BMKG: Gempa Nias dan Mentawai Tengah Malam Bukan Megathrust

Selasa, 2 November 2021 07:29 WIB

Gempa magnitudo 5,9 mengguncang Pulau Nias dan Mentawai pada Selasa dini hari, 2 November 2021, pada pukul 00.04 WIB. Kredit: BMKG

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa yang mengguncang Pulau Nias dan Mentawai pada Selasa dini hari, 2 November 2021, pukul 00.04 WIB, bermagnitudo 5,9 berdasarkan pemutakhiran data. Sumber gempanya bukan dari zona megathrust atau gempa besar.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal. “Akibat deformasi atau patahan pada lempeng Indo-Australia di luar zona subduksi (outer rise),” katanya lewat keterangan tertulis, Selasa 2 November 2021.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault). Pusat atau episenter gempa terletak pada koordinat 0,16 derajat lintang utara dan 96,55 derajat bujur timur. Lokasi tepatnya berada di laut berjarak sekitar 139 kilometer arah barat daya Kota Lahomi, Nias Barat, Sumatera Utara, pada kedalaman 18 kilometer.

Guncangan gempa dirasakan di daerah Nias Barat, Kepulauan Mentawai, Nias Utara, dan Nias Selatan dengan skala intensitas III-IV MMI. Getaran terasa nyata di dalam rumah seakan ada truk yang melintas hingga membuat pintu dan jendela berderik, dinding berbunyi, hingga bisa memecahkan gerabah.

Gempa juga terasa hingga Aceh, Singkil dengan skala III MMI. Sementara di Gunung Sitoli dalam skala intensitas II-III MMI, dan Pak Pak Barat II MMI, atau gempa hanya dirasakan sebagian orang. Sejauh ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa yang tidak berpotensi tsunami itu. Dari hasil pemantauan BMKG hingga pukul 00.40 WIB, tercatat sekali gempa susulan bermagnitudo 3,4.

Baca:
Gempa Kuat Magnitudo 6,2 Guncang Nias Barat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

6 menit lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

2 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

8 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

15 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

17 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

18 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

1 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya