Mengenal Truth Social, Aplikasi Menyerupai Twitter Buatan Donald Trump

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 8 Januari 2022 15:36 WIB

Sebuah ilustrasi foto menunjukkan akun Twitter Presiden AS Donald Trump yang diblokir pada ponsel cerdas di White House, Washington, AS, 8 Januari 2021. Menurut Twitter, kedua cuitan itu harus dibaca dalam konteks peristiwa yang lebih luas bahwa pernyataan Presiden dapat dimobilisasi oleh audiens yang berbeda, termasuk untuk menghasut kekerasan. Tidak hanya itu, Twitter juga mengaku mengamati konteks pola perilaku dari akun Trump dalam beberapa pekan terakhir. REUTERS/Joshua Roberts

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden AS Donald Trump akan meluncurkan aplikasi media menyerupai Twitter, Truth Social. Aplikasi ini akan diluncurkan pada Februari mendatang dan masih dalam tahap pre-order. Seperti apa sebenarnya aplikasi Truth Social besutan Trump ini?

Berdasarkan tangkapan layar di daftar App Store, aplikasi yang akan dirilis di perangkat iOS ini sangat mirip dengan Twitter. Halaman profil yang ditampilkan terlihat hampir persis dan unggahannya seperti memiliki ikon untuk membalas, membagikan ulang unggahan, favorit, dan berbagi. Bahkan penempatan menunya juga mirip, seperti home, cari, notifikasi, serta pesan. Trump sepertinya bukan hanya ingin menyaingi Twitter, tetapi juga menirunya.

Reuters melaporkan aplikasi Truth Social akan dibuat melalui perusahaan baru yang dibentuk dari penggabungan Trump Media and Technology Group dan perusahaan akuisisi khusus (SPAC). Motif Donald Trump adalah membuat saingan untuk Twitter dan Facebook karena dirinya tak lagi diberikan izin menggunakan platform media sosial tersebut. Trump dilarang dari Twitter dan ditangguhkan dari Facebook setelah para pendukungnya menyerbu US Capitol.

“Kita hidup di dunia di mana Taliban memiliki kehadiran besar di Twitter. Namun Presiden Amerika favorit Anda telah dibungkam. Ini tidak dapat diterima,” kata Trump dalam pernyataan tertulis, Oktober tahun lalu. Padahal, melansir dari BBC, media sosial memainkan peran penting bagi Trump untuk masuk ke Gedung Putih dan merupakan sarana komunikasi favoritnya sebagai presiden.

Twitter dan Facebook mengambil keputusan untuk melarang atau menangguhkan Trump setelah kerusuhan Januari akibat pidatonya yang membuat klaim adanya kecurangan dalam pemilu. Menanggapi kerusuhan yang terjadi, Trump menyebut orang-orang di Capitol sebagai “patriot”. Selain itu, unggahannya di media sosial semakin menunjukkan bahwa ia tidak menerima hasil pemilihan.

Advertising
Advertising

Pernyataan Trump mendorong Twitter dan Facebook untuk memutuskan bahwa terlalu berisiko untuk mengizinkannya terus menggunakan situs mereka. Tahun lalu kedua platform jejaring sosial itu juga mulai menghapus beberapa unggahan Trump atau melabelinya sebagai menyesatkan. Beberapa di antaranya cuitan Trump soal Covid-19 “kurang mematikan” daripada flu.

CNBC melaporkan, jika Truth Social benar-benar diluncurkan seperti yang dijanjikan, jaringan tersebut akan menyediakan platform untuk Trump yang dilarang dari Facebook dan Twitter. Tanpa kemampuan untuk berkomunikasi langsung dengan pengikutnya secara online, Trump terpaksa mengandalkan siaran pers dan penampilan di saluran berita kabel.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Aplikasi Truth Social Buatan Trump Rilis Februari, Mirip Twitter?

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

12 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

16 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

1 hari lalu

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

4 hari lalu

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

Marselino Ferdinan menjadi sorotan di media sosial usai timnas Indonesia u-23 dikalahkan Irak 1-2 di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

6 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

7 hari lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

8 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

11 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya