Ini Negara-negara yang Melarang Google Street

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 26 Oktober 2021 13:05 WIB

Aplikasi Google Maps (kiri) dan Google Street View (kanan) memungkinkan mudik virtual di era pandemi Covid-19. (ANTARA/Arindra Meodia)

TEMPO.CO, Jakarta - Google Street memungkinkan Anda untuk menjelajahi jalan-jalan suatu tempat. Namun, tahukah Anda jika ada negara yang melarang Google Street?

Fitur Google Street View akan menampakkan kondisi jalan dengan panorama 360 derajat. Artinya, suatu jalan atau lingkungan yang ada di Google Street atau Google Maps bisa dilihat dengan berbagai ukuran dan dari sudut mana saja.

Meski memudahkan orang untuk mengamati jalanan, tempat umum, sekaligus tempat wisata, namun beberapa negara melarang penggunaan Google Street View. Dilansir dari laman Google Cloud, Jumat, 29 Januari 2021, negara-negara yang melarang penggunaan Google Street View di negaranya adalah Cina, Krimea, Kuba, Iran, Korea Utara, dan Vietnam.

Namun dalam laman itu, Google tidak menjelaskan lebih lanjut mengapa layanan Google Street View tidak ada di negara tersebut. Melansir dari Travel China Cheaper, Senin, 22 Maret 2021, Google Maps diblokir di China bersama dengan semua layanan Google lainnya sejak awal 2000-an.

Otomatis layanan Street View pun tidak bisa digunakan. Anda harus menggunakan aplikasi VPN jika ingin mengakses Google Maps atau Anda juga bisa mendownload aplikasi maps lainnya selain buatan Google.

Advertising
Advertising

Begitu pula Korea Utara. Dilansir dari Interesting Engineering, Jumat, 14 Agustus 2020, jika Anda melakukan pencarian Korea Utara di Google Maps, tampak pantai barat negara itu terlihat kabur.

Hal ini tidak mengherankan mengingat betapa misteriusnya Korea Utara. Lalu, layanan Google Street di Vietnam sempat jadi diskusi di laman Quora, Rabu, 22 Juli 2020.

Seorang warganet asal Vietnam, Quan Le, dalam laman itu mengatakan tampilan jalan di beberapa kota di Vietnam telah tersedia di Google Street. Tampilan itu diposting oleh pihak ketiga.

Menurut Quan Le, awalnya memang hanya beberapa bangunan yang terlihat, seperti Hue, My Tho, dan Song Chau. Lalu setelah ia memeriksanya kembali beberapa hari kemudian, sebagian besar wilayah Saigon telah terlihat di Google Street.

Untuk negara-negara lainnya, belum terlalu jelas alasannya apa. Kemungkinan di negara itu sudah ada Google Street, namun beberapa wilayahnya diburamkan karena masalah privasi.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Apa Perlunya Google Street View?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

35 menit lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

5 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

6 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

10 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

13 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya