Vaksin Covid-19, Peneliti: Zifivax Diharap Melindungi Setahun Lebih

Jumat, 8 Oktober 2021 18:04 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Bandung - Vaksin Covid-19 dari Anhui, Cina, baru saja mendapat izin penggunaan darurat di masa pandemi Covid-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Peneliti ui klinisnya dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Rodman Tarigan mengatakan, Zifivax, nama vaksin itu, bisa menjadi vaksin primer ataupun booster untuk imunisasi Covid-19.

“Dengan tiga kali pemberian vaksin rekombinan semoga bisa bertahan melindungi lebih dari satu tahun,” ujarnya, Jumat 8 Oktober 2021.

Seperti yang dituturkannya di laman Unpad, penyuntikan vaksin tiga kali lebih baik dari hanya dua kali untuk meningkatkan kekebalan tubuh lebih lama. Saat ini, tim peneliti masih melakukan pemantauan terhadap para relawan uji klinis vaksin itu.

Proses uji klinis fase III Zifivax melibatkan relawan dari kalangan beragam, seperti mahasiswa, tenaga kesehatan, pengemudi angkutan daring, ibu rumah tangga, serta pegawai negeri dan swasta. Total relawan yang terlibat sebanyak 2000 orang di Bandung dan Jakarta. Usianya kisaran 18-60 tahun lebih.

“Efikasi vaksin untuk orang usia 18-59 tahun sebesar 81,51 persen, sedangkan di atas 60 tahun efikasinya 87,58 persen,” kata Rodman.

Advertising
Advertising

Selain itu, vaksin buatan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical di Cina tersebut diklaim juga ampuh terhadap varian Covid-19 yang lebih berat, salah satunya varian Delta. “Efikasi dari vaksin Zivifax terhadap varian Delta adalah 77,47 persen,” ujarnya.

Saat uji klinis, relawan dibagi dua kelompok sebagai penerima vaksin dan placebo atau vaksin kosong sebagai kontrolnya. Proses penyuntikan dilakukan tiga kali dengan jarak satu bulan.

Secara umum, menurut Rodman, vaksin Anhui tidak menimbulkan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang serius. “KIPI pada vaksin ini hampir sama dengan vaksin Sinovac, yaitu nyeri di bekas suntikan, sakit kepala, kelelahan, demam, hingga nyeri otot,” kata dia.

Namun begitu, beberapa relawan menurutnya sempat mengalami KIPI serius. Sebagian besar dari relawan kelompok plasebo. Setiap vaksin, juga vaksin Covid-19, kata Rodman, memang tidak 100 persen mencegah, karena ada pengaruh faktor lain seperti daya tahan tubuh, status gizi, faktor penyakit, dan usia.

Baca juga:
Kapal Selam Nuklir Kecelakaan di Laut Cina Selatan, Apa yang Terjadi?

Berita terkait

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

1 hari lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

2 hari lalu

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

SNPMB jelaskan gangguan teknis yang mengganggu pelaksanaan UTBK hari pertama di banyak lokasi. Laporan dikelompokkan ke dalam 2 kategori.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

3 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya