Pria Australia Mengira Temuannya Batu Tak Berharga, Ternyata Meteorit Langka

Kamis, 25 November 2021 21:09 WIB

Para ahli mengatakan batu itu adalah meteorit langka yang berasal dari kelahiran tata surya kita. (Museum Victoria)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemburu harta karun asal Australia, David Hole, menemukan batu yang terlihat kotor yang awalnya dikira mengandung bongkahan emas di dalamnya. Namun, karena begitu kerasnya batu itu, dia menyimpannya selama bertahun-tahun di rak dalam rumahnya.

Batu itu ditemukan pada 2015 dengan detektor logamnya saat menjelajahi tanah liat di daerah Maryborough, dekat Melbourne, yang terkenal sebagai lokasi yang mengandung emas Australia pada abad kesembilan belas. Hanya beberapa tahun kemudian seorang ahli mengatakan kepadanya bahwa batu itu sebenarnya adalah meteorit berusia 4,6 miliar tahun yang sangat langka.

“Saya menyimpan batu kotor itu di rak saya selama bertahun-tahun tanpa mengetahui itu apa, dan saya anggap tidak berharga. Saya tidak percaya apa itu sebenarnya,” ujar Hole kepada The Sydney Morning Herald, Rabu, 24 November 2021.

Para ahli mengatakan bahwa itu hanya segelintir batu ruang angkasa yang jatuh di wilayah tersebut pada abad terakhir. Batu itu berbobot 17 kilogram, dan tampak metalik dengan permukaan bergelombang berkarat di seluruh bagiannya.

Menurut Hole, batu itu sangat keras, bahkan gergaji khusus batu, bor, penggiling, dan termasuk palu godam, semuanya memantul dari permukaan batu. Dia juga mencoba menyiramnya dengan asam, tapi tetap gagal membuat goresan. "Apa-apaan ini," katanya tidak menyangka bertapa kerasnya batu itu.

Advertising
Advertising

Batuan hasil galian tersebut kemudian mengumpulkan debu selama empat tahun hingga ia membawanya untuk diperiksa di Museum Melbourne. Baru setelah itu para ahli mengatakan kepadanya bahwa batu itu mengandung sesuatu yang jauh lebih langka daripada emas: “tetesan logam dari awal tata surya.”

Batu itu diciptakan dari awan puing-puing yang berputar-putar di sekitar matahari yang baru lahir, yang juga membentuk planet-planet, termasuk Bumi, kemudian menghabiskan 4,6 miliar tahun di orbit sebelum menabrak tanah Australia beberapa waktu dalam 1.000 tahun terakhir.

Ahli geologi Dermot Henry mengatakan dalam 37 tahun bekerja di daerah itu, dia hanya menemukan dua meteorit asli. Menurut Henry, batu yang ditemukan Hole, adalah meteorit ke-17 yang ditemukan di Victoria, sedangkan ribuan bongkahan emas telah ditemukan. "Melihat rantai peristiwanya, cukup bisa dibilang meteorit itu baru ditemukan sama sekali,” tutur Henry.

Henry juga melanjutkan bahwa batu itu memiliki tampilan yang terpahat dan berlesung yang terbentuk ketika melewati atmosfer, kemudian meleleh di luar, dan atmosfer memahat mereka. “Batu itu membawa kita kembali ke masa lalu, memberikan petunjuk tentang usia, pembentukan, dan kimia tata surya kita,” katanya lagi.

Para peneliti mengklasifikasikannya sebagai meteorit chondrite biasa H5, yang berarti mengandung tetesan kristal kecil dari logam yang dibentuk oleh pemanasan kilat awan debu tata surya awal. Ini mengandung silikat, besi, nikel dan magnesium, serta sejumlah kecil karbon dan air yang mengkristal.

Itu kemungkinan besar terbentuk di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, dan terlempar keluar jalur oleh tabrakan. Analisis penanggalan karbon menempatkan waktunya di Bumi antara 100 dan 1.000 tahun.

THE SUN | THE SYDNEY MORNING HERALD

Baca:
Meteor Jatuh di Atas Bantal, Begini Kemungkinan Asteroid Tabrak Bumi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

23 jam lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

1 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

2 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

2 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 15 ribu ke level Rp 1.310.000.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

3 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini stagnan dengan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.326.000 per Gram

5 hari lalu

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.326.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atau emas Antam stagnan di level Rp 1.326.000 per gram dalam perdagangan Ahad, 28 April 2024

Baca Selengkapnya

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

5 hari lalu

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

PT Freeport Indonesia berhasil memproduksi tembaga 1,65 miliar pound serta 1,97 juta ounces emas dan meraup laba bersih Rp 48,79 triliun pada 2023.

Baca Selengkapnya