IPB University Ciptakan Kit Antibodi Covid-19 Berbasis ELISA

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 23 Desember 2021 15:37 WIB

Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Pusat Studi Satwa Primata Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat IPB University berhasil membuat kit antibodi Covid-19 berbasis ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay). Kit antibodi tersebut dijuluki “Kit ELISA IPB, Antibodi Covid-19”.

Inovasi ini dilatarbelakangi peningkatan kewaspadaan dalam mengatasi penyakit Covid-19 melalui vaksinasi. Sejak pandemi, vaksin menjadi media utama yang efektif dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 di masyarakat. Meski begitu, evaluasi atas keberhasilan vaksinasi mutlak diperlukan agar kepastian perlindungan terjamin.

Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kualitas dan kuantitas antibodi yang dihasilkan. Namun di Indonesia, tes antibodi Covid-19 saat ini masih mengandalkan produk impor yang harganya relatif mahal. Karena itu, pengembangkan teknologi untuk mendeteksi dan mengevaluasi antibodi Covid-19 yang praktis, berkualitas, tepat dan ekonomis sangat dibutuhkan.

Berkaca dari hal tersebut, peneliti PSSP LPPM IPB University, Huda S Darusman, dan timnya merancang kit pemeriksaan Covid-19 berbasis ELISA. Pengembangan kit pemeriksaan ini memerlukan komponen biologis dari dua komponen virus, yakni Protein N dan Rekombinan Protein N Antigen (nukleokapsid) serta Protein Rekombinan RBD (reseptor-binding domain) virus SARS-CoV-2. Pengembangan prototipe kit antibodi Covid-19 berbasis ELISA kemudian dilakukan.

Kit tersebut rencananya diaplikasikan pada pasien pasca vaksinasi atau pada pasien pasca persembuhan penyakit Covid-19 untuk evaluasi keberhasilan vaksinasi atau pembentukan antibodi Covid-19 yang dihasilkan dari masing-masing pasien sebagai respon terhadap virus tersebut,” kata Huda seperti dikutip Tempo dari lama ipb,ac.id, Selasa, 21 Desember 2021.

Advertising
Advertising

Keberadaan kit antibodi ini diharapkan bisa membantu mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi di Indonesia. Selain itu, data tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan strategi pengelolaan vaksin yang lebih baik. Di samping bentuk kontribusi IPB University terhadap bangsa di bidang penelitian kesehatan, inovasi ini dilakukan untuk mendukung kemandirian bangsa dalam penanganan Covid-19.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Peneliti IPB Sukses Kembangkan Inventpro, Enzim Ampuh Deteksi Covid-19

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

16 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

17 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Pasien Hidup Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal, Ini Komentar Profesor Genetika IPB

2 hari lalu

Pasien Hidup Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal, Ini Komentar Profesor Genetika IPB

Richard 'Rick' Slayman dinyatakan meninggal pada Sabtu lalu, dua bulan setelah menjalani xenotransplantasi ginjal babi.

Baca Selengkapnya

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

2 hari lalu

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tanggal 16 Mei. Hal ini sebagai peringatan untuk momen penting penemuan cahaya laser.

Baca Selengkapnya

Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

3 hari lalu

Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

Industri ruang angkasa atau antariksa kembali menunjukkan diadakannya Space Tech Expo USA 2024 di Long Beach Convention Center, California

Baca Selengkapnya

Seleksi Kelas Internasional IPB Diikuti 30 Pelajar Asing, Mayoritas dari Negeri Jiran

4 hari lalu

Seleksi Kelas Internasional IPB Diikuti 30 Pelajar Asing, Mayoritas dari Negeri Jiran

IPB Universitymenyelenggarakan ujian online sebagai salah satu rangkaian Seleksi Masuk IPB (SM-IPB) untuk kelas internasional pada 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

4 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya