NSO Group Coret Puluhan Pemerintahan dan Lembaga dari Daftar Pelanggannya

Jumat, 26 November 2021 17:30 WIB

Dalam foto yang dirilis 25 Agustus 2016, menunjukan perusahaan Grup NSO Israel yang memiliki kantor sampai beberapa bulan yang lalu di Herzliya, Israel. Kelompok hak asasi manusia Amnesty International mengatakan bahwa seorang anggota stafnya ditargetkan oleh spyware buatan Israel dari NSO Group.[AP Photo / Daniella Cheslow]

TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang spyware Pegasus, NSO Group, memangkas daftar negara yang memenuhi syarat untuk membeli teknologi siber darinya. NSO mengaku khawatir akan kemungkinan penyalahgunaan atas alat peretasan yang dijualnya. Daftar negara yang dilisensikan untuk membeli telah dipotong menjadi hanya 37 negara, turun dari semula 102.

Langkah tersebut diungkap dalam pemberitaan di surat kabar keuangan Israel, Calcalist, tapi artikel tidak menyebutkan dari mana sumberya. “Meksiko, Maroko, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) termasuk di antara negara-negara yang sekarang akan dilarang mengimpor teknologi siber Israel,” tertulis dalam laporan itu, Kamis 25 November 2021.

Dalam catatan Amnesty International dan Citizen Lab Universitas Toronto, Maroko dan UEA menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun lalu. Sedangkan Arab Saudi dan Meksiko termasuk di antara negara-negara di mana Pegasus dikaitkan dengan pengawasan politik.

Kementerian Pertahanan Israel, menanggapi laporan itu, hanya menjelaskan bahwa pihaknya mengambil langkah-langkah yang tepat ketika persyaratan penggunaan yang diatur dalam lisensi ekspor yang dikeluarkannya dilanggar. Namun, sumber kementerian tidak mengkonfirmasi bahwa lisensi telah dicabut.

Pemerintah Israel berada di bawah tekanan agar mengendalikan ekspor spyware sejak sekelompok organisasi berita internasional melaporkan pada Juli lalu bahwa Pegasus telah digunakan untuk meretas telepon jurnalis, pejabat pemerintah, dan aktivis hak asasi manusia di beberapa negara. Laporan itu mendorong pemerintah Israel untuk meninjau kebijakan ekspor dunia maya yang dikelola oleh Kementerian Pertahanan-nya.

Advertising
Advertising

NSO Group telah membantah melakukan pelanggaran dengan mengatakan bahwa mereka hanya berbisnis dengan pemerintah dan lembaga penegak hukum. NSO juga meyakinkan memiliki perlindungan untuk mencegah penyalahgunaan.

NSO mungkin yakin tak melanggar tapi, pada awal bulan ini, Amerika Serikat menempatkan NSO Group dalam daftar hitam perdagangan atau menjual spyware kepada pemerintah yang menyalahgunakannya. Perusahaan itu mengaku kecewa atas keputusan itu dengan alasan teknologinya mendukung kepentingan dan kebijakan keamanan nasional Amerika dengan mencegah terorisme dan kejahatan.

NSO Group juga menghadapi tuntutan hukum dan kritik dari perusahaan teknologi besar yang menuduhnya mengekspos pelanggan mereka untuk diretas. Apple adalah yang terbaru menggugat perusahaan asal Israel itu ke pengadilan pada pekan ini, setelah sebelumnya, pada 2019, WhatsApp dan perusahaan induknya Meta sudah menempuh jalur yang sama.

Apple berjanji memberi informasi baru kepada para penggunanya tentang bagaimana NSO Group menginfeksi ponsel iPhone via apa yang disebut eksploitasi zero-click, atau yang disebut para peneliti sebagai ForcedEntry.

"Sembari itu Apple berusaha mencari penetapan hukum yang permanen untuk bisa melarang NSO Group menggunakan perangkat, layanan dan software Apple," kata Apple.

GADGETS NDTV, ISRAEL CALCALIST, THE VERGE

Baca juga:
Penemu Sistem AR Sebut Metaverse lebih Berbahaya daripada Media Sosial


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

4 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

4 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

4 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

4 jam lalu

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

Ada dugaan bahwa militer Korea Selatan takut akan terjadinya kebocoran data akibat teknologi yang ada di perangkat Apple.

Baca Selengkapnya

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

5 jam lalu

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

7 jam lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

8 jam lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

9 jam lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya