Kaleidoskop 2021: dari Tesla hingga Desain Istana Negara

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 25 Desember 2021 11:51 WIB

Elon Musk sekarang mungkin menjadi orang terkaya di dunia menurut standar Bloomberg dan Forbes, yang berfokus pada uang, meskipun memang cenderung fokus pada penghitungan aset yang dapat diketahui. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kanal Tekno berusaha merangkum segenap peristiwa sains, lingkungan, digital, dan game yang pernah mewarnai Indonesia dan dunia—hingga di luar Bumi—sepanjang tahun ini dalam Kaleidoskop 2021. Popularitas lewat tingkat keterbacaan artikelnya menjadi parameter utamanya.

Kita mulai Kaleidoskop 2021 dari periode Maret-April. Berikut ini delapan peristiwa terpilihnya.

MARET

Tesla Pilih Nikel Kaledonia Baru

Tesla pada hari Kamis, 4 Maret 2021, setuju untuk bermitra dengan tambang nikel di Kaledonia Baru dalam upaya mengamankan lebih banyak sumber daya tersebut, yang merupakan kunci dalam produksi baterai lithium-ion di mobil listrik, Reuters melaporkan.

Advertising
Advertising

Kaledonia Baru adalah produsen nikel terbesar keempat di dunia. Material tersebut juga sebagian besar ditambang di Rusia, Kanada, dan Indonesia.

Tesla diperkirakan menjadi penasihat industri di tambang Goro di pulau Pasifik, yang dimiliki oleh raksasa pertambangan Brasil Vale dan merupakan wilayah luar negeri Prancis.

Reuters melaporkan bahwa pembuat mobil listrik itu akan membantu dengan produk dan standar keberlanjutan dan membeli nikel untuk produksi baterai, menurut sebuah perjanjian dengan pemerintah Kaledonia Baru.

Baca:
Tesla Pilih Nikel Kaledonia Baru untuk Bahan Baku Baterai


Sanksi Tak Ambil SNMPTN

Setelah hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) diumumkan 22 Maret 2021, peserta yang lolos wajib melakukan pendaftaran ulang ke perguruan tinggi negeri.

Jika pilihan jurusan tidak diambil atau urung mendaftar, peserta lolos SNMPTN harus menanggung konsekuensi.

“Maka tidak akan bisa mengikuti UTBK tahun 2021, 2022, dan 2023 sesuai aturan dari LTMPT,” kata Arief Hariyanto, Direktur Pendidikan Institut Teknologi Bandung, Rabu 24 Maret 2021.

ITB menjadwalkan waktu pendaftaran ulang bagi peserta SNMPTN yang lolos mulai Kamis, 25 Maret hingga 2 April 2021 secara daring melalui laman https://akademik.itb.ac.id.

Baca:
Lolos SNMPTN Tapi Tidak Diambil, Begini Dampaknya

Rilis Redmi Note 10

Xiaomi Indonesia akan merilis smartphone baru seri Redmi Note 10, Selasa, 30 Maret 2021. Namun, ponsel pintar itu sebelumnya sudah dirilis secara global pada awal Maret 2021, dengan empat model, Redmi Note 10 Pro, Redmi Note 10, Redmi Note 10S, dan Redmi Note 10 5G.

Dikutip GSM Arena, 4 Maret 2021, ponsel terbaik dalam seri Redmi 10 baru Xiaomi adalah Redmi Note 10 Pro. Layarnya AMOLED berukuran 6,67 inci dengan dukungan untuk refresh rate 120Hz dan tingkat respons sentuh 240Hz, serta memiliki kapasitas 5.020 mAh dengan pengisian daya 33 W.

Redmi Note 10 Pro dipasang empat kamera belakang, sensor utama 108 MP Samsung ISOCELL HM2, ultra-wide 8 MP, tele-makro 5 MP, dan sensor kedalaman 2 MP. Di bagian depannya terdapat kamera selfie 16 MP. Redmi Note 10 Pro ditunjang dengan chipset Snapdragon 732G.

Baca:
Redmi Note 10 Rilis Besok di Indonesia, Ini Harga Globalnya

Viral Cahaya di Banggai

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN mengungkap meteor setiap saat memasuki atmosfer Bumi. Ukuran meteor tak selalu besar, ada juga yang berukuran diameter puluhan sentimeter yang ketika terbakar dan meledak di atmosfer menghasilkan apa yang disebut bolide.

Bolide itu pula yang diduga tampak sebagai kilatan cahaya terang di langit malam di Banggai, Sulawesi Tengah, pada Selasa malam 16 Maret 2021. Kilatan itu disaksikan warga di dekat Pantai Pagimana dan videonya sempat viral di media sosial. "Berdasarkan rekaman video yang ada, terdapat indikasi kuat bahwa kilatan tersebut dihasilkan oleh bolide," bunyi isi unggahan akun lapan_ri di Instagram, Jumat 19 Maret 2021.

Diterangkan, frekuensi atau kekerapan meteor menembus atmosfer Bumi bergantung kepada ukurannya. Meteor besar lebih jarang dibandingkan meteor kecil. Rata-rata, meteor berukuran 50 sentimeter masuk ke atmosfer Bumi dua kali tiap pekan. "Namun, sebagian besar tidak teramati karena jatuh di lautan atau jauh dari daerah berpenghuni," kata LAPAN lewat unggahan yang dibuat Pusat Sains Antariksa tersebut

Baca:
Viral Cahaya Disangka Lintasan Meteor di Banggai Ternyata Bolide, Apa Itu?

APRIL

Berita terkait

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

1 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

2 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

2 hari lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

3 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Hujan Meteor Masuk Atmosfer Bumi Malam Ini, Bisa Dilihat Tanpa Alat Khusus

3 hari lalu

Hujan Meteor Masuk Atmosfer Bumi Malam Ini, Bisa Dilihat Tanpa Alat Khusus

Keunikan malam puncak hujan meteor ini adalah meteornya bersumber dari butir debu yang dilepaskan komet Halley.

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

3 hari lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

4 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

4 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

4 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya