Longsor Pangalengan Jenis Translasi Luncuran, Ancam Rumah di Sekitarnya

Senin, 17 Januari 2022 11:21 WIB

Longsor kebun kentang di Kampung Giriawas RT 03 RW 014 Desa Sukaluyu, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Sabtu 15 Januari 2022. Tanah longsor mengarah ke sebuah rumah dan menewaskan seorang warga serta melukai tujuh orang lainnya (Dok.BPBD)

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa longsor mematikan di Pangalengan, Kabupaten Bandung, dinilai bertipe translasi luncuran. Ahli longsor Adrin Tohari mengatakan tanah meluncur pada bidang tanah yang rata, namun berlereng curam. “Biasanya dipicu oleh curah hujan dengan intensitas tinggi berdurasi pendek,” katanya kepada Tempo.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Kantor Pusat Riset Geoteknologi di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) itu, faktor yang mengontrol longsoran jenis itu adalah kemiringan lereng dan ketebalan lapisan tanah. “Karena lereng bertipe planar dan juga curam, maka jalur luncurannya mengikuti arah kemiringan lereng,” ujarnya saat dikonfirmasi Ahad, 16 Januari 2022.

Dari foto dokumentasi lokasi kejadian, Adrin menduga tidak ada pepohonan di daerah mahkota longsoran. Akibatnya lereng bagian itu lebih rentan longsor dibandingkan area yang terdapat pepohonan. Kejadian serupa mengancam rumah-rumah terdekat lokasi kejadian. “Karena kemiringan lerengnya sama, akan ada potensi longsor di lereng sebelahnya yang dapat mengancam rumah-rumah di kaki lereng itu,” kata dia.

Menurutnya perlu ada kajian dari tenaga ahli untuk menentukan opsi terbaik. “Apakah relokasi warga atau mengubah tata guna lahan di bagian atas lereng,” ujar Adrin. Lereng perbukitan daerah Pangalengan, Kabupaten Bandung, menurutnya banyak digunakan sebagai lahan perkebunan seperti teh, juga sayuran semacam kentang, dan wortel.

Jenis tanaman sayuran itu, kata dia, memerlukan kondisi tanah yang gembur. Akibatnya juga kondisi lapisan tanah di permukaan mempermudah air hujan untuk masuk ke dalam lapisan tanah yang tebal sehingga proses penjenuhan tanah akan mudah terjadi. “Selain itu akar-akar tanaman ini tidak bisa memperkuat lapisan tanah yang tebal,” ujar Adrin.

Advertising
Advertising

Peristiwa longsor kebun kentang di Pangalengan, Kabupaten Bandung merenggut korban jiwa dan melukai beberapa warga. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, longsor itu terjadi Sabtu, 15 Januari 2022 pada pukul 16.00 WIB. Longsor terjadi setelah daerah itu diguyur hujan deras.

Lokasi longsor berada di Kampung Giriawas RT 03 RW 014 Desa Sukaluyu, Pangalengan, Kabupaten Bandung. Tanah yang longsor merupakan area kebun kentang yang berkontur miring. Ketinggian tanah yang longsor itu sekitar 30 meter dengan lebar 5 meter.

Dari dokumentasi foto dan video yang beredar di media sosial, jalur longsoran membentuk kelurusan garis. Tepat di bawah lerengnya, terdapat sebuah rumah permanen yang baru setengah jadi. Selain menghantam rumah itu, tanah longsoran itu juga merenggut korban jiwa dan melukai warga di sekitar tempat kejadian.

Dari laporan BPBD, seorang buruh harian lepas bernama Ucil, 35 tahun, meninggal dunia. Korban setelah berhasil dievakuasi dari lokasi longsor langsung dibawa ke rumah duka di Kampung Baru, Desa Margaluyu, Pangalengan.

Selain itu seorang buruh harian lepas lainnya, Hendra, 29 tahun, mengalami luka berat. Warga asal Garut itu segera dilarikan mobil warga ke Puskesmas Pangalengan. Sementara korban luka ringan berjumlah enam orang, terdiri dari seorang ibu rumah tangga, selebihnya buruh harian lepas. Mereka melakukan pengobatan sendiri di rumah.

Baca:
Tanah Longsor di Kebun Kentang Pengalengan, Satu Orang Tewas

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

4 jam lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

8 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

1 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

2 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya