TEMPO.CO, Jakarta - Game terbaru, PUBG: New State, sudah diunduh sebanyak lebih dari 10 juta kali di platform Android setelah dirilis pada Jumat, 12 November 2021. Data tersebut terlihat dalam Google Play Store di mana game itu tengah menduduki peringkat nomor satu top chart, termasuk di perangkat iOS untuk kategori game.

“PUBG: New State memberikan pengalaman battle royale PUBG yang orisinil di perangkat mobile,” bunyi keterangan game itu di Google Play Store, Senin, 15 November 2021.

Game besutan pengembang asal Korea Selatan, Krafton, iyu memang menjadi game yang cukup ditunggu penggemarnya. Bahkan sebelum dirilis, PUBG: New State telah mengumpulkan lebih dari 40 juta pemain saat pra-registrasi.

PUBG: New State pada dasarnya adalah PUBG Mobile atau Battlegrounds Mobile India yang populer, tapi dengan menawarkan pengalaman gameplay dengan elemen baru. “Banyak pembaruan pada game ini, mulai dari pengaturan, peta, senjata, kendaraan, dan beberapa perubahan lainnya yang dapat meningkatkan pengalaman bermain game,” kata Krafton.

Namun, kabarnya pengguna dari game ini belum bisa benar-benar bermain dengan lancar. Banyak pengguna yang melaporkan telah menghadapi masalah, seperti tidak responsif dan server terputus, bahkan beberapa lainnya tidak dapat mem-boot game, dengan skenario terburuk bisa merusak ponsel.

Meskipun ini mungkin membuat para gamer menjauh dari permainan, Krafton telah mengakui masalah itu dan menawarkan pembaruan opsional untuk mengatasinya. Saat ini, pembaruan opsional hanya tersedia di perangkat Android dan mengubah pengaturan API grafis default ke OpenGL ES untuk perangkat yang tidak mendukung API Vulkan.

Selain itu, pembaruan juga memperbaiki kerusakan game yang terjadi pada perangkat tertentu. Perusahaan juga memperbaiki masalah ketika mengoptimalkan game tepat setelah diluncurkan akan menyebabkan game mogok sementara, juga menawarkan beberapa perbaikan pemolesan dan stabilitas secara keseluruhan.

GIZMOCHINA, GADGETS NDTV

Baca juga:
Tim Mahasiswa ITB Raih Juara di Ajang Game Dunia Gelaran Tencent