RSHS Bandung Rawat 34 Pasien Covid-19, Nihil Varian Omicron

Rabu, 26 Januari 2022 17:08 WIB

Petugas tenaga kesehatan merapikan tempat tidur untuk membawa pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Sabtu, 12 Juni 2021. Beberapa rumah sakit harus menambah tempat tidur untuk melayani pasien COVID-19. ANTARA/Novrian Arbi

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung kini merawat 34 orang pasien di ruang isolasi Covid-19, namun nihil pasien Omicron. Sebanyak 31 orang dirawat dengan status suspek, sementara tiga pasien lain dinyatakan positif Covid-19.

“Belum ada pasien yang suspek atau terdeteksi dengan varian Omicron,” kata Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS Bandung Muhammad Kamaruzzaman lewat keterangan secara daring, Rabu, 26 Januari 2022.

Selain puluhan yang dirawat, data rumah sakit juga mencatat sejak awal bulan hingga sekarang ada seorang pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Varian virusnya disebutkan bukan Omicron.

Menurut Kamaruzzaman, pihak rumah sakit telah bersiap menghadapi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 pada awal tahun ini dan varian baru Omicron.

Kesiapan itu dikondisikan seperti saat terjadi lonjakan kasus varian Delta pada pertengahan 2021, misalnya dengan menerapkan screening, pemeriksaan pasien dengan alat pelindung diri level dua, dan ruangan rawat dilengkapi oksigen sebanyak 40 tabung.

Advertising
Advertising

Selain itu, RSHS Bandung kini memiliki generator oksigen sendiri. “Penting jika terjadi lonjakan kasus pasien yang dirujuk dengan kategori berat,” kata Kamaruzzaman.

Dalam waktu dekat ini pihak rumah sakit akan menjajal produksi oksigen perdana selama 1-2 jam. Rumah sakit di Bandung pernah sempat kelimpungan karena oksigen untuk pasien kekurangan pasokan.

Sebelumnya diberitakan, RSHS Bandung menyiapkan kamar khusus bagi pasien suspek Covid-19 varian Omicron. Pemisahan itu bertujuan untuk proses pelacakan kasus. “Penanganan secara umum enggak ada yang berbeda antara pasien dengan varian Omicron dan yang bukan,” kata Kamaruzzaman.

Menurut dokter gigi itu, pada pasien Covid-19 yang sudah divaksin dua kali tidak muncul gejala atau hanya gejala ringan. Secara total RS Hasan Sadikin Bandung menyiapkan 376 tempat tidur untuk pasien Covid-19 atau 40 persen dari keseluruhan daya tampung pasien rawat inap.

Sejak terjadi penurunan lonjakan kasus pada Oktober 2021, jumlah ranjang dikurangi menjadi 130 unit. Terkait dengan peningkatan tren kasus Omicron, jumlah ranjang disiapkan maksimal, oksigen ditambah, juga perawatnya.

Sebagai strategi penunjang, pihak rumah sakit menyiapkan 25 orang petugas swab test dari Instalasi Laboratorium Klinik. Tugas mereka melakukan tes PCR secara rutin dengan target 100 orang per hari. “Untuk obat, oksigen, dan peti jenazah kita siapkan stok tiga bulan,” kata Kamaruzzaman.

Baca:
PDPI Ungkap Gejala Pasien Omicron di Amerika dan Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

15 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya