Uji Tantang Calon Vaksin Covid-19 dari Antibodi Telur Ayam Digelar 2022

Sabtu, 6 November 2021 09:58 WIB

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset dan Teknologi Nuklir Terapan - Organisasi Riset Tenaga Nuklir menyelesaikan uji praklinis terhadap IgY yang digadang sebagai vaksin pasif Covid-19. IgY adalah antibodi yang didapat tim peneliti di Universitas Padjadjaran dari kuning telur ayam setelah mereka menyuntikkan SARS-CoV-2 kepada hewan itu. Sedangkan uji praklinis adalah uji klinis yang dilakukan pada hewan. (FOTO/BRIN)

TEMPO.CO, Bandung - Setelah sukses menguji praklinis calon vaksin pasif Covid-19 dari antibodi kuning telur ayam, tim riset menyiapkan tahapan selanjutnya, yaitu uji tantang. Rencananya tes itu akan dilakukan pada 2022. Keberhasilan tes akan dilanjutkan ke uji klinis tahap 1 sampai 3 ke manusia.

Uji tantang semacam jembatan dari tahap uji praklinis pada hewan dan uji klinis pada orang. Menurut Kepala Pusat Riset Bioteknologi Molekular dan Bioinformatika Universitas Padjadjaran (Unpad), Toto Subroto, tim peneliti akan memakai SARS CoV-2 pada uji tantang. Pada uji praklinis, tim hanya memakai antigen dari virus.

Pada tahap uji tantang itu, tim akan meneliti soal proteksi antibodi dari kuning telur ayam atau IgY (Immunoglobulin Yolk) terhadap virus, dan efikasi atau keampuhannya. “Kalau durasi berapa lama belum ketahuan, mungkin nanti perlu dihitung efektifnya berapa kali sehari pemberian antibodinya supaya virusnya hilang,” kata Toto, Kamis, 4 November 2021.

Untuk pengujian itu, tim riset memerlukan tempat khusus untuk uji tantang. Karena memakai virus, pengujian harus dilakukan di laboratorium Bio Safety Level-3 khusus hewan. Tim riset akan berkoordinasi dengan sebuah pabrik vaksin hewan di Bogor. Tempat itu, menurut Toto, juga punya mencit impor yang di dalam tubuhnya punya reseptor SARS CoV-2 seperti manusia. “Kan virus nggak bisa masuk ke mencit karena nggak punya reseptornya,” ujarnya.

Tim riset akan mengajukan pendanaan lanjutan untuk pengembangan vaksin Merah Putih dari Unpad itu ke LPDP BRIN untuk 2022. Rencananya uji tantang akan berlangsung selama enam bulan. “Setengah tahunnya lagi uji klinis, mudah-mudahan masih ada pasiennya,” kata Toto.

Advertising
Advertising

Penelitian calon vaksin pasif Covid-19 itu, menurutnya, untuk mengantisipasi keberlangsungan pandemi yang kini belum jelas kapan akan selesai. “Kesiapsiagaan kita menghadapi gelombang baru. Seperti di Eropa kan naik lagi, jadi tidak ada ujungnya, kalau hilang ya syukur,” ujarnya.

Sebelumnya sejak September 2020 hingga Oktober 2021, tim riset Unpad bekerja sama dengan PT Tekad Mandiri Citra (TMC), Organisasi Riset Tenaga Nuklir, dan Pusat Riset dan Teknologi Nuklir Terapan yang bernaung di Badan Riset dan Inovasi Nasional, melakukan uji praklinis vaksin pasif Covid-19 berupa antibodi dari kuning telur ayam atau IgY setelah induk ayamnya disuntikkan antigen virus.

Hasilnya pada hewan percobaan mencit di laboratorium, IgY aman digunakan, mampu menetralisir virus yang diwakili antigennya, dan lebih banyak terserap di saluran pernafasan yang menjadi pintu masuk bagi virus ke dalam tubuh.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

8 jam lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

12 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

2 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

2 hari lalu

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

Sebelumnya penerima beasiswa LPDP baru bisa membawa keluarga pada tahun ke dua.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya