Cerita Dokter Harus Praktik Daring: Cocok Sekali dengan Kondisi Kita

Jumat, 22 Oktober 2021 18:34 WIB

Ilustrasi telemedis. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 mengubah berbagai kondisi di dunia, salah satunya layanan kesehatan yang bisa dilakukan daring atau telemedis. Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M. Faqih, menegaskan, adanya teknologi telah memperluas cakupan pelayanan seorang dokter--bukannya menggantikan.

Menurut Daeng, selama pandemi ini, pelayanan kesehatan mengalami perkembangan luar biasa, mulai dari akses vaksinasi, pelayanan online isolasi mandiri, dan konsultasi kesehatan lainnya. “Tanpa teknologi sepertinya hal itu mustahil dilakukan,” ujar dia, pada Jumat, 22 Oktober 2021.

Bicara dalam acara virtual bertajuk #HaloTalks Edisi Hari Dokter Nasional yang jatuh pada Minggu 24 Oktober mendatang, Daeng mengungkapkan bahwa pada awal pandemi lalu PB IDI telah mengimbau kepada seluruh organisasi profesi kedokteran, termasuk dokter umum, untuk mengurangi aktivitas praktiknya. Kalaupun harus berpraktik, dokter-dokter harus menggunakan alat pelindungi diri (APD) lengkap.

Namun, seiring berjalan waktu selama pandemi, dirinya menyadari bahwa ada cara lain yang perlu dikembangkan yaitu telemedicine. Daeng menerangkan, selama pandemi orang yang sakit justru meningkat dan membuat pelayanan kesehatan terbatas sempat kelimpungan.

Tapi, dengan teknologi semuanya terbantu, meskipun masih ada kekurangan. “Pandemi ini mengubah pelayanan dengan memanfaatkan teknologi yang membuat masyarakat tetap terlayani dengan baik,” katanya lagi.

Advertising
Advertising

Daeng percaya, telemedicine atau konsultasi kesehatan secara online tidak hanya bermanfaat saat pandemi, tapi setelahnya. Ditambah lagi wilayah Indonesia yang luas, dan tidak meratanya fasilitas fisik kesehatan, dengan adanya telemedis ini memperluas akses layanan kesehatan.

“Ini cocok sekali dengan kondisi kita, memperluas hubungan pasien dengan dokter,” tutur dia sambil menambahkan bahwa para dokter menjadi bisa memberikan manfaat yang lebih luas dan cepat.

Senada dengan Daeng, CBO & Co-Founder Halodoc, Doddy Lukito, membeberkan peran teknologi dalam membantu para dokter dan pasien. Dokter, kata dia, bisa memberikan pelayanan pasien di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri. Dari jenis layanannya juga menjadi lebih luas, contohnya bergabungnya dokter spesialis bahkan ada juga dokter hewan di platform daring.

Ketua IDI, dr. Daeng M. Faqih berbicara sebelum dimulai vaksinasi di Istana Negara, Jakarta, 13 Januari 2021. Foto/youtube.com

Sementara dari sisi pasien, dengan teknologi mereka dimudahkan berkonsultasi kapan pun (24 jam, 7 hari). Di Halodoc, Doddy menambahkan, ada 20 ribu mitra dokter dari berbagai latar belakang bidang yang siap melayani para pasien.

“Akses bagi masyarakat juga lebih luas, cukup dengan internet sudah bisa menikmati layanan kesehatan,” ujar Doddy sambil menambahkan bahwa 25 persen pengguna aplikasi telemedicine Halodoc berada di luar Jawa.

Baca juga:
Seperti Jack Ma, Apa Kabar Dokter Ai Fen dari Wuhan?


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

9 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

15 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

21 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

21 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

22 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

28 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

30 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

31 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

32 hari lalu

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya