Mahasiswa Rancang Troli Pintar untuk Belanja di Supermarket

Sabtu, 15 Januari 2022 14:27 WIB

Ilustrasi keluarga belanja di supermarket kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Maret 2020. CANTIKA.COM/Silvy Riana Putri

TEMPO.CO, Malang - Mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Rizky Aulia Fansyuri, merancang purwarupa sistem alat penghitung berat belanja dan total belanja menggunakan Arduino berbasis teknologi Internet of thing (IoT). Sistem microcontroller itu diterapkannya pada keranjang belanja hingga menjadikannya semacam smart trolley. “Alatnya belum saya beri nama khusus," kata Kiki, sapaan Rizky, kepada Tempo, Jumat pagi, 14 Januari 2022.

Mengerjakannya sebagai tugas skripsi, Kiki menceritakan mendapat bimbingan dari dua dosen hingga sistem rampung dan sukses megantarnya meraih gelar sarjana di Program Studi Informatika Fakultas Informatika pada Desember lalu.

Kiki menjelaskan, pembuatan alat tersebut bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam menghitung jumlah produk dan total belanja, juga memudahkan pembeli untuk mengetahui informasi mengenai produk yang dipindai. "Sering terjadi konsumen merasa kurang nyaman saat berbelanja akibat kesalahan harga di label dengan harga yang sebenarnya," kata dia.

Selain itu memudahkan pembeli untuk mengetahui berapa berat barang yang dibeli, meminimalisir terjadinya anggaran biaya yang kurang ketika pembeli membayar belanjaan di kasir, serta mengurangi penggunaan kantong plastik.

Kiki memanfaatkan aplikasi Telegram dalam sistem troli pintar rancangannya itu. Telegram dipilih karena bisa mengirimkan banyak jenis file, seperti gambar, video, lokasi, dan dokumen secara gratis dan tanpa iklan, serta memiliki banyak fitur di dalamnya.

Advertising
Advertising

Di dalam aplikasi Telegram juga terdapat fitur bernama SmartWeightBot yang dapat digunakan dan dikostumisasi sendiri oleh penggunanya sesuai kebutuhan. Dalam sistem yang dibuat Kiki, Telegram berfungsi untuk memantau total berat belanja konsumen, dan mengirimkan notifikasi berupa pesan.

“Notifikasi pesannya ‘berat belanja Anda sudah melebihi, misalkan 5 kilogram, silakan gunakan kardus’,” ujar Kiki sambil menambahkan notifikasi pesan tersebut muncul di layar LCD 20x4. Notifikasi yang muncul di layar berupa rincian produk, total belanja, dan jumlah produk.

Selain LCD, piranti lain yang digunakan untuk membuat alat ini antara lain Arduino Uno R3, pemindai kode batang atau barcode scanner, LCD 20X4, USB Host Shield 2.0, dan sensor load cell atau biasa disebut sensor berat. Sedangkan untuk menghitung berat belanja alat-alat yang dibutuhkan untuk membangun sistem ini yaitu Board Wemos D1 R1, sensor berat, dan Modul HX711.

Pada prototipe sistem alat penghitung berat belanja dilakukan pengujian akurasi sensor berat dengan menimbang 5 produk sebanyak 30 kali. Hasilnya, akurasi keberhasilan dari sensor berat mencapai 99,70 persen.

Sedangkan pada prototipe sistem penghitung total belanja dilakukan pengujian dengan memindai kode batang produk sebanyak 30 kali pada 5 produk. Hasil kinerja sistem juga berjalan baik bahkan dengan tingkat keberhasilan 100 persen.

Desain tampilan informasi belanja dari sistem semacam troli pintar rancangan mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto. FOTO/ISTIMEWA

Setelah diteliti dan melewati serangkaian uji coba sepanjang Mei-November 2021, pemuda kelahiran Medan berusia 22 tahun itu menyimpulkan, pertama, sistem alat penghitung total belanja berjalan baik. Indikasinya adalah barcode produk yang teregistrasi dapat dipindai oleh barcode scanner.

Kedua, prototipe sistem alat penghitung total belanja memiliki tingkat akurasi sangat baik dari proses uji sebanyak 30 kali pada 5 produk. Ketiga, sistem prototipe penghitung berat belanja juga dapat menghitung berat produk ketika ditimbang dan bot Telegram dapat mengirimkan notifikasi jika berat belanja sudah melebihi batas yang ditentukan.

Keempat, prototipe penghitung berat belanja diuji dengan cara menimbang produk satu per satu sampai dengan cara bersamaan untuk mengetahui apakah bot Telegram dapat mendeteksi berat belanja. Pengujian sistem ini berhasil 100 persen.

Sketsa alat penghitung total belanja yang dibuat mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto. Alat mendukung sistem semacam troli pintar. FOTO/ISTIMEWA

Kelima, pengujian akurasi pada sensor berat dilakukan lewat 30 kali penimbangan produk. Hasil data berat yang dibaca dari sensor berat dibandingkan dengan timbangan digital. Nilai keberhasilan yang didapat setelah pengujian 5 produk digabung mencapai 99,70 persen dan tingkat kesalahan 0,30 persen.

“Prototipe itu saya ciptakan untuk supermarket. Jadi, seandainya ada supermarket yang ingin beli alatnya, bisa dibuat dan digabung ke trolley. Konsumen tinggal pakai saja troli belanjanya,” ujar Rizky.

ABDI PURMONO

Baca juga:
Vaksin Booster, Israel Telah Suntikkan Setengah Juta Dosis yang Keempat



Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

4 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

10 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

17 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

1 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

2 hari lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

4 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

4 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

6 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

6 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya