Teknologi Pembayaran Tol Otomotis Selain Menggunakan GNSS

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 6 Januari 2022 13:47 WIB

Pengendara mobil melakukan pembayaran nontunai menggunakan kartu uang elektronik ataue-toll di Gerbang tol RAMP Taman Mini 2, Jakarta, Kamis 7 September 2017. Sosialisasi penggunaan E-Toll pun terus dilakukan, sebagian gardu tol kini hanya melayani non tunai. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Wacana penerapan mekanisme pembayaran tol otomatis mulai menguat pada awal 2022. Salah satu sistem yang banyak dibicarakan adalah Multi Lane Free Flow (MLFF) berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS). Dilansir dari bpjt.pu.go.id, sistem tersebut memungkinkan waktu pembayaran ongkos masuk tol dipangkas dari 10 detik menjadi 4 detik saja.

Pemangkasan waktu tersebut dimungkinkan terjadi karena sistem MLFF berbasis GNSS membuat pengguna tol mampu membayar tol tanpa mengeluarkan kartu kredit atau uang fisik. Sebab, teknologi GNSS otomatis akan membaca rekening pengguna tol yang tersimpan di aplikasi ponsel dan memotong saldonya secara otomatis ketika memasuki tol. Pembacaan dan pemotongan saldo otomatis tersebut dilakukan melalui satelit yang mendeteksi pengguna tol di depan gerbang tol.

Teknologi GNSS yang dikombinasikan dengan sistem MLFF tampak menjanjikan. Meskipun demikian, beberapa pilihan teknologi lain ternyata pernah dipertimbangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kementerian Perhubungan RI. Dilansir dari balitbang.dephub.go.id, berikut beberapa pilihan teknologi selain GNSS:

1. Dedicated Short Range Communication (DSRC)

DSRC merupakan alat yang menggunakan radio frekuensi 5,8 Ghz. Pengguna tol perlu membeli On Board Unit (OBU) apabila DSRC diterapkan. OBU tersebut nantinya menyimpan data identitas dan informasi lain sebagai alat deteksi masuk tolo. Teknologi ini memiliki tingkat keandalan 99,95 persen.

Advertising
Advertising

2. Radio Frequency Identification (RFID)

RFID merupakan alat deteksi masuk tol yang menggunakan radio dengan frekuensi (860–960) Mhz. Apabila diterapkan, pengguna perlu membeli stiker tag RFID sebagai identitas pengguna. Teknologi ini memiliki tingkat keandalan sekitar 99,5 persen.

3. Automatic Number Plate Recognition (ANPR)

ANPR merupakan alat untuk mendeteksi plat nomor. Penerapannya memerlukan akses terhadap database plat nomor kepolisian. Namun, apabila dibandingkan dengan dua pilihan sebelumnya, ANPR tidak memerlukan pengguna tol untuk membeli aksesoris tambahan.

4. Short Range Communication based on Calm Active Infrared (ISRC)

ISRC merupakan teknologi baru yang mirip dengan RFID. Hal yang membedakannya dengan RFID adalah infrared aktif pada IVU yang dapat memuat semua informasi.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: BPJT akan Terapkan Pembayaran Tol Berbasis MLFF, Apa Maksudnya?

Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

7 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

8 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

31 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

34 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

34 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

34 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

39 hari lalu

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

44 hari lalu

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.

Baca Selengkapnya

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri

48 hari lalu

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri