Hindari Data Bocor, Simak 5 Tips Aman Pakai Pembayaran Digital

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 20 Oktober 2021 13:04 WIB

Pengunjung melakukan transaksi pembayaran berbasis digital dengan pedagang pantai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pantai Pandawa, Badung, Bali, Sabtu, 11 Juli 2020. Bank Indonesia bekerjasama dengan Bank Mandiri, pengelola kawasan serta pemerintah daerah setempat meresmikan Pantai Pandawa sebagai kawasan wisata pantai digital berbasis QRIS yang menyediakan sistem pembayaran non-tunai untuk memudahkan wisatawan serta meminimalisir terjadinya kontak fisik guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Melakukan pembayaran dari mana saja dan kapan saja menjadi salah satu keuntungan memakai pembayaran digital. Meski begitu, kita tetap harus berhati-hati dalam menggunakan pembayaran digital.

Keamanan dalam pembayaran digital tetap harus dinomorsatukan. Jika tak hati-hati, bukan tidak mungkin uang digital Anda raib atau data pribadi Anda dicuri.

Lalu, bagaimana tips aman dalam melakukan pembayaran digital? Ada beberapa cara supaya Anda bisa melakukan pembayaran digital dengan aman.

1. Gunakan VPN

Dilansir dari laman kominfo.bengkulukota.go.id, Rabu, 19 Mei 2021, VPN tak hanya berfungsi untuk mengakses situs yang diblokir, tapi VPN juga bisa berfungsi sebagai pelindung data diri pengguna di internet. Salah satu data diri Anda yang bisa dicuri adalah password atau pin pembayaran digital yang tersimpan di ponsel Anda.

Advertising
Advertising

Jika Anda menggunakan VPN, Anda akan teridentifikasi sebagai anonim saat mengakses internet. Anda bisa menggunakan VPN gratis terpercaya, seperti Proton VPN, atau menggunakan VPN berbayar seperti FreedomVPN dan NordVPN.

2. Cek Data secara Berkala

Anda bisa mengecek data Anda bocor atau tidak melalui beberapa situs, seperti haveibeenpwned.com atau avast.com/hackcheck. Ini penting untuk menghindari kebocoran data pribadi Anda.

3. Gunakan Koneksi Internet Sendiri

Menyambungkan ponsel dengan koneksi internet publik saat melakukan pembayaran digital bisa berpotensi untuk diretas. Dilansir dari laman Tempo, Kamis, 14 Oktober 2021, Anda disarankan menggunakan koneksi internet pribadi untuk mengantisipasi hal ini.

4. Gunakan Device Pribadi

Jangan menggunakan komputer umum untuk melakukan pembayaran digital. Anda tak pernah tahu apakah komputer yang Anda gunakan memiliki spyware atau tidak.

Spyware bisa merekam aktivitas ketikan Anda di keyboard atau saat koneksi internet publik telah dicegat pelaku kejahatan siber yang menunggu waktu untuk melancarkan serangan.

5. Jangan Bagikan Informasi Rahasia

Password, nomor pin, atau kata sandi satu kali (OTP) terkait pembayaran digital tidak boleh dibagikan dengan orang lain. Meski Anda mempercayai seseorang, usahakan untuk tidak berbagi informasi ini.

Mungkin orang itu bisa dipercaya, tapi Anda tak pernah tahu jika orang itu mengalami peretasan data. Jika begitu, data Anda yang ada padanya mungkin saja telah bocor.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Tips Aman Menggunakan Aplikasi Pembayaran Digital dari Kaspersky

Berita terkait

Amnesty International Ungkap Polri Impor Alat Sadap, Ini Kata Pakar Kepolisian Soal SOP Penyadapan

14 jam lalu

Amnesty International Ungkap Polri Impor Alat Sadap, Ini Kata Pakar Kepolisian Soal SOP Penyadapan

Amnesty International Security Lab mengungkap adanya pengadaan alat penyadapan melalui Singapura sepanjang 2019 hingga 2021.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

19 jam lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

2 hari lalu

Amnesty International Ungkap Polri Impor Belasan Alat Sadap, CEO Polus Tech Swiss Buka Suara

Dokumen Amnesty International Security Lab mencatat kantor Staf Logistik Polri memsan 19 alat sadap. CEO Polus Tech Swiss bicara soal produk mereka.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

4 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

4 hari lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

4 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

5 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

5 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

5 hari lalu

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

Indonesia dikabarkan tengah mengimpor Indonesia tengah mengimpor sejumlah produk spyware dan pengawasan yang sangat invasif dari Israel.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

6 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya