Rocket Lab Kenalkan Neutron, Roket Pakai Ulang Mirip SpaceX

Sabtu, 4 Desember 2021 13:33 WIB

Gambar artisitik dari roket masa depan Rocket Lab, Neutron. theverge.com/rocketlab

TEMPO.CO, Jakarta - Rocket Lab merilis desain roket masa depannya bernama Neutron. Roket yang telah dioptimalkan untuk meluncurkan satelit ke orbit Bumi ini terbuat dari komposit karbon khusus, dan dirancang untuk bisa digunakan ulang. Itu sebabnya roket bisa kembali mendarat di landasan mirip Falcon 9, roket besutan SpaceX.

CEO Rocket Lab, Peter Beck, menegaskan bahwa Neutron bukan roket konvensional, dan direncanakan untuk meluncur pertama pada 2024. “Seperti inilah seharusnya roket pada 2050. Tapi kami sedang membangunnya hari ini,” ujar dia dalam siaran langsung di akun YouTube perusahaan, Kamis 2 Desember 2021.

Rocket Lab sudah memiliki roket bernama Electron sejak 2017. Telah meluncur sebanyak 22 kali, atau lima kali sepanjang tahun ini, Electron didesain membawa satelit kecil ke orbit rendah Bumi. Pada Maret lalu, perusahaan asal Amerika Serikat ini mengumumkan niatnya untuk membangun roket yang lebih besar bersama dengan rencana untuk go public melalui merger SPAC.

Roket Neutron akan berdiri menjulang 131 kaki (40 meter), jauh lebih tinggi daripada Electron yang hanya 59 kaki (18 meter). Roket terbarunya itu akan didorong oleh tujuh mesin utama baru yang disebut Archimedes, yang akan mampu menempatkan delapan hingga 15 ton muatan di orbit rendah Bumi.

Rocket Lab mengklaim roket terbarunya itu nanti akan sempurna untuk meluncurkan satelit berukuran sedang dan besar, menciptakan mega-konstelasi, yang menyediakan jangkauan broadband ke Bumi. Tak hanya itu, Beck membayangkan peluang lain untuk Neutron yakni penerbangan antariksa manusia, bahkan penerbangan antarplanet.

Advertising
Advertising

“Kami ingin memastikan tidak menempuh semua kesulitan ini untuk membuat kendaraan peluncuran yang tidak dapat disertifikasi manusia,” katanya sambil menambahkan kemampuan penerbangan antariksa yang diawaki manusia.

Yang paling menonjol dari desain Neutron adalah roket akan dapat digunakan kembali, yang berarti hampir setiap bagian dari roket akan dikembalikan ke Bumi setelah diluncurkan. Ini juga bertentangan dengan konvensi modern tentang cara kerja sebagian besar roket orbital saat ini. Biasanya, roket diluncurkan dalam bagian yang ditumpuk satu sama lain.

Selama peluncuran, ketika roket dengan cepat melahap propelannya, bagian pertama roket—atau sebagian besar tubuh roket—pada akhirnya akan pecah dan jatuh kembali ke Bumi. Saat badan roket jatuh, bagian atas roket—atau bagian kedua—akan menyalakan mesinnya dan mendorong muatan lebih jauh ke luar angkasa, lalu melepasnya ke orbit.

Neutron akan sedikit berbeda. Daripada menumpuk masing-masing bagian, Rocket Lab berencana menempatkan bagian kedua di dalam yang pertama. Bagian kedua, yang didorong oleh satu mesin Archimedes, akan dipasang pada muatan dan tetap berada di dalam seluruh badan roket, terlindung sepenuhnya selama peluncuran.

"Jawabannya bukan membuang selubung atau bahkan mencoba menangkapnya. Cara terbaik adalah tidak pernah menyingkirkan mereka sejak awal,” tutur Beck dalam video tersebut.

Begitu bagian kedua dan muatan sedang dalam perjalanan, badan utama Neutron akan kembali ke Bumi dan mendarat tegak di landasan pendaratan. Animasi dari proses ini mengingatkan kepada pendaratan roket Falcon 9 SpaceX di landasan peluncuran setelah lepas landas.

Beck mengatakan seluruh proses dimaksudkan untuk meminimalkan biaya operasi. “Operasi jauh lebih kecil daripada biaya sebenarnya untuk menempatkan sesuatu di orbit daripada bahan material atau komponen roket yang sebenarnya,” kata Beck lagi.

THE VERGE, SPACE

Baca juga:
Roket Astra Akhirnya Capai Orbit di Antariksa


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

1 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

1 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

6 hari lalu

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.

Baca Selengkapnya

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

7 hari lalu

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

11 hari lalu

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

12 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

13 hari lalu

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

Senjata yang digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada pekan lalu adalah rudal udara-ke-permukaan canggih buatan lokal bernama "The Rampage"

Baca Selengkapnya

Mengintip Kekuatan Rudal Balistik Iran

18 hari lalu

Mengintip Kekuatan Rudal Balistik Iran

Iran diketahui memiliki persenjataan rudal balistik terbesar dan paling beragam di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

36 hari lalu

Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

Pertama kali dirilis awal tahun ini, Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition menjadi ponsel pertama di dunia dengan pengaturan kamera periskop ganda.

Baca Selengkapnya