Perbedaan Diakronik dengan Sinkronik dalam Berpikir Sejarah

Reporter

Tempo.co

Jumat, 12 November 2021 19:45 WIB

Ilustrasi berpikir/menimbang. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sesuatu yang dapat melintasi batas waktu disebut diakronik, sedangkan kajian yang lebih menitik beratkan untuk meneliti gejala-gejala yang lebih luas dinamakan sinkronik. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut. Melansir dari repositori.kemdikbud.go.id dalam Modul Sejarah Indonesia Kelas X KD 3.1 dan 4.1 dijelaskan apa itu diakronik dan sinkronik.

Diakronik adalah konsep berpikir secara runtun atau kronologis yang dimaksudkan sebagai catatan terkait peristiwa yang terjadi secara runtun yang berdasarkan pada waktu kejadian tersebut. Sedangkan dalam bahasa Yunani, sinkronik yang berasal dari kata "Syn" yang artinya "Dengan", dan "Chronoss" yang berarti "Waktu" menekankan kepada struktur dan kerap digunakan untuk meneliti ilmu-ilmu sosial. Sinkronik memiliki makna yang luas di dalam ruang, akan tetapi mempunyai batasan waktu.

Diakronik dan sinkronik dapat digunakan untuk mempelajari sejarah atau berpikir sejarah. Dilansir dari sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id diakronik berasal dari dua kata yakni "Dia" dalam bahasa latin berarti "Melalui/Melampaui", dan "Chronicus" yang artinya "Waktu". Jadi maksud diakronik ialah memanjangkan waktu namun terbatas akan ruang.

Berpikir sejarah secara diakronik artinya berpikir secara kronologis dalam menganalisis suatu hal. Kronologi sejarah dapat membantu mengurutkan kembali suatu peristiwa berdasarkan susunan waktu yang tepat, serta memudahkan dalam proses perbandingan antara kejadian yang terjadi pada waktu yang sama namun di tempat yang berbeda.

Dengan pendekatan diakronik, sejarah berusaha untuk menganalisis perubahan sesuatu dari masa ke masa yang mungkin dianggap sebagai perubahan yang terjadi sepanjang waktu.

Advertising
Advertising

Melalui pendekatan ini, sejarawan akan menganalisis dampak terhadap evolusi dari suatu variabel yang memungkinkan sejarawan untuk melakukan pengendalian alasan lahirnya situasi tertentu dari kondisi sebelumnya, atau alasan dari berkembangnya keadaan tertentu.

Memahami peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dengan menelusuri perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia sejak masa penjajahan Belanda dapat menjadi contoh. Oleh karenanya, berpikir sejarah secara akronisdi sangat mementingkan proses terjadinya sebuah peristiwa.

Adapun berpikir sejarah secara sinkronik ialah dengan berpikir secara luas dalam ruang namun terbatas waktu. Sinkronik menganalisa suatu kejadian pada saat tertentu dengan titik tetapnya ada pada waktu. Sinkronik hanya menganalisis kondisi suatu peristiwa, tidak berupaya untuk membuat kesimpulan terkait perkembangan peristiwa yang ikut serta dalam suatu situasi.

Peristiwa sejarah, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dengan menguraikan aspek sosial, ekonomi, politik, dan hubungan internasional menjadi contoh. Intinya berpikir sejarah secara sinkronik adalah cara berpikir yang khusus untuk ilmu-ilmu sosial.

PUSPITA AMANDA SARI

Baca: Deretan Kota yang Hilang di Dunia Kini Jadi Situs Warisan Sejarah

Berita terkait

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

20 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

18 Februari 2024

Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

Liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek berlangsung meriah di Cina. Wisatawan penuhi libur 8 hari itu ke berbagai destinasi wisata menarik.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Kenapa Kemerdekaan Palestina Sulit Didapat

13 Februari 2024

Ini Alasan Kenapa Kemerdekaan Palestina Sulit Didapat

Ada beberapa alasan mengapa Palestina sulit mendapat kemerdekaan

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

76 Tahun Kepergian Mahatma Gandhi, Berikut 4 Gagasannya untuk Kemerdekaan India

31 Januari 2024

76 Tahun Kepergian Mahatma Gandhi, Berikut 4 Gagasannya untuk Kemerdekaan India

Mahatma Gandhi penggagas konsep Ahimsa, Satyagraha, Swadesi, dan Hartal. Mengenang tokoh India yang ditembak 76 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Kronologi Tabrakan Beruntun di Puncak Bogor, Truk Alami Rem Blong

24 Januari 2024

Kronologi Tabrakan Beruntun di Puncak Bogor, Truk Alami Rem Blong

Berikut kronologi tabrakan beruntun yang terjadi di Jalur Wisata Puncak Bogor, tepatnya di Desa Tugu Utara, Cisarua, pada Selasa, 23 Januari 2024:

Baca Selengkapnya

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr Akui Taiwan bagian dari Cina

23 Januari 2024

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr Akui Taiwan bagian dari Cina

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menegaskan bahwa negaranya tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.

Baca Selengkapnya

Optimis Ganjar-Mahfud Kuasai Suara, Sekjen PDIP: Keduanya Berpihak Sejarah yang Benar

14 Januari 2024

Optimis Ganjar-Mahfud Kuasai Suara, Sekjen PDIP: Keduanya Berpihak Sejarah yang Benar

Mengingat pentingnya sejarah itu, Hasto mengungkap pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

12 Januari 2024

Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

Sampai saat ini tragedi Situjuah masih dikenang masyarakat Nagari Situjuah Batua Sumatra Barat. Ada pengibaran bendera sebulan penuh dan ziarah makam

Baca Selengkapnya

Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

11 Januari 2024

Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan generasi muda terhadap literasi digital dan sejarah.

Baca Selengkapnya