5 Pemanfaatan Minyak Jelantah Guna Pangkas Pencemaran Lingkungan

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 15 November 2021 18:28 WIB

Mahasiswa UGM mengembangkan biopelumas berbahan minyak jelantah. Salah satu mahasiswa tengah melakukan sintesis produk ketal siklik 2. dok/ugm.ac.id KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Jakarta -Minyak jelantah adalah minyak bekas pemakaian, baik pemakaian kebutuhan rumah tangga maupun usaha.

Minyak jelantah meliputi minyak sawit dan minyak goreng lainnya.

Senyawa karsinogenik yang terakumulasi di minyak jelantah terbentuk akibat proses penggorengan yang dilakukan berulang kali.

Senyawa ini berpotensi meningkatkan risiko kanker jika terus digunakan untuk menggoreng makanan. Bukan hanya berbahaya bagi tubuh, minyak jelantah juga merusak tanah yang dilaluinya.

Minyak jelantah dapat dimanfaatkan kembali atau didaur ulang agar menjadi sesuatu yang tidak berbahaya baik bagi tubuh manusia maupun lingkungan.

Dilansir dari laman
Zero Waste Indonesia, berikut beberapa hal yang dapat dibuat dari minyak jelantah:

-Sabun Cuci Baju

Minyak jelantah dapat dibuat menjadi sabun cuci baju dengan tambahan bahan lain seperti natrium hidroksida (soda api), jahe, jeruk nipis, daun binahong, dan air. Cetakan juga diperlukan untuk membentuk sabun dari minyak jelantah ini. Proses pembuatannya dari penjernihan, penggorengan atau pemanasan, pencampuran dengan soda api, hingga pencetakan memerlukan waktu 3 sampai 5 hari.

Advertising
Advertising

-Pupuk tambahan

Pada umumnya, minyak jelantah tidak baik untuk tanah akibat reaksi yang ditimbulkan dari penggorengan yang berulang-ulang. Meskipun demikian, lemak jenuh yang tinggi tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman. Pupuk ini hanya berfungsi sebagai pupuk tambahan, sehingga harus ditambahkan pada pupuk kandang atau kompos sebagai pupuk utama.

-Bahan bakar lampu minyak

Tidak semua orang memiliki lampu emergency, Sehingga, jika terjadi mati lampu di rumah Anda, bisa jadi Anda memerlukan lampu minyak untuk menerangi rumah.

Ilustrasi minyak jelantah Foto Shutterstock

Minyak jelantah bisa menjadi bahan bakar lampu minyak yang diletakkan pada wadah tahan panas sementara sumbu kompor dicelupkan ke dalamnya sebelum api dinyalakan.

-Cairan pembersih lantai

Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta pernah mengubah minyak jelantah menjadi pembersih lantai. Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan tahun 2012 ini memproduksi cairan pembersih lantai dalam beberapa aroma, yaitu jeruk nipis, apel, bougenville, dan melati. Dikutip dari laman UNY, harganya ekonomis dan kualitas cairan pembersih lantai yang dihasilkan juga baik.

-Biodiesel

Biodiesel dapat terurai dengan bantuan mikroorganisme, tidak beracun, dan dapat menggantikan bahan bakar solar. Bahan biodiesel yang umumnya berasal dari minyak sawit dan produk turunanya membuat minyak jelantah cocok untuk dimanfaatkan sebagai biodiesel.

Dilansir dari laman
esdm.jatengprov.go.id, serapan minyak jelantah untuk produksi biodiesel dapat berdampak positif terhadap pengurangan limbah B3.

Baca: Sabun dari Minyak Jelantah? Hasilnya Sama Baik dengan Sabun Keluaran Pabrik

DINA OKTAFERIA

Berita terkait

Indonesia Akan Tunjukkan Langkah Mengatasi Pencemaran Danau Toba di World Water Forum Bali

7 jam lalu

Indonesia Akan Tunjukkan Langkah Mengatasi Pencemaran Danau Toba di World Water Forum Bali

Pembangunan jaringan IPAL bertujuan untuk mencegah pencemaran perairan Danau Toba.

Baca Selengkapnya

BPDPKS dan Kementerian ESDM Bahas Energi Bersih Biodiesel B35

7 hari lalu

BPDPKS dan Kementerian ESDM Bahas Energi Bersih Biodiesel B35

BPDPKS Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM bahas energi Biodiesel B35 sebagai upaya peningkatan penyediaan energi bersih secara berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

17 hari lalu

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

21 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

21 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

23 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

24 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

28 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

33 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

37 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya