Perang Dunia II, Hidroponik Digunakan Militer Amerika dan Inggris untuk Pangan

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Selasa, 25 Januari 2022 09:11 WIB

Tanaman hidroponik yang dipamerkan di CL Urban Market.Tempo/Nathasya Trella

TEMPO.CO, Jakarta - Hidroponik telah menjadi tren menanam hemat tempat dan perawatannya cenderung mudah. Mengutip situs web Kementerian Pertanian, hidroponik adalah teknik budi daya menggunakan sekam atau media tanam lainnya. Pemanfaatan juga dengan unsur hara cair yang dibutuhkan tanaman.

Sebelum berkembang seperti sekarang, teknik hidroponik telah diperkenalkan oleh ahli fisiologi tanaman, William Frederick Gericke pada 1936, seperti dikutip dari situs web Epic Gardening. Peneliti dari University of California itu menemukan, bahwa tanaman dapat tumbuh dalam larutan dan air, selain tanah. Mulanya, penemuan Gericke masih diragukan.

Gericke membuktikan langsung dengan percobaan menanam tomat, selada, dan sayuran tanah. Tanaman tomat di belakang rumahnya itu merambat setinggi 7,6 meter menggunakan media tanam air dan nutrisi. Gericke menyebut teknik itu hidroponik yang kemudian dikenal hingga sekarang.

Mengutip The Natural Farmer, perkembangan teknik berlanjut hingga dimanfaatkan di berbagai kebutuhan. Pada rentang 1939 hingga 1945, teknik hidroponik dimanfaatkan para tentara militer Amerika Serikat dan Inggris dalam Perang Dunia II untuk ketersediaan pangan.

Cara itu dipengaruhi pula efek gerakan kampanye Grow More Food yang telah membuat Pulau Wake di Samudra Pasifik menjadi ladang hidroponik. Pada 1940-an, peneliti dari Purdue University, Robert B. dan Alice P. Withrow juga mengembangkan metode hidroponik yang lebih praktis. Media tanam menggunakan kerikil dengan sistem pengairan pasang surut.

Advertising
Advertising

HARIS SETYAWAN

Baca: Dua Teknik Hidroponik yang Mudah bagi Pemula

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

13 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

18 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

19 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

20 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

21 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

22 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

22 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

23 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya