Meluas, Badan Geologi Revisi Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Semeru

Jumat, 14 Januari 2022 17:00 WIB

Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang sejumlah kawasan di lereng gunung setempat di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu sore hingga malam, 2 Januari 2022. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Andiani, mengatakan Badan Geologi menerbitkan revisi peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Semeru mengacu pada erupsi yang terjadi pada 4 Desember 2021 lalu.

“Dari peta KRB yang terbaru ini memang terjadi perubahan luas kawasan rawan bencana,” kata dia dalam konferensi pers daring, Jumat, 14 Januari 2022.

Andiani mengatakan, Badan Geologi melakukan revisi pada peta KRB Gunung Semeru karena mendapati perluasan dampak letusan gunung tersebut pada saat erupsi terakhir pada 4 Desember 2021.

“Meskipun sebetulnya kawasan rawan bencana yang kami petakan itu tidak berpindah, artinya tempatnya tetap pada daerah tenggara, dan saat ini tetap di bagian tengara dari Gunung Semeru, dan perluasannya juga tetap di bagian tenggara,” kata dia.

Andiani mengatakan peta tersebut akan menjadi acuan untuk penyusunan rencana kesiapsiagaan masyarakat jika terjadi kembali erupsi Gunung Semeru. Peta tersebut juga sekaligus bisa menjadi acuan penentuan tempat relokasi warga, hingga pengembangan kawasan.

Advertising
Advertising

“Pemerintah daerah atau siapa pun stakeholder yang berkepentingan dalam menentukan relokasi, atau menentukan lokasi kembali daerah hunian atau permukiman kemarin yang memang harus dipindahkan. Dan juga bisa dijadikan dasar pengembangan wisata di daerah itu, atau pemanfaatan ruang untuk kegiatan lain, atau kegiatan yang bersifat budi daya pada daerah tersebut,” kata dia.

Andiani mengatakan, revisi peta KRB tersebut fokus pada bagian area tenggara atau arah bukaan kawah Gunung Semeru. “Semua berdasarkan peta KRB versi 1996 yang pertama ini seluas 72,16 hektare, dan berdasarkan pemetaan kami kemarin, kawasan rawan bencana bertambah luas menjadi 80,43 hektare. Ini berarti terjadi penambahan sebanyak 12,5 hektare,” kata dia.

Andiani menyebutkan terdapat sejumlah perubahan pada peta KRB lama. “Revisi yang kami lakukan memang ada perubahan-perubahan area yang dulu merupakan KRB 2 sekarang ada yang berubah menjadi KRB 3. Dan ada yang dahulunya bukan KRB, dan sekarang menjadi daerah KRB 2,” kata dia.

Ada dua kecamatan yang wilayahnya masuk dalam perluasan Kawasan Rawan Bencana, yakni Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang, Jawa Timur. Di Kecamatan Pronojiwo terdapat dua desa yang sebagian wilayahnya masuk dalam kawasan rawan bencana, yakni Desa Supiturang dan Orooroombo. Sementara di Kecamatan Candipuro pada Desa Sumberwuluh.

“Di mana desa-desa tersebut sekarang sudah masuk pada KRB 3 dan sebagian KRB 3 dan 2. Untuk Desa Supiturang itu terjadi perubahan luas terdampak bertambah menjadi 9,19 kilometer persegi. Untuk Orooroombo terjadi pertambahan luas 0,03 kilometer persegi. Di Kecamatan Candipuro terutama Desa Sumberwuluh terjadi penambahan seluas 3,28 kilometer persegi,” kata Andiani.

Selain itu, Badan Geologi juga menerbitkan peta Geologi Tata Lingkungan mengacu pada perubahan kawasan rawan bencana Gunung Semeru. “Kalau peta KRB bicara ancamannya jadi materialnya dan kawasan rawan bencana gunung api. Untuk peta Geologi Tata Lingkukngan itu peta multi-hazard,” kata dia.

Peta Geologi Tata Lingkungan tersebut meliputi kawasan rawan bencana akibat ancaman gunung api, gerakan tanah, hingga gempa bumi, serta daya dukung wilayah seperti ketersediaan air tanah, serta stabilitas lereng.

“Peta Geologi Lingkungan ini merangkum semua aspek itu menjadi satu informasi sebagaimana kemudian satu wilayah itu dibangun berdasarkan kondisi geologi baik kebencanaan maupun sumber daya yang ada,” kata dia.

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga. “Rekomendasi kami tetap tidak boleh ada aktivitas di sekitar puncak Gunung Semeru sepanjang radius 5 kilometer. Kemudian di dari bukaan atau daerah yang merupakan daerah aliran awan panas gunung api di Besuk Kobokan hingga jarak 13 kilometer dari puncak gunung, serta sempadan pada jarak 500 meter di sekitar Besuk Kobokan hingga jarak 17 kilometer,” kata dia.

Baca:
UIN Yogyakarta: Penendang Sesajen Semeru DO Sejak 2014

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

301 Keluarga akan Direlokasi Akibat Erupsi Gunung Ruang, Pemprov Sulut Lakukan Pembebasan Lahan

2 hari lalu

301 Keluarga akan Direlokasi Akibat Erupsi Gunung Ruang, Pemprov Sulut Lakukan Pembebasan Lahan

Kondisi Gunung Ruang, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Selatan masih dalam status awas atau level IV hingga Sabtu, 4 Mei 2024. Pemerintah mengatakan ada 301 keluarga yang akan direlokasi akibat semburan abu vulkanik itu.

Baca Selengkapnya

Bandara Sam Ratulangi Manado Dibuka Lagi Usai Tutup Sementara karena Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

Bandara Sam Ratulangi Manado Dibuka Lagi Usai Tutup Sementara karena Erupsi Gunung Ruang

Operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali dibuka setelah sempat ditutup sementara karena terdampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

2 hari lalu

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

4 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

4 hari lalu

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

Erupsi di Gunung Ruang masih berdampak pada terputusnya akses lalu lintas di tujuh bandar udara terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Evakuasi 9 Ribu Warga Imbas Erupsi Gunung Ruang

5 hari lalu

Pemerintah Akan Evakuasi 9 Ribu Warga Imbas Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengevakuasi 9.083 warga yang berada di Pulau Tagulandang dalam radius 7 km dari pusat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

5 hari lalu

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

Sebanyak dua desa di Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, bakal dikosongkan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

6 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

7 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya