Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia, Ahli: Tak Mengejutkan

Kamis, 16 Desember 2021 12:49 WIB

Kata "COVID-19" tercermin dalam setetes jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil pada 9 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 varian Omicron dilaporkan terdeteksi di Indonesia. Kabar tersebut diumumkan langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin, yang menjelaskan bahwa kasus itu terjadi pada salah seorang petugas kebersihan di pusat karantina Wisma Atlet.

“Temuan ini muncul setelah melakukan proses uji secara khusus pada hasil sampel,” ujar dia dalam konferensi pers hari ini, Kamis, 16 Desember 2021.

Menanggapi laporan tersebut, Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Universitas Airlangga (Unair) Chairul Anwar Nidom, menjelaskan bahwa temuan itu sebetulnya tidak terlalu mengejutkan. “Karena dalam situasi wabah global, kasus selalu dikaitkan dengan lintas global, mengingat virusnya sama dan kondisi lingkungan yang mirip-mirip,” ujar dia saat dihubungi, Kamis.

Omicron, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada 24 November. Varian dengan kode B.1.1.529 itu juga digolongkan ke dalam variant of concern (VOC) oleh WHO, dan disebut-sebut penyebarannya lebih cepat daripada varian Delta.

Menurut Nidom yang merupakan Founder dan Ketua Tim Profesor Nidom Foundation (PNF) itu, penyebaran suatu varian tidak hanya ditentukan oleh mobilitas penduduk, tapi juga oleh karakter virus itu sendiri. Jadi, kata dia, jika deteksi dan identifikasi yang dilakukan di Indonesia sesensitif di negara-negara lain, bisa jadi ada varian-varian baru lain juga.

Advertising
Advertising

Namun, Nidom meminta agar masyarakat tidak perlu panik mendengar kabar kasus pertama varian Omicron di Indonesia. Karena, tingkat keparahan dari SARS-CoV-2 itu masih terkait dengan komorbid yang ada pada masyarakat. Oleh karena itu dia meminta justru komorbid yang harus diperbaiki, terutama terkait dengan gangguan pembuluh darah.

“Selain itu juga, ada sekitar lebih dari 70 persen masyarakat Indonesia sudah menerima vaksinasi, dan masyarakat sudah mulai terbiasa dengan melakukan protokol kesehatan,” tutur Nidom.

Nidom yang merupakan profesor di Fakultas Kedokteran Hewan Unair itu menyarankan agar protokol kesehatan seperti penggunaan masker terstandar—teruji menangkal virus—harus lebih diintensifkan. Selain itu dia juga meminta agar dilakukannya uji proteksi antibodi terhadap berbagai varian Covid-19 ada.

“Artinya seseorang yang sudah vaksinasi sebaiknya tahu antibodi yang ada di dalam dirinya mampu memproteksi terhadap varian apa saja, terutama varian Delta, sehingga bisa mengetahui persis kemampuan dirinya terhadap serangan varian tersebut," ujar Nidom.

Baca:
Ahli Sebut Antibodi Vaksin Sinovac Tak Cukup Melawan Omicron

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 menit lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

6 jam lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

12 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

14 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

1 hari lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

2 hari lalu

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

Marsha Alycia Rahmadiar Setianto, mahasiswa Fakultas Hukum Unair berhasil meraih juara pertama dalam kejuaraan taekwondo internasional di Skotlandia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

2 hari lalu

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

Dosen sosiologi Unair menyebut candu judi online di Indonesia dipicu berbagai faktor, salah satunya pergaulan negatif.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

3 hari lalu

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.

Baca Selengkapnya