Tebing Longsor Putus Jalan di Kota Bitung, Penyebab Belum Diketahui
Reporter
Antara
Editor
Zacharias Wuragil
Selasa, 25 Januari 2022 11:49 WIB
TEMPO.CO, Manado - Ruas jalan nasional di Kelurahan Pinasungkulan, Bitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara, putus karena longsor di awal tahun ini. Jalan yang menyusur tebing dan menjadi akses penghubung ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang tersebut ambles bersama tebing di sekitarnya sejauh sekitar seratus meter.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara, Erik A Singarimbun, mengatakan PT Meares Soputan Mining/Tambang Tondano Nusajaya (MSM/TTN) sedan melakukan investigasi di lokasi jalan longsor parah itu. "Kami sudah koordinasi bersama pemprov bahwa jalan nasional yang longsor di areal tambang PT MSM/TTN, mereka yang akan bertanggung jawab termasuk melakukan investigasi," kata Erik di Manado, Senin 24 Januari 2022.
Investigasi penyebab longsor, Erik menambahkan, termasuk kajian pembangunan jalan alternatif dan pembiayaannya. Saat ini, kata dia, ada jalur alternatif yang dibangun dan diharapkan sesuai dengan standar atau spesifikasi jalan nasional. "Apabila dibangun jalan permanen harus memenuhi kriteria jalan nasional. Karena itu, akan ada tim di sana termasuk tim perencana dari PUPR," ujarnya.
Hasil investigasi yang dilakukan tersebut, diharapkan dapat menjadi masukan jangan sampai setelah lintasan jalan dipindahkan akan bernasib sama dengan jalan yang mengalami longsor saat ini. "Mudah-mudahan bulan depan sudah ada hasilnya (investigasi)," katanya lagi.
Terkait nilai kerugian longsornya ruas jalan nasional tersebut, lanjut dia, belum diketahui. Menurut Erik, BPJN Sulawesi Utara hanya fokus untuk menormalkan jalur lalu lintas sehingga bisa berfungsi.
Baca juga:
Bencana Tebing Longsor di Danau Brasil, Ini Kata Pakar di BMKG
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.