Kembalikan Ekosistem Air, BNPB Tanam 5 Ribu Bibit Terumbu Karang di Teluk Palu

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 30 Oktober 2021 19:41 WIB

Bibit karang yang telah tumbuh dari Transplantasi Karang di kedalaman 7 Meter di kawasan Konservasi Taka Bonerate, Selayar, Sulsel, 25 Oktober 2014. Transplantasi ini bertujuan untuk pengembangan terumbu karang yang rusak akibat nelayan yang menggunakan bom ikan. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Demi mengembalikan ekosistem air setelah tsunami Palu beberapa tahun lalu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan penanaman bibit terumbu karang. Dilansir dari www.bnpb.go.id sekitar 5.000 bibit terumbu karang ditanam di kawasan Teluk Palu, Sulawesi Tengah. Bekerja sama dengan Universitas Tadulako (Untad), BNPB juga mengikutsertakan masyarakat setempat untuk turut terlibat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pendampingan pemulihan ekosistem terumbu karang dan peningkatan produktivitas sumber daya alam dan lingkungan oleh BNPB dan Untad. Secara langsung, kegiatan ini mendatangkan manfaat bagi manusia. Sebab terumbu karang merupakan tempat keberadaan ikan yang biasa manusia makan. Terumbu karang juga berpotensi menjadi destinasi pariwisata bawah laut. Selain menjadi sumber keanekaragaman hayati, terumbu karang juga dapat menahan abrasi pantai akibat gelombang atau ombak laut.

Tahun 2020 lalu, 2.400 bibit terumbu karang telah ditanam dan ditambah jumlahnya pada tahun 2021. Hingga sejauh ini, sebanyak 7.400 bibit terumbu karang telah diberikan oleh BNPB untuk memulihkan ekosistem air di Sulawesi Tengah.

Melansir dari darilaut.id kegiatan ini dilakukan di kawasan-kawsan yang terkena dampak gempa bumi, tsunami dan likuefaksi di dua wilayah pantai yakni pantai Mamboro di daerah Kelurahan Mamboro, Kecamatan Mamboro Palu Utara, Kota Palu dan Pantai Salumbone di Desa Labuan Salumbone, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala.

Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Alam BNPB Andi Eviana, mengatakan bahwa kegiatan ini perlu terus dilanjutkan dengan koordinasi pemerintah daerah bersama perangkat daerah teknis untuk mengalokasikan dana, mengawasi dan evaluasi bersama BPBD, Untad dan masyarakat.

Advertising
Advertising

“Melalui Pentaheliks bersinergi, diharapkan program pemulihan dan peningkatan rehabilitasi terumbu karang pascabencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi dapat dilakukan secara berkesinambungan sebagai upaya mengembalikan kelestarian terumbu karang itu sendiri serta menahan laju perusakan baik kerusakan ekosistem hayati dan non-hayati,” katanya pada Rabu, 20 Oktober 2021.

Kemudian Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Pendampingan Untad Yutdam Mudin menyampaikan bahwa kegiatan ini sudah dimulai sejak 24 Mei hingga 19 November 2021. Transplantasi terumbu karang yang mengikat di 1.100 balok beton telah selesai dikerjakan. Namun dikarenakan bibitnya yang mudah mati, pihaknya terus fokus mengawasi setiap periode pertumbuhan terumbu karang.

PUSPITA AMANDA SARI

Baca: Terumbu Karang dalam Ancaman Krisis Iklim, Apa Bahayanya?

Berita terkait

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

11 jam lalu

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

1 hari lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

1 hari lalu

Profil Kawasan Wallacea, Surga Biodiversitas yang Diintai Ancaman Kerusakan Lingkungan

Kawasan Wallacea seluas 347 ribu kilometer persegi diisi 10 ribu spesies tumbuhan. Sebagian kecil dari jumlah tersebut sudah terancam punah.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

1 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

1 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

2 hari lalu

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

Kepala Pusat Data, Informasi BNPB, Abdul Muhari mengatakan 14 warga yang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

3 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

3 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya