Noktah Hitam Istimewa di Intan dari Botswana

Sabtu, 13 November 2021 18:16 WIB

Batu intan dari Botswana dengan mineral davemaoite terjebak di dalamnya. Mineral itu tak ditemukan di permukaan Bumi dan diduga hanya tercipta di kedalaman 660-900 kilometer di dalam perut Bumi (super deep).

TEMPO.CO, Jakarta - Sebongkah batu intan purba dari Botswana memiliki noktah hitam yang ternyata jenis mineral yang belum pernah dilihat sebelumnya. Mineral itu, dinamakan davemaoite, menjadi sebuah jendela unik bagi para ilmuwan untuk melihat kimia batuan dari perut Bumi yang sangat dalam.

Didapat dari tambang di Orapa, sebuah tambang terbuka pencarian intan yang ada di Botswana, batu ini berukuran lebar kira-kira 4 milimeter dan berat 81 miligram. George Rossman, ahli mineralogi di California Institute of Technology, Amerika Serikat, mendapatkannya dari seorang penjual pada 1987. Saat itu baik si ilmuwan maupun penjualnya tidak ada yang menyadari arti di balik noktah hitam pada batu berharga itu.

Intan itu, yang kini menjadi koleksi Natural History Museum of Los Angeles County, California, belakangan dianalisa Oliver Tschauner, seorang geokimiawan dari University of Nevada, Las Vegas. Dia menyelidiki dunia ‘super-deep diamonds’ untuk mencari tahu apa yang bisa diceritakan oleh batu-batuan itu tentang lapisan kulit Bumi yang sangat dalam di bawah sana.

Kebanyakan batuan intan terbentuk di kedalaman 120-250 kilometer di bawah tanah. Tapi, jenis-jenis yang disebut intan super-dalam itu tercipta di lapisan kulit Bumi yang lebih dalam lagi, diperkirakan mulai dari kedalaman 660 hingga 900 kilometer

Ketika Tschauner dan timnya mengamati intan dari Botswana itu menggunakan teknik sinar X, mereka menemukan kristal-kristal kecil mineral lain terjebak di dalam batu itu. Mereka kemudian menggunakan laser untuk memotong batu itu dan mengekstrak kristal-kristal itu, lalu menggunakan sebuah teknik yang disebut spektrometri massa mencari tahu terbuat dari apa kristal-kristal itu.

Advertising
Advertising

Seperti yang dipublikasikan dalam jurnal Science 11 November 2021, hasilnya diketahui kalau kristal-kristal itu bentuk dari kalsium silikat (CaSiO3). Mineral ini tidak pernah diketahui sebelumnya dan secara teori hanya mungkin berada dalam lapisan kulit Bumi yang dalam. Hal itu berdasarkan molekul-molekulnya yang tersusun dalam sebuah struktur perovskite.

Komposisi atom dari struktur perovskite—yang terutama mengandung kalsium, silikon dan oksigen—menunjukkan mereka hanya bisa tercipta di bawah kondisi ekstrem di mana tekanannya 200 ribu kali lebih besar daripada yang kita alami di muka Bumi. Di permukaan Bumi pula, kalsium silikat biasanya didapati sebagai mineral putih yang dinamakan wollastonite yang memiliki kristal-kristal mirip jarum.

Tschauner dan koleganya menamakan mineral kalsium silikat yang baru itu davemaoite dari nama seorang peneliti yang dianggap telah banyak merintis penemuan dalam geofisika dan geokimia bertekanan tinggi, Ho-Kwang ‘Dave’ Mao, dari Carnegie Institution for Science di Washington DC. “Tentu saja saya bersedia,” kata Mao mengisahkan saat dihubungi Tschauner dan timnya. Mao saat ini adalah juga direktur di Center for High Pressure Science and Technology Advanced Research di Shanghai, Cina.

Normalnya, struktur kristal davemaoite akan terurai jika dibawa ke lingkungan permukaan Bumi karena tekanan yang drop jauh. Tapi, karena terjebak di dalam batuan yang sangat keras, struktur mineral itu terawetkan hingga tergali di tambang Orapa. Noktah davemaoite dalam batu intan itu diperkirakan telah berumur 100 juta-1,5 miliar tahun.

“Saat kami membelah intan itu, davemaoite itu utuh hanya sekitar sedetik, lalu kami melihatnya di bawah mikroskop strukturnya mengembang dan berubah menjadi mineral kaca,” kata Tschauner yang adalah profesor riset dengan spesialisasi ilmu planet dan fisika mineral itu.

Davemaoite diduga menyusun sekitar lima persen mineral kulit Bumi di kedalamannya dan begitu penting karena mineral ini diteorikan dapat menampung unsur radioaktif seperti uranium, thorium and potassium-40. Unsur-unsur itu, saat meluruh, berperan membuat mantel Bumi panas. “Tanpa unsur-unsur radioaktif itu, Bumi sudah akan menjadi dingin saat ini,” kata David Phillips, Dekan Fakultas Ilmu Bumi dan Direktur Laboratorium Gas Mulia di University of Melbourne, Australia.

Mineral davemaoite yang ditemukan dalam intan dari Botswana juga mengandung sejumlah sodium dan potassium. Ini juga dianggap mengejutkan karena kedua unsur ini semula diyakini hanya ada di kerak atau kulit terluar Bumi, dan bukan di lapisan mantel Bumi yang dalam. “Ini menunjukkan material di permukaan rupanya terdaur ulang ke dalam mantel Bumi yang dalam,” kata Phillips menganalisa.

Tschauner dan peneliti lainnya masih melanjutkan perburuan super-deep diamonds dengan harapan menemukan lebih banyak mineral yang tersembunyi. Penelitian ini diaku sangat sulit sejak tidak ada cara yang mudah untuk bisa membedakan antara batu intan yang berasal dari kerak Bumi dan dari lapisan yang jauh lebih dalam di bawahnya.

NEW SCIENTIST, NATURE

Baca juga:
Sehari, Sambaran Petir Diduga Sebabkan Dua Kebakaran di Jakarta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

36 hari lalu

4 Jenis Batu Ginjal dan Cara Terbentuknya

Dalam kebanyakan kasus, batu ginjal terbentuk karena penurunan volume urine atau peningkatan mineral pembentuk batu dalam urine.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus di Afrika Selatan Tewaskan 45 Orang, Hanya Ada Satu Korban Selamat

38 hari lalu

Kecelakaan Bus di Afrika Selatan Tewaskan 45 Orang, Hanya Ada Satu Korban Selamat

Empat puluh lima orang tewas dalam kecelakaan bus di Afrika Selatan, setelah bus yang mereka tumpangi jatuh sekitar 50 meter dari jembatan ke jurang

Baca Selengkapnya

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.

Baca Selengkapnya

ESDM Ungkap Fokus Pengembangan Mineral, Dari Kendaraan Listrik sampai Kesehatan

6 Februari 2024

ESDM Ungkap Fokus Pengembangan Mineral, Dari Kendaraan Listrik sampai Kesehatan

ESDM memfokuskan pengembangamineral kritis dan strategis ke tiga industri utama, yakni kendaraan listrik, energi solar serta pertahanan dan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Tanda Tubuh Kekurangan 3 Vitamin dan Mineral Penting Ini

14 Januari 2024

Tanda Tubuh Kekurangan 3 Vitamin dan Mineral Penting Ini

Banyak orang dibawa ke RS di karena kurang gizi dan ternyata kekurangan tiga macam vitamin dan mineral ini yang paling banyak kasusnya.

Baca Selengkapnya

11 Negara Indah di Dunia yang Layak untuk Traveling 2024, Masih Sepi dan Nyaman

12 Januari 2024

11 Negara Indah di Dunia yang Layak untuk Traveling 2024, Masih Sepi dan Nyaman

Saatnya traveling ke tempat-tempat yang menawarkan peristirahatan yang damai dan tidak terlalu ramai, tapi memiliki keindahan alam menakjubkan.

Baca Selengkapnya

4 Tanda Tubuh Kekurangan Magnesium

7 Januari 2024

4 Tanda Tubuh Kekurangan Magnesium

Pakar kesehatan mengingatkan bahaya kekurangan magnesium. Berikut empat tanda tubuh kekurangan magnesium.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Smelter?

27 Desember 2023

Apa Itu Smelter?

Smelter merupakan fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam.

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Makanan yang Signifikan Meningkatkan Zat Besi pada Wanita

20 Desember 2023

Inilah 4 Makanan yang Signifikan Meningkatkan Zat Besi pada Wanita

Berikut empat makanan yang secara signifikan dapat meningkatkan kadar zat besi pada wanita.

Baca Selengkapnya

Benarkah Air Memiliki Rasa?

27 Oktober 2023

Benarkah Air Memiliki Rasa?

Sebagian besar orang merasa bahwa air tidak memiliki rasa apa pun. Padahal, air ternyata memiliki rasa yang sudah diungkap dalam sebuah penelitian.

Baca Selengkapnya