Venus Flytrap, Tumbuhan Karnivora Pemakan Serangga

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 28 Oktober 2021 14:25 WIB

Ilustrasi serangga laron. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Venus Flytrap adalah tumbuhan yang secara sekilas tampak menyeramkan. Tumbuhan itu tampak seperti sebuah mulut menganga, lengkap dengan gigi-gigi tajamnya. Pemandangan tersebut akan tampak semakin mengerikan apabila seekor serangga hinggap di "mulut" Venus Flytrap. Mulut dari Venus Flytrap akan menutup dengan tiba-tiba, menjebak serangga hingga mati di dalamnya.

Sesuai dengan namanya, Venus Flytrap merupakan tumbuhan yang sering menjebak lalat dan serangga lain sebagai makanannya. Dilansir dari nwf.org, Venus Flytrap pada dasarnya merupakan tumbuhan karnivora. Tumbuhan tersebut mencari mangsa dengan mekanisme yang unik.

Dilansir dari ambius.com, Venus Flytrap menggunakan nektar yang ada di permukaan mulutnya untuk menarik perhatian lalat dan serangga lain. Di dalam mulut tersebut, ada juga semacam struktur rambut yang berfungsi untuk memberi sinyal kepada sistem saraf Venus Flytrap untuk menutup mulutnya. Apabila serangga yang terpikat oleh nektar Venus Flytrap menyenggol struktur rambut tersebut, nyawanya dipastikan berakhir di mulut Venus Flytrap. Sebab, sebagaimana dilansir dari scienceinsider.com, mulut Venus Flytrap akan menutup dalam waktu 100 milisecond, atau empat kali lebih cepat daripada kedipan mata.

Setelah mulut Venus Flytrap menutup, mulut tersebut berubah fungsi menjadi perut. Dilansir dari utas.edu.au, serangga yang berhasil ditangkap akan dicerna dengan menggunakan enzim khusus. Pertama-tama, enzim tersebut akan merusak dan melumpuhkan sistem saraf serangga, yang kemudian akan membunuhnya secara perlahan. Kemudian, enzim tersebut akan menggerogoti daging dan nutrisi serangga guna dikonsumsi oleh Venus Flytrap.

Proses tersebut biasanya memakan waktu yang cukup lama, tergantung dengan ukuran serangga. Semakin besar serangga yang ditangkap, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan bagi Venus Flytrap untuk mencernanya. Namun biasanya, sebagaimana dilansir dari ambius.com, Venus Flytrap membutuhkan rata-rata 10 hari untuk mengonsumsi serangga tangkapannya.

Advertising
Advertising

Setelah mencerna serangga, Venus Flytrap akan membuka kembali mulutnya. Serangga yang sebelumnya berhasil ditangkap dan dicerna akan dimuntahkan kembali dalam bentuk bangkai atau bahkan kerangka. Venus Flytrap kemudian akan membersihkan area mulutnya dan bersiap untuk menangkap mangsa baru.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Kenapa Tanaman Karnivora Pendarkan Cahaya Biru?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

13 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

2 hari lalu

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.

Baca Selengkapnya

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

7 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

14 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

15 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

16 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

16 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

39 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

42 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

42 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya