Mengenal Transplantasi Jantung dan 5 Pasien yang Berhak Mendapatkannya

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 2 Januari 2022 16:55 WIB

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my

TEMPO.CO, Cape Town -Jantung adalah salah satu organ yang vital pada manusia dan sama dengan organ tubuh yang lain, jantung bisa mendapatkan transplantasi untuk menyelamatkan nyawa.

Transplantasi jantung biasanya dilakukan ketika penyakit sudah memasuki stadium akhir dan jantung sudah tidak mungkin untuk berfungsi secara normal.

Walaupun begitu, transplantasi jantung adalah sebuah proses transplantasi yang rumit dibandingkan dengan organ lain.

Karena jantung adalah organ yang vital dan penting untuk menunjang kehidupan manusia.

Dikutip dari primayahospital.com, Minggu, 2 Januari 2022, transplantasi jantung merupakan suatu proses operasi untuk mengambil jantung pasien yang sakit dan menggantinya dengan jantung yang lebih sehat. Jantung pengganti tersebut biasanya berasal dari donor orang-orang yang telah meninggal.

Tidak semua orang yang menderita penyakit jantung bisa mendapatkan penanganan transplantasi jantung.

Pasien penyakit jantung yang berhak mendapatkan transplantasi jantung adalah pasien-pasien dengan kondisi berikut :

  • Gagal jantung yang kongestif yang berulang kali harus dirawat
  • Angina tidak stabil
  • Pembesaran jantung parah
  • Aritmia ventrikular tak bisa lagi diobati
  • Penyakit jantung sudah tidak bisa ditangani dengan operasi.

Di seluruh dunia, sudah ada sekitar 3.500 prosedur transplantasi jantung yang dilakukan dan kebanyakan prosedur ini terjadi di Amerika Serikat.

Setelah melakukan transplantasi jantung, jangka waktu hidup pasien adalah rata-rata 15 tahun setelah transplantasi sukses dilakukan.

Advertising
Advertising

EIBEN HEIZIER
Baca: Tips Cegah Penyakit Jantung di Usia Muda

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

5 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

17 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

22 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

23 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya