Sebulan Terakhir Penelitian Astronomi di Observatorium Bosscha Terganggu Lampu Sorot

Penelitian astronomi di Observatorium Bosscha, Lembang, terganggu oleh lampu-lampu sorot seperti senter besar yang mengarah ke langit.