Gerhana Bulan Sebagian 19 November, Pemantauan BUTPAA Tergantung Cuaca

Rabu, 17 November 2021 18:39 WIB

Tim observatorium menyaksikan gerhana bulan total di Observatorium Jokotole IAIN Madura, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu, 26 Mei 2021. ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BUTPAA) Garut, Jawa Barat, dari Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berencana melakukan pemantauan gerhana bulan sebagian yang terjadi pada Jumat, 19 November 2021. Namun, pemantauan akan dilakukan bergantung pada kondisi cuaca.

Koordinator BUTPAA, Unggul Satrio Yudhotomo, menjelaskan bahwa dirinya masih memantau situasi dan kondisi. “Beberapa malam dan sore hari ini awannya pekat ya, jadi terhalang tidak bisa melihat sama sekali,” ujar dia melalui sambungan telepon, Rabu, 17 November 2021.

Unggul biasanya memantau melalui satelit Japan Meteorological Agency dan Sadewa, dan pemantauan biasanya dilakukan melalui live event, siaran langsung melalui akun YouTube dan Instagram. Nantinya, lulusan Teknik Mesin dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menambahkan, para pengamat bisa mengamatinya melalui siaran itu.

“Kami biasanya dibandingkan dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA sebagai komparasi, sehingga visualnya akan lebih menarik,” katanya lagi.

Namun, Unggul masih belum memastikan apakah pengamatan akan dilakukan atau tidak. Dia juga masih menunggu bagaimana kondisi cuaca malam ini dan besok. “Bandung juga kan tidak melakukan pengamatan,” tutur Unggul.

Advertising
Advertising

Sementara, ORPA—Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sebelum melebur ke dalam BRIN—mengumumkan fenomena gerhana bulan sebagian itu melalui akun Instagram resminya, @lapan_ri. Peneliti ORPA BRIN, Andi Pengrang, menjelaskan bahwa gerhana bulan sebagian adalah kondisi di mana sebagian permukaan Bulan tertutupi bayangan atau umbra Bumi.

“Semakin Bulan menuju ke tengah atau pusat bayangan pada saat puncak gerhana, maka durasinya akan semakin lama,” kata dia.

Pada gerhana bulan sebagian kali ini, permukaan Bulan akan tertutupi oleh umbra Bumi sebesar 97,85 persen. Sehingga durasi gerhana dapat mencapai 3 jam 28 menit. Sayangnya di Indonesia hanya daerah Papua saja yang durasi gerhananya paling lama, yaitu 2 jam 20 menit sejak bulan terbit. “Sementara bagian barat Indonesia tidak dapat mengamati puncak gerhana bulan sebagian,” tutur Andi.

Baca:
Gerhana Bulan Sebagian 19 November, Durasi Terlama Terjadi di Papua

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

1 hari lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

1 hari lalu

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menanggapi mengenai revisi UU Polri yang bisa memperpanjang jabatan polisi.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

2 hari lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

2 hari lalu

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

3 hari lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

BMKG memberikan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarannya (Jabodetabek) pada hari ini, Kamis 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

4 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

4 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

Indonesia relatif terlindungi dari heatwave mayoritas areanya adalah laut dan terdiri dari banyak pulau. Awan juga mengurangi dampak paparan surya.

Baca Selengkapnya

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

5 hari lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

Cuaca Madinah Capai 40 Derajat, Jemaah Haji Dilarang Berjalan Kaki Tanpa Alas

6 hari lalu

Cuaca Madinah Capai 40 Derajat, Jemaah Haji Dilarang Berjalan Kaki Tanpa Alas

Jemaah haji Indonesia diminta menggunakan alas kaki saat berjalan di Madinah. Alasannya, suhu di Madinah kini mencapai 40 derajat.

Baca Selengkapnya