Militer Israel Pakai Teknologi Pengenalan Wajah untuk Lacak Warga Palestina

Selasa, 9 November 2021 10:17 WIB

Kubah Shakhrah terlihat di latar belakang saat pasukan keamanan Israel berjaga di kompleks suci, di Kota Tua Yerusalem, Ahad, 18 Juli 2021. Laporan media Israel menyebutkan sekitar 1.300 jemaah Yahudi mengunjungi alun-alun Yerusalem di bawah pengawalan ketat polisi. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel dilaporkan telah mengerahkan teknologi program pengenalan wajah ekstensif untuk melacak warga Palestina, tepatnya di wilayah tepi barat. Wilayah tersebut berada di barat Sungai Yordan yang telah diduduki Israel.

Mantan tentara Israel menjelaskan tentang teknologi yang terpasang di smartphone dan disebut Blue Wolf, yang mengambil foto orang Palestina dan menyimpannya dalam database skala besar. Setelah gambar diambil, Blue Wolf akan mencocokkan gambarnya dengan seseorang di database-nya.

“Kemudian ponsel tentara akan memancarkan warna tertentu yang menandakan jika orang itu harus ditangkap, ditahan, atau dibiarkan tidak terganggu,” ujar tentara yang tidak disebutkan namanya kepada Washington Post, Senin, 8 Oktober 2021.

Laporan juga mencatat, tentara Israel telah mengisi database dengan ribuan gambar orang Palestina selama dua tahun terakhir, bahkan mengadakan ‘kompetisi’ yang memberi penghargaan kepada tentara karena mengambil foto orang paling banyak. “Basis data pada dasarnya adalah Facebook for Palestinians," kata dia.

Militer Israel juga telah memasang kamera di seluruh kota Hebron yang memindai wajah warga Palestina dan mengidentifikasi mereka untuk tentara di pos pemeriksaan. Sementara itu, serangkaian kamera CCTV, beberapa di antaranya mengarah ke rumah-rumah penduduk, memberikan pemantauan langsung 24 jam 7 hari.

Advertising
Advertising

“Saya diberitahu bahwa sistem pengawasan diberlakukan untuk mencegah terorisme,” tutur sumber tersebut.

Kota terbesar di tepi barat, Hebron, telah menyaksikan konflik pahit dan berkepanjangan antara penduduk Israel dan Palestina. Sebagian besar kota dikelola langsung oleh militer Israel, yang memberlakukan jam malam dan pembatasan pergerakan lainnya pada penduduk setempat.

“Saya tidak akan merasa nyaman jika mereka menggunakannya di mal di kampung halaman saya, anggap saja seperti itu,” kata mantan tentara itu sambil menambahkan bahwa sebelumnya orang-orang khawatir tentang sidik jari.

Namun, ada sejumlah sistem serupa yang diterapkan di negara lain, dan semuanya kontroversial. Cina mengembangkan sistem pengenalan wajah serupa untuk memantau populasi minoritas Uyghur, meskipun tidak jelas seberapa luas sistem itu digunakan.

Moskow juga baru-baru ini menambahkan sistem pembayaran pengenalan wajah ke ratusan stasiun metro. Sementara Inggris meluncurkan sistem pembayaran pemindaian wajah serupa untuk anak sekolah saat makan siang.

WASHINGTON POST | THE VERGE

Baca: Kasus Pertama, Varian Delta Plus Menginfeksi Bocah Israel Usia 11 Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

1 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

5 jam lalu

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

Ponsel Oppo meraih 17,99 persen dan menyabet posisi pertama sebagai merek paling diminati masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

5 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

13 jam lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

13 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

16 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

16 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

16 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

17 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

17 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya