Serangkaian Pesta di Eropa Jadi Klaster Penyebaran Varian Omicron

Rabu, 8 Desember 2021 06:47 WIB

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]

TEMPO.CO, Jakarta - Serangkaian acara perayaan meriah di beberapa negara Eropa berakhir pada melonjaknya kasus dan meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19, khususnya varian Omicron. Pesta tersebut menjadi klaster penyebaran virus yang dinyatakan sebagai varian of concern (VOC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Setidaknya sudah ada empat laporan pesta di Eropa di mana sepertiga atau lebih orang yang hadir telah terinfeksi. Pakar epidemiologi Gunhild Alvik Nyborg dari organisasi penanganan pandemi, Covid Action Group, menjelaskan bahwa proporsi orang yang terinfeksi sangat tinggi dari peristiwa ini.

“Ditambah dengan peningkatan kasus yang sangat cepat di Afrika Selatan, menunjukkan bahwa kemampuan varian itu mungkin jauh lebih kuat untuk menginfeksi,” ujar Nyborg pada Selasa, 8 Desember 2021.

Salah satu acaranya adalah pesta di sebuah restoran di Oslo, Norwegia. Sekitar 70 dari 120 orang yang menghadiri pesta tersebut terinfeksi, demikian pula 50 orang lainnya di restoran tersebut. Omicron telah dikonfirmasi pada 13 kasus sejauh ini.

Di Denmark, 53 dari 150 orang yang pergi makan siang di Viborg telah dipastikan terinfeksi Omicron. Sementara di Spanyol, 68 petugas medis di University Regional Hospital, Malaga, dinyatakan positif setelah menghadiri pesta Natal yang dihadiri 173 orang. Belum jelas apakah salah satu dari 68 memiliki Omicron.

Advertising
Advertising

Sementara di Inggris, epidemiolog dari King's College London, Tim Spector, mengatakan dia telah diberitahu tentang pesta ulang tahun ke-60 di mana 14 dari 18 orang terinfeksi Omicron menurut tes PCR, padahal semua tamu divaksinasi dan dinyatakan negatif pada tes lateral flow 24 jam sebelumnya.

“Ini jelas menunjukkan tingkat serangan sekunder yang sangat tinggi,” kata Tom Weseleers di Catholic University of Leuven (KUL), Belgia.

Delta lebih menular daripada virus asli yang diidentifikasi di Wuhan, tapi penyebarannya dibatasi oleh fakta bahwa kebanyakan orang sekarang memiliki kekebalan terhadapnya baik dari infeksi sebelumnya atau vaksinasi. Menurut Weseleers, Omicron tampaknya lebih menular daripada Delta dan jauh lebih baik dalam menghindari kekebalan sebelumnya.

“Kami telah melihat acara menjadi sumber penyebaran dengan varian lain. Pada Mei 2020, misalnya, setidaknya setengah dari 61 orang yang menghadiri latihan paduan suara di Skagit County, Washington, terinfeksi,” tutur Weseleers.

Namun, memiliki banyak peristiwa semacam itu begitu cepat setelah Omicron mencapai Eropa menunjukkan risikonya lebih tinggi. “Sepertinya ini berada di kondisi yang berbeda,” kata Nyborg lagi.

Nyborg berspekulasi bahwa orang dapat terinfeksi dengan dosis Omicron yang lebih kecil, meningkatkan kemungkinan penyebaran melalui udara. “Hanya beberapa partikel virus yang tertinggal di udara yang kemungkinan sekarang menimbulkan ancaman yang lebih besar daripada varian sebelumnya,” ujar Nyborg.

Orang-orang harus menghindari peristiwa semacam ini saat Omicron menyebar, kata Spector. Namun, risiko terinfeksi oleh Omicron juga tergantung pada kemungkinan seseorang dengan Omicron berada di sebuah pesta, dan risiko itu rendah di sebagian besar negara untuk saat ini. “Mudah-mudahan minggu ini risikonya masih rendah,” tutur Spector.

NEW SCIENTIST | RETEURS

Baca:
Ahli Israel Sebut Varian Omicron Lebih Menular, tapi Tak Terlalu Berbahaya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

4 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

9 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya