Banyak Warga Inggris Tertular Varian Delta Plus, PHE Lakukan Investigasi

Rabu, 20 Oktober 2021 14:30 WIB

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan masyarakat Inggris (PHE) sedang melacak keturunan dari Covid-19 varian Delta, yaitu varian Delta Plus atau AY.4.2, yang telah menginfeksi lebih banyak orang baru-baru ini di negara itu.

Direktur University College London Genetics Institute, Francois Balloux, menerangkan bahwa AY.4.2 merupakan varian yang langka di luar Inggris, hanya tiga kasus yang terdeteksi di Amerika Serikat sejauh ini. Secara umum pola yang sama dengan AY.4.2 belum terlihat di negara lain.

“Di Denmark, negara lain yang selain Inggris memiliki pengawasan genomik yang sangat baik, frekuensinya mencapai 2 persen, tapi telah turun sejak itu," ujar dia, Selasa, 19 Oktober 2021.

Sebelumnya, dalam unggahan akun Twitter-nya, Balloux menuliskan bahwa varian tersebut bisa 10 persen lebih menular daripada varian Delta atau AY.4 yang sudah umum di Inggris. “Karena itu, rasanya layak untuk mengawasinya," kata dia.

PHE melaporkan bahwa pada 27 September, terdapat 6 persen dari tes sekuens Inggris adalah AY.4.2. Dalam laporannya pada hari Jumat, 16 Oktober, menambahkan bahwa perkiraan bisa tidak tepat karena sulit untuk mengurutkan mutasi varian.

Advertising
Advertising

Jeffrey Barrett, pemimpin kelompok genomik medis di Wellcome Trust Sanger Institute, Inggris juga menerangkan bahwa AY.4.2 adalah satu-satunya keturunan Delta yang terus meningkat. “Yang menunjukkan ‘consistent advantage’ melebihi Delta,” katanya pada Selasa, 19 Oktober.

Barrett memperingatkan bahwa AY.4.2 menggantikan Delta pada tingkat yang jauh lebih lambat daripada Delta menggantikan varian Alpha yang sebelumnya dominan. Varian Delta saat ini, dia menambahkan, diperkirakan sekitar 60 persen lebih menular daripada Alpha.

Sementara, mantan komisaris Badan Obat dan Makanan Amerika (FDA), Scott Gottlieb, mengatakan varian baru itu bukan penyebab kekhawatiran, tapi perlu dilakukan penelitian mendesak untuk mengetahui apakah itu lebih menular atau dapat dihindari respon imun tubuh.

"Kita harus bekerja untuk lebih cepat mengkarakterisasi ini dan varian baru lainnya. Kami memiliki alatnya," kata dia, Minggu, 17 Oktober sambil menambahkan bahwa respons global yang terkoordinasi diperlukan segera.

SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, mendapat sekitar dua mutasi baru per bulan, dan sekarang ada 56 keturunan Delta, menurut Outbreak.info dari Scripps Research, yang mencakup data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

AY.4.2 memiliki dua mutasi baru pada bagian virus yang menempel di sel manusia, yang disebut protein spike. Belum jelas bagaimana mutasi ini dapat mempengaruhi perilaku virus. “Tak satu pun dari mutasi ini ditemukan pada variants of concern lainnya,” kata Balloux lagi.

BUSINESS INSIDER | PHE | NEWS WEEK

Baca:
Kematian Colin Powell dan Cemooh Kelompok Antivaksin, Ini Jawab CDC Amerika

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

33 menit lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

2 jam lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

1 hari lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya