Peneliti UGM Ungkap Sejumlah Fakta Letusan Gunung Semeru

Senin, 6 Desember 2021 13:17 WIB

Warga melihat material awan panas erupsi Gunung Semeru yang mengalir di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Ahad, 5 Desember 2021. PVMBG meminta warga mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru. ANTARA/Umarul Faruq

TEMPO.CO, Yogyakarta - Para peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyajikan sejumlah analisa terkait erupsi hebat Gunung Semeru di Jawa Timur yang terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021.

"Letusan Gunung Semeru umumnya letusan abu bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3-4 kali setiap jam. Letusan tipe vulkanian dicirikan dengan letusan eksplosif yang kadang-kadang menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya," kata peneliti gunung api atau volcano hazard UGM
Herlan Darmawan, Senin, 6 Desember 2021.

Herlan mengatakan Semeru merupakan gunung api stratovulcano yang juga gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3676 meter. Sejarah mencatat letusan Semeru sejak 1818-2021. Aktivitas Gunung Semeru terdapat di Kawah Jonggring Seloko yang terletak di sebelah tenggara puncak Mahameru.

Peneliti gunung api UGM lainnya, Wahyudi, menambahkan bahwa letusan yang terjadi dengan tipikal Semeru, bertipe strombolian, yang biasanya diikuti dengan pembentukan kubah dan lidah lava baru.

"Pada saat terjadi letusan eksplosif biasanya diikuti oleh terjadinya aliran awan panas yang mengalir ke lembah-lembah yang lebih rendah dan arah alirannya sesuai dengan bukaan kawah dan lembah-lembah di Gunung Semeru," kata Wahyudi.

Advertising
Advertising

Wahyudi menambahkan bahwa bukaan kawah Gunung Semeru saat ini mengarah ke tenggara atau mengarah ke hulu Besuk Kembar, Besuk Bang, Besuk Kobokan.

Status Semeru sendiri ditetapkan dalam Level 2 atau Waspada sejak 2012. "Memasuki September 2020, teramati kepulan asap putih dan abu-abu setinggi 200-700 meter di puncak Semeru. Aktivitas serupa berlanjut di Oktober 2020 setinggi 200-1.000 meter," kata dia.

Lalu, lanjut Wahyudi, pada 1 Desember 2020 terjadi awan panas sepanjang 2 - 11 kilometer ke arah Kobokan di lereng tenggara. Aktivitas ini berlanjut hingga Februari 2021.

"Bersamaan dengan datang musim hujan, endapan material aliran piroklatik yang masih lepas belum mengalami pengendapan dan proses kompaksi, terbawa oleh air hujan dengan intensitas tinggi yang dapat menyebabkan bencana lahar," kata dia.

Terkait erupsi Semeru 4 Desember 2021, ujar Wahyudi, guguran kubah lava yang dipicu tingginya curah hujan menyebabkan terjadinya luncuran awan panas. "Jangkauan awan panas mencapai 11 kilometer atau lebih dari rekomendasi jarak aman," kata dia.

Otoritas sempat mengeluarkan peringatan kepada masyarakat akan potensi jangkauan awan panas yang lebih panjang dari 5 kilometer, namun sebelum semua masyarakat meninggalkan area bahaya, awan panas lebih dulu mencapai daerah tersebut.

Hal ini mengindikasikan adanya precursor atau tanda-tanda erupsi yang cukup singkat antara waktu kejadian erupsi dan proses evakuasi.

Baca:
Pakar: Waspadai 6 Penyakit Akibat Debu Vulkanik Gunung Semeru

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.


Berita terkait

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

6 jam lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

2 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

2 hari lalu

Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

Kampung Pumpente dan Laingpatehi masuk dalam radius kawasan rawan bencana di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lahendong menyalurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

4 hari lalu

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.

Baca Selengkapnya

Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

4 hari lalu

Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

4 hari lalu

UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?

Baca Selengkapnya

Peneliti The Ekliptika Institute: Aktivitas Gunung Ruang Tidak Memicu Erupsi Gunung Lain

4 hari lalu

Peneliti The Ekliptika Institute: Aktivitas Gunung Ruang Tidak Memicu Erupsi Gunung Lain

Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, erupsi 16 April 2024 lalu. Tak memicu erupsi gunung lain.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

4 hari lalu

Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

Pakar hukum di UGM sebut ada 3 genre hakim dalam memutus perkara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

4 hari lalu

Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

MK sebelumnya telah menolak gugatan sengketa pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.

Baca Selengkapnya