Diretas, Server FBI Sebar 100 Ribu Email Peringatan Palsu

Senin, 15 November 2021 12:14 WIB

Lambang FBI. Answer.com

TEMPO.CO, Jakarta -

TEMPO.CO, Jakarta - Platform Bleeping Computer melaporkan bahwa peretas atau hacker menargetkan server email Biro Investigasi Federal (FBI), Amerika Serikat. Bahkan penjahat siber telah berhasil mengirim ribuan pesan palsu yang mengatakan bahwa penerimanya telah menjadi korban serangan berantai yang kompleks.

Laporan itu menyebut Vinny Troia berada di balik serangan palsu itu, yang terkait dengan kelompok peretas terkenal, The Dark Overlord—aktor jahat yang membocorkan drama serial Orange Is the New Black musim kelima. Disebutkan bahwa hacker berhasil mengirim email ke lebih dari 100 ribu alamat, yang semuanya diambil dari basisdata American Registry for Internet Numbers (ARIN).

Email tersebut awalnya ditemukan oleh The Spamhaus Project, organisasi nirlaba yang menyelidiki spammer email. Peneliti keamanan siber Kevin Beaumont juga membuktikan tampilan surel yang sah tersebut. Dia mengatakan bahwa header di-autentikasi berasal dari server FBI menggunakan proses Domain Keys Identified Mail (DKIM). Proses itu merupakan bagian dari sistem yang digunakan Gmail untuk menempelkan logo merek pada email perusahaan yang diverifikasi.

FBI menanggapi insiden tersebut dan mencatat bahwa ini adalah situasi yang sedang berlangsung dan bahwa perangkat keras yang terkena dampak sudah dimatikan. “Kami tidak memiliki informasi lebih lanjut yang dapat dibagikan saat ini,” kata FBI.

Advertising
Advertising

Selain itu, Bleeping Computer, menerangkan, serangan spam kemungkinan dilakukan sebagai upaya untuk mencemarkan nama baik Troia. Dalam sebuah unggahan, Troia berspekulasi bahwa seseorang yang menggunakan nama ‘Pompompurin’ mungkin telah melancarkan serangan tersebut. Orang yang sama juga diduga telah mencoba merusak reputasi Troia dengan cara yang sama di masa lalu.

Laporan dari reporter keamanan komputer, Brian Krebs, juga menghubungkan Pompompurin dengan insiden tersebut. Dalam laporannya, ada seorang individu diduga mengirim pesan kepadanya dari alamat email FBI ketika serangan diluncurkan, yang isinya: “Hai pompompurin. Periksa tajuk email ini, itu benar-benar berasal dari server FBI.”

KrebsOnSecurity bahkan mendapat kesempatan untuk berbicara dengan Pompompurin, yang mengklaim bahwa peretasan itu dimaksudkan untuk menyoroti kerentanan keamanan dalam sistem email FBI. “Saya bisa 1000 persen menggunakan ini untuk mengirim lebih banyak email yang terlihat sah, menipu perusahaan agar menyerahkan data,” kata Pompompurin dalam sebuah pernyataan kepada KrebsOnSecurity.

Orang tersebut juga mengatakan telah mengeksploitasi celah keamanan di portal Law Enforcement Enterprise (LEEP) milik FBI dan berhasil mendaftar akun menggunakan kata sandi satu kali yang disematkan di HTML halaman. Dari sana, Pompompurin mengklaim bahwa mereka dapat memanipulasi alamat dan badan email pengirim, menjalankan kampanye spam besar-besaran.

Dengan akses semacam itu, serangan bisa saja jauh lebih buruk daripada peringatan palsu yang membuat administrator sistem waspada. Awal bulan ini, Presiden Joe Biden mengamanatkan perbaikan bug yang meminta agen federal sipil itu untuk menambal segala ancaman yang diketahui.

Pada Mei, Joe Biden juga menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan untuk meningkatkan pertahanan siber negara setelah serangan ransomware merugikan perusahaan Colonial Pipeline dan SolarWinds.

THE VERGE | BLOOMBERG | BLEEPING COMPUTER

Berita terkait

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

20 jam lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

2 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

2 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

4 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

4 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

4 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

4 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

5 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

6 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

7 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya