Selama 53 Bulan Spesies Gurita Ini Mengerami Telurnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Kamis, 23 Desember 2021 07:47 WIB

Gurita graneledone boreopacifica. marinespecies.org

TEMPO.CO, Jakarta - Ada sekitar 300 spesies gurita di lautan. Sebagian besar spesies itu hidup di dasar laut yang dalam, sebagaimana dikutip dari National Geographic. Dari ratusan spesies gurita itu ada yang masa mengerami telurnya sangat lama.

Para peneliti dari University of Rhode Island dan Monterey Bay Aquarium Research Institute telah meneliti gurita betina spesies Graneledone boreopacifica yang mengerami sampai menetas selama lebih dari 4 tahun. Selama itu pula gurita itu menjaga telur dari serangan predator.

Mengutip dari situs web Monterey Bay Aquarium Research Institute, tim peneliti menemukan gurita Graneledone boreopacifica di kedalaman laut 1.400 meter, pada Mei 2007. Selama lebih dari 4 tahun, tim peneliti mengamati tempat yang sama sebanyak 18 kali. Walhasil, gurita yang diamati empat tahun silam itu tak berpindah dari tempat pertama kali ditemukan oleh tim peneliti. Para peneliti mencirikan bekas luka di tubuh gurita itu.

Selama kurun waktu penelitian itu, gurita yang mengerami telurnya itu kulitnya makin mengendur dan agak pucat. Hal itu dipengaruhi bobot tubuh yang terus berkurang selama mengerami telur.

Peneliti pun melihat kecenderungan gurita itu tak agresif ingin mencaplok kepiting atau udang yang berada di sekitarnya, selama tak mengganggu telurnya. Selama mengerami itu, induk gurita hanya sedikit makannya.

Advertising
Advertising

Pada September 2011, saat observasi peneliti masih menemukan gurita itu. Tapi, pada bulan berikutnya, gurita itu sudah pergi, tampak di tempat itu ada sisa kulit telur.

Jurnal ilmiah Plos One mencatat, waktu 53 bulan gurita betina spesies Graneledone boreopacifica mengerami telur termasuk kurun yang sangat lama. Masa mengerami telur itu tercatat paling lama untuk spesies hewan apa pun di dunia.

WILDA HASANAH

Baca juga: Penampakan Gurita Kaca Transparan di Kedalaman Samudra Pasifik

Berita terkait

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

1 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

1 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

2 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

8 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

8 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

11 hari lalu

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

12 hari lalu

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya