Studi: 3 Dosis Vaksin Pfizer Lebih Efektif terhadap Delta daripada Omicron

Senin, 13 Desember 2021 16:32 WIB

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Pfizer saat vaksinasi Covid-19 di Mal Cilandak Town Square, Jakarta, Rabu, 1 September 2021. Penyebab pertama adalah masyarakat belum merasa yakin dengan keamanan vaksin Covid-19 dan kedua, warga tidak bisa meninggalkan pekerjaannya untuk antre vaksin Covid-19. ANTARA/Fauzan/

TEMPO.CO, Jakarta - Studi yang dilakukan Sheba Medical Center, Israel, mengungkapkan bahwa kemampuan menetralisir dari tiga suntikan vaksin Covid-19 Pfizer empat kali lebih sedikit terhadap Omicron daripada Delta. Penelitian itu didasarkan pada data eksklusif yang tersedia di Sheba sebagai bagian dari studi serologi besar yang dilakukan di antara petugas kesehatan di pusat medis.

Tim melihat kemampuan serum dari 40 petugas kesehatan yang divaksinasi di Sheba untuk menetralkan varian Omicron—20 yang menerima suntikan booster sebulan terakhir, dan 20 yang hanya menerima dua suntikan vaksin lima atau enam bulan lalu. Penelitian juga dilakukan bekerja sama dengan Laboratorium Virologi Pusat Kementerian Kesehatan, yang terletak di kampus Sheba.

Mereka yang menerima dosis kedua tidak memiliki kemampuan netralisasi terhadap varian tersebut, tapi terus memiliki beberapa kemampuan melawan varian Delta dan bahkan strain asli Wuhan, Cina. Direktur Unit Epidemiologi Penyakit Menular di rumah sakit tersebut, Gili Regev-Yochay, mengatakan fakta tidak ada kemampuan netralisasi sama sekali itu berarti sangat mengkhawatirkan.

“Orang-orang yang terinfeksi Omicron mungkin akan memiliki penyakit serius,” ujar Regev-Yochay, pada Sabtu, 11 Desember 2021. Dia menambahkan bahwa tidak jelas apakah orang yang menerima dua dosis baru-baru ini juga akan terlindungi.

Studi Sheba menemukan bahwa dosis booster memang meningkatkan kemampuan vaksin untuk bekerja melawan Omicron sekitar 100 kali lipat, artinya ada perlindungan yang signifikan. “Ini lebih rendah dari kemampuan menetralkan Delta—sekitar empat kali lebih rendah. Tapi itu sangat optimis,” ujar Regev-Yochay.

Advertising
Advertising

Dia menambahkan bahwa sepertinya ada kemungkinan orang dengan booster dapat terinfeksi Omicron, tapi memiliki kemungkinan yang jauh lebih kecil untuk terinfeksi secara serius. Regev Yochay juga menerangkan, bahwa masih belum jelas apakah efektivitas suntikan booster juga akan menurun seiring waktu, dan ini adalah sesuatu yang sedang diteliti oleh para peneliti Sheba sekarang.

Studi Israel, yang harus ditekankan adalah studi antibodi penetralisir yang dilakukan di laboratorium dan tidak didasarkan pada data dunia nyata, tapi telah dikirim untuk tinjauan sejawat.

Sementara, tes laboratorium yang dilakukan di Afrika Selatan minggu lalu menunjukkan bahwa antibodi dari dua suntikan vaksin Pfizer mungkin 40 kali lebih efektif melawan varian Omicron.

Menanggapi studi ini, Sharon Alroy-Preis, kepala Layanan Kesehatan Masyarakat, menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan N12 Sabtu malam bahwa kementerian sedang mempertimbangkan untuk meminta masyarakat mendapatkan dosis ketiga mereka segera setelah tiga bulan setelah yang kedua.

“Orang yang menerima booster lebih terlindungi daripada mereka yang hanya menerima yang kedua, dan tentu saja, lebih dari yang tidak divaksinasi,” kata dia.

Alroy-Preis juga mencatat bahwa satu-satunya individu yang terinfeksi Omicron yang berada dalam kondisi serius adalah orang yang tidak divaksinasi. Menurutnya, ada satu juta orang Israel yang mendapat dua suntikan lima bulan atau lebih dan belum mendapatkan booster, 325 ribu lainnya mendapat dua suntikan baru-baru ini, dan akan memenuhi syarat untuk dosis ketiga lebih awal jika kebijakan berubah. “Dua dosis tidak cukup efektif,” tutur Alroy-Preis.

JERUSALEM POST | N12

Baca:
Disuntik 10 Dosis Vaksin Covid-19 Sehari, Pria Selandia Baru Diperiksa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

4 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

9 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

29 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya