Pfizer Klaim Suntikan Booster Beri Perlindungan terhadap Varian Omicron

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 9 Desember 2021 11:27 WIB

Petugas medis memasukkan dosis vaksin Covid-19 Pfizer ke dalam jarum suntik sebelum nantinya diberikan kepada warga di Puskesmas Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin, 23 Agustus 2021. Selain Pfizer, Pemprov DKI juga sudah mulai vaksinasi memakai vaksin Covid-19 Moderna. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, New York City - Pengembang vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech pada Rabu, 8 Desember 2021, mengatakan bahwa suntikan penguat (booster) vaksin Covid-19 akan memberikan perlindungan yang cukup terhadap varian Omicron, sementara dua dosis mungkin tidak cukup.

Tiga dosis vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech akan menghasilkan antibodi serum yang cukup untuk menetralkan varian Omicron, menurut rilis bersama oleh kedua perusahaan mengutip hasil dari studi laboratorium awal.

Studi tersebut menunjukkan bahwa dua dosis vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech "mungkin tidak cukup untuk melindungi dari infeksi varian Omicron."

Namun, individu yang diberikan dua dosis vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech mungkin masih terlindungi dari bentuk penyakit parah akibat infeksi Omicron, menurut rilis tersebut.

"Meskipun dua dosis vaksin mungkin masih menawarkan perlindungan terhadap penyakit parah yang disebabkan oleh galur Omicron, data awal ini menunjukkan dengan jelas bahwa perlindungan meningkat dengan dosis ketiga dari vaksin kami," kata Albert Bourla, kepala sekaligus CEO Pfizer.

Advertising
Advertising

Menerima vaksin booster setelah dua dosis masih menjadi langkah terbaik untuk mencegah penyebaran Covid-19, menurut Bourla.

Pfizer dan BioNTech terus mengerjakan sebuah vaksin adaptif yang menargetkan tingkat perlindungan yang lebih tahan lama dan lebih tinggi terhadap Omicron, menurut Ugur Sahin, CEO sekaligus salah satu pendiri BioNTech.

Kedua perusahaan tersebut mulai mengembangkan vaksin Covid-19 spesifik Omicron pada 25 November dan mereka dapat mengirim vaksin berbasis Omicron pada Maret 2022 jika diperlukan.

Sebanyak 19 negara bagian di Amerika Serikat (AS) telah melaporkan kasus Omicron dan jumlahnya diperkirakan terus meningkat, kata Rochelle Walensky, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pada Selasa.

AS juga sedang kembali mengalami peningkatan kasus Covid-19 dengan rata-rata kasus baru selama tujuh hari melebihi 100.000 kasus dalam beberapa hari terakhir.

XINHUA | ANTARA

Baca:
3 Vaksin Ini Menjanjikan sebagai Booster Atasi Varian Baru Covid-19

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

50 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

7 Maret 2024

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO

Baca Selengkapnya