Uni Eropa Gelar Pekan Diplomasi Iklim 2021, Ajak Masyarakat Peduli Krisis Iklim

Selasa, 12 Oktober 2021 14:16 WIB

Air yang mengalir dari lelehan gletser Laohugou No. 12, di pegunungan Qilian, Kabupaten Otonomi Mongol Subei di provinsi Gansu, Cina, 27 September 2020. Gletser di pegunungan Qilian di Cina menghilang dengan kecepatan yang mengejutkan karena pemanasan global. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa bersama kedutaan besar negara-negara anggota di Jakarta meluncurkan Pekan Diplomasi Iklim (Climate Diplomacy Week) di Indonesia. Gelaran ini merupakan bagian dari kampanye global tahunan untuk mendorong kolaborasi dan aksi positif terkait perubahan iklim.

Dengan tema Ambition and Action, Pekan Diplomasi Iklim diselenggarakan mulai 11-16 Oktober 2021. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket mengatakan negara-negara di berbagai belahan dunia mengalami dampak buruk perubahan iklim. Dalam beberapa bulan dan minggu terakhir, dunia banyak menyaksikan lagi terjadinya kebakaran, banjir dan kekeringan terparah dalam beberapa dekade akibat krisis.

“Kita perlu bersatu sedini mungkin untuk melakukan transformasi menuju masa depan yang rendah emisi dan memiliki ketahanan iklim,” ujar dia dalam acara virtual, Senin, 11 Oktober 2021.

Laporan ilmiah terbaru dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB memperingatkan bahwa pemanasan global bisa melampaui 1,5 derajat Celcius dalam kurun waktu dua dekade. Laporan ini sekaligus menegaskan bahwa Bumi memanas secara cepat karena faktor manusia.

Menurut Piket, aksi yang jelas dan ambisius dibutuhkan untuk membatasi pemanasan global dan mencapai nol emisi pada tahun 2050. Untuk mencapai target ini, semua negara perlu berbagi data terkini dan meningkatkan Kontribusi yang Ditetapkan secara Nasional (Nationally Determined Contribution/ NDC) dalam Konferensi Perubahan Iklim 2021 PBB (COP 26), yang akan berlangsung di Glasgow November mendatang.

Advertising
Advertising

Piket juga menerangkan, Uni Eropa telah melakukan bagiannya dengan mengadopsi Kesepakatan Hijau Eropa (European Green Deal), yaitu peta jalan menuju netralitas iklim Uni Eropa pada 2050. “Kami juga mengadopsi paket Fit for 55, proposal legislatif dan kebijakan untuk memenuhi target pengurangan emisi setidaknya 55 persen pada 2030,” katanya.

Dia mendorong dialog dan aksi iklim yang kolaboratif, serta berharap menumbuhkan saling pengertian di berbagai kelompok masyarakat melalui partisipasi Indonesia, organisasi masyarakat sipil, kelompok pemuda dan sektor swasta. Menurutnya, krisis iklim adalah krisis planet, oleh karena itu pengurangan emisi harus menjadi upaya kolektif global.

“Selama lima hari ke depan akan ada 15 kegiatan yang menunjukkan bahwa kita peduli, kita mampu, dan kita melakukannya untuk meningkatkan aksi kolektif di berbagai kelompok masyarakat,” tutur piket.

Pekan Diplomasi Iklim 2021 mengangkat lima bidang tematik, yang semuanya relevan dengan tema besarnya, yakni meningkatkan ambisi iklim, transformasi ekonomi, pelestarian ekosistem, mengajak keterlibatan semua pihak, dan sarana untuk mencapai ambisi. Gelaran ini akan menghadirkan 40 pembicara dalam 15 sesi seperti webinar, sesi bincang, dialog; dan sejumlah kegiatan lainnya termasuk aksi tanam pohon bakau.

Baca:
Peraih Nobel Fisika Syukuro Manabe: Michael Jordan dari Lab Ilmu Iklim

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

9 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

20 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

22 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

1 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

1 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

1 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

2 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

2 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya