Profil Alfred Nobel, Pendiri The Nobel Prize yang Miliki 355 Hak Paten

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 11 Desember 2021 11:11 WIB

Alfred Nobel. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Alfred Nobel meninggal dunia di San Remo, Italia tepatnya pada 10 Desember 1896. Melansir dari www.nobelprize.org pria yang lahir pada 21 Oktober 1833 di Stockholm, Swedia ini yang nantinya akan menjadi seorang ilmuan terkenal, penemu, sekaligus menjadi seorang pengusaha, serta pendiri Hadiah Nobel atau The Nobel Prize. Sampai akhir hayatnya pada 1896, ia mempunyai 355 hak paten.

Alfred merupakan anak dari pasangan suami istri, Immanuel Nobel dan Andriette Ahlsell Nobel. Sebagai Insinyur dan penemu, Ayah Alfred bekerja membangun jembatan dan bangunan. Ia juga melakukan eksperimen dengan banyak macam cara peledakan batu. Alfred mempunyai dua kakak laki-laki yakni Robert yang lahir pada tahun 1829, dan Ludvig yang lahir pada 1831. Ia juga memiliki seorang adik laki-laki bernama Emil yang lahir pada 1843.

Di tahun saat Alfred lahir, bisnis sang ayah harus ditutup karena mengalami kerugian. Kemudian pada 1837, Immanuel memutuskan mencoba bisnisnya di tempat lain dengan pergi ke Finlandia dan Rusia. Sedangkan istrinya, Andriette yang berasal dari keluarga kaya tetap tinggal di Stockholm untuk mengurus keluarga dan memulai bisnis toko kelontong. Dimana penghasilannya untuk membantu menghidupi keluarga.

Alfred dan ketiga saudaranya diberikan pendidikan kelas satu dibantu tutor pribadi, mempelajari ilmu alam, bahasa, dan sastra. Di usianya ke 17 tahun, Alfred sudah bisa berkomunikasi dan menulis dalam bahasa Swedia, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman. Ia juga sangat tertarik dengan sastra, kimia, dan fisika. Kemudian ayahnya mengirim ia belajar ke luar negeri untuk menjadi insinyur kimia. Sebab ia tidak suka Alfred minat terhadap puisi dan berkeinginan anak-anaknya mengikuti langkahnya.

Saat di Paris, Alfred bekerja di laboratorium pribadi milik seorang ahli kimia terkenal yakni Profesor TJ Pelouze. Ditempat itu ia bertemu dengan Ascanio Sobrero yang merupakan ahli kimia muda Italia. Disana Alfred sangat tertarik pada bagaimana nitrogliserin bis digunakan untuk pekerjaan konstruksi. Sekembalinya ia ke Rusia setelah selesai studinya, Alfred dan sang ayah bekerja sama mengembangkan nitrogliserin sebagai bahan peledak yang bermanfaat secara komersial dan teknis.

Advertising
Advertising

Pada 1863, Alfred bersama keluarganya kembali ke Swedia. Ia kemudian berfokus pada pengembangan nitrogliserin sebagai bahan peledak. Namun sayangnya eksperimen tersebut malah meninbulkan kecelakaan, bahkan sampai menewaskan beberapa orang dan Emil menjadi salah satunya. Alhasil, pemerintah melarang eksperimen ini dilakukan di dalam batas kota Stockholm.

Akan tetapi, Alfred tidak menyerah untuk terus bereksperimen, ia kemudian memindahkan eksperimenya ke tongkang atau perahu dasar datar di Danau Mälaren. Hasilnya, ia mulai dapat memproduksi nitrogliserin secara massal tahun 1864. Tapi dia tidak berhenti disitu dan teruus bereksperimen dengan sifat kecanduan yang tidak sama untuk memproduksinya menjadi jauh lebih aman.

Dari eksperimennya yang menjadi sebuah penemuan tahun 1866, Alfred menemukan bahwa nitrogliserin yang dicampur dengan pasir halus atau kieselguhr akan mengubah cairan menjadi pasta. Lalu dari situ bisa dibentuk menjadi batang yang dapat dimasukkan ke dalam lubang pengeboran. Setahun setelahnya, ia mendapatkan hak kepemilikan dan paten yang sah atas bahan tersebut yang dinamainya dinamit. Alfred juga menemukan tutup peledak atau detonator yang bisa dinyalakan apabila sekering menyala.

Ternyata temuannya ini banyak disukai di industri konstruksi, karena hal ini Alfred bisa mendirikan pabrik di 90 lokasi yang berbeda di lebih dari 20 negara. Pernah digambarkan sebagai gelandangan terkaya di Eropa, Alfred bekerja secara sungguh-sungguh dan terus menerus di Stockholm (Swedia), Hamburg (Jerman), Ardeer (Skotlandia), Paris dan Sevran (Prancis), Karlskoga (Swedia) dan San Remo (Italia). Selain dinamit dan tutup peledak, Alfred juga bereksperimen membuat karet dan kulit sintetis serta sutra buatan.

Ketika meninggal, Alfred Nobel menuliskan wasiat yang isinya adalah sebagian besar kekayaannya akan diberikan kepada orang yang telah melakukan yang terbaik bagi kemanusiaan di bidang fisika, kimia, fisiologi atau kedokteran, sastra dan perdamaian, dalam bentuk pemberian hadiah. Lalu pada 1901, Penghargaan Nobel pertama dalam bidang Fisika, Kimia, Fisiologi atau Kedokteran dan Sastra pertama kali diberikan di Stockholm, Swedia dan Penghargaan Perdamaian di Kristiania (sekarang Oslo), Norwegia.

PUSPITA AMANDA SARI

Baca: Jurnalis Pemenang Nobel Perdamaian 2021 Gigih Mengkritik Duterte dan Putin

Berita terkait

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

8 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

13 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

20 hari lalu

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina

29 Februari 2024

Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina

Recep Tayyip Erdogan mengutarakan kesiapan menjadi penengah konflik Rusia-Ukraina.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bantah Menterinya Bertemu Pejabat Israel di Abu Dhabi

27 Februari 2024

Arab Saudi Bantah Menterinya Bertemu Pejabat Israel di Abu Dhabi

Arab Saudi menegaskan posisi Riyadh terhadap masalah Palestina dan dukungan teguh Arab Saudi terhadap rakyat Palestina dalam menghadapi agresi Israel

Baca Selengkapnya

Grup Kasidah Nasida Ria Turut Meriahkan Kampanye Akbar Anies-Cak Imin di JIS, Berikut Profilnya

10 Februari 2024

Grup Kasidah Nasida Ria Turut Meriahkan Kampanye Akbar Anies-Cak Imin di JIS, Berikut Profilnya

Grup kasidah Nasida Ria tampil dalam kampanye akbar Anies-Cak Imin. Bagaimana perjalanan grup legendaris ini?

Baca Selengkapnya

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

25 Januari 2024

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Ingatkan DK PBB: Jaga Perdamaian, Bukan Toleransi Genosida terhadap Palestina!

24 Januari 2024

Menlu Retno Ingatkan DK PBB: Jaga Perdamaian, Bukan Toleransi Genosida terhadap Palestina!

Menlu Retno mengingatkan bahwa Dewan Keamanan PBB memiliki mandat memelihara perdamaian internasional, bukan untuk menoleransi genosida di Palestina

Baca Selengkapnya

Meksiko dan Chile Desak ICC Selidiki Kejahatan Israel terhadap Palestina

20 Januari 2024

Meksiko dan Chile Desak ICC Selidiki Kejahatan Israel terhadap Palestina

Meksiko dan Chile mendesak ICC menyelidiki kejahatan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina

Baca Selengkapnya

Fitur Pemantau Oksigen Darah Apple Watch Dihapus, akibat Sengketa Hak Paten

18 Januari 2024

Fitur Pemantau Oksigen Darah Apple Watch Dihapus, akibat Sengketa Hak Paten

Apple menghentikan peredaran Apple Watch dengan fitur pemantau oksigen dan darah, usai digugat perusahaan teknologi medis bernama Masimo.

Baca Selengkapnya