Tips Sukses Budi Daya Ikan di Ember dari Dosen Unpad

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Kamis, 27 Januari 2022 08:00 WIB

Pekerja menyusun ikan lele asap yang sudah kering di Kelurahan Pengasinan, Bogor, Rabu, 30 September 2020. Para pembeli lele ini berasal dari Jabodetabek hingga diekspor ke Nigeria. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (Unpad) Yuli Andriani mengatakan budi daya ikan dalam ember atau “budikdamber” dapat menjadi solusi pemenuhan nutrisi keluarga di tengah pandemi.

Dikatakan Yuli, pandemi turut menimbulkan perubahan dalam penyediaan makanan untuk keluarga, Perubahan ini terjadi antara lain keterbatasan distribusi akibat pembatasan wilayah dan harga yang melambung karena suplai yang menurun.

Untuk mempertahankan asupan gizi yang baik untuk keluarga dan balita, salah satunya bisa memanfaatkan lahan pekarangan di rumah untuk menyediakan pangan keluarga secara mandiri.“Budikdamber merupakan salah satu pilihan untuk mendapatkan suplai protein hewani dan sayuran secara mandiri untuk keluarga,” kata Yuli seperti dikutip di laman resmi Unpad pada Kamis, 27 Januari 2022.

Advertising
Advertising

Yuli menjelaskan, budikdamber adalah metode budi daya ikan yang disinergiskan dengan tanaman sayuran yang dilakukan dalam wadah berupa ember. Prinsip pelaksanaan budikdamber sama dengan akuaponik yang menyinergikan antara budi daya tanaman dan ikan dalam satu wadah. Namun, budikdamber dilakukan dalam wadah yang labih kecil (ember), sehingga efisien bila ditempatkan di lahan sempit.

“Selain efisien tempat, budikdamber juga hemat energi listrik dan ramah lingkungan karena tidak memerlukan tambahan pupuk selama pemeliharaannya,” ujar Yuli.

Agar praktik budidamber berhasil, Yuli mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

Jenis Ikan
Tidak semua jenis ikan cocok untuk dibudidayakan dalam sistem budikdamber. Ini disebabkan, kapasitas ruang yang terbatas, ikan-ikan yang sesuai untuk dibudidayakan adalah jenis ikan yang tidak bersisik dan tidak memerlukan oksigen banyak dalam air, seperti: ikan lele, patin, dan gabus.

Ikan-ikan bersisik dan memiliki sirip-sirip tajam berpotensi melukai satu sama lain dalam wadah yang terbatas, sehingga tingkat kematiannya akan meningkat. Sementara penggunaan ikan-jenis catfish seperti lele lebih aman karena tubuhnya dilindungi lendir, sehingga memungkinkan digunakan dalam kepadatan yang tinggi. Lendir akan melindungi tubuh ikan karena mengurangi gesekan satu sama lain sehingga ikan bebas dari luka akibat gesekan.

Selain jenis, kesehatan ikan yang digunakan juga merupakan syarat keberhasilan dalam budikdamber. Ikan yang sehat dapat dibeli di tempat yang tepercaya, seperti Balai Benih Ikan, dan memiliki ciri-ciri seperti warna cerah mengilap, tidak terdapat bercak putih, gerakan lincah, dan bentuk tubuhnya sempurna. Dalam satu ember volume 78 liter yang diisi air setinggi 50 cm atau sebanyak 60 liter air dapat diisi dengan benih ikan lele sebanyak 60 ekor.

Jenis Tanaman
Pada dasarnya semua tanaman dapat digunakan dalam kegiatan budikdamber. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis tanaman sayuran seperti selada, kangkong, pakcoy dan sawi memiliki pertumbuhan yang baik bila ditanam dalam budikdamber.

Struktur akar tanaman tersebut berbentuk serabut halus, sehingga mampu menyaring unsur hara yang terdapat media budidaya. Pada gilirannya, hal ini berkaitan dengan penyediaan pupuk organik yang berasal dari feses ikan, yang membantu penyediaan nutrisi bagi tanaman.

Pemberian Pakan
Pemberian pakan dalam sistem budikdamber harus diatur jumlahnya karena sisa pakan yang tidak dimakan ikan akan membusuk dan menyebabkan penurunan kualitas air. Pakan cukup diberikan 2-3 kali sehari dengan jumlah 3-4 persen dari bobot total ikan di ember.

Selama pemberian perhatikan respons ikan terhadap pakan. Bila ikan sudah tidak merespons pakan, hentikan pemberian. Pakan yang diberikan pada ikan dalam sistem ini bisa juga memanfaatkan limbah organik rumah tangga yang terlebih dahulu difermentasi.

Kualitas Air
Peranan kualitas air dalam budikdamber sangatlah krusial, karena volume air yang digunakan sangat terbatas. Pemeliharaan kualitas air dapat dipertahankan dengan melakukan penggantian air sebesar 20-30% secara berkala sehingga air dalam kondisi yang baik untuk ikan.

Penggunaan probiotik sangat disarankan, terutama untuk mengurangi bau yang ditimbulkan, sekaligus menekan mikroba patogen yang berpotensi menyebabkan penyakit pada ikan. Dosis yang disarankan adalah 1 ml/liter air.

Sosialisasi pada PPM-KKN Integratif
Pengenalan budikdamber pada masyarakat telah disosialisikan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) integratif hybrid 2022 yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Padjadjaran pada 22 Januari 2022. Acara sosialisasi diselenggarakan kombinasi daring yang digelar untuk umum dan luring terbatas kepada masyarakat di Desa Cikeruh, Jatinangor.

Acara ini dihadiri oleh 170 orang peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, apatur sipil negara di instansi perikanan, pelajar dan mahasiswa, serta pemangku kepentingan dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga:

Peneliti Brin Sebut Target Produksi Vaksin Merah Putih Mundur Setahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

“Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat sangat tertarik untuk melakukan kegiatan budikdamber sebagai penyedia protein keluarga,” ungkap Yuli.

Berita terkait

Pendaftaran Seleksi Mandiri Unpad Dibuka Pekan Depan, Begini Rincian Biaya UKT dan Iuran Masuknya

21 jam lalu

Pendaftaran Seleksi Mandiri Unpad Dibuka Pekan Depan, Begini Rincian Biaya UKT dan Iuran Masuknya

Biaya UKT bagi mahasiswa baru hasil Seleksi Mandiri Unpad maksimal Rp 30 juta per semester. Iuran masuknya bisa mencapai Rp 195 juta.

Baca Selengkapnya

Unpad Tegaskan Seleksi Mandiri Bukan untuk Cari Uang, Ini 3 Skema yang Dibukanya

1 hari lalu

Unpad Tegaskan Seleksi Mandiri Bukan untuk Cari Uang, Ini 3 Skema yang Dibukanya

Unpad membuka pendaftaran Seleksi Mandiri atau SMUP untuk program S1 dan D4 mulai Senin, 29 April 2024. Ada juga jalur baru kerja sama.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

2 hari lalu

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.

Baca Selengkapnya

10 Prodi di Unpad yang Punya Akreditasi Internasional, ada Fakultas Hukum hingga Ekonomi

2 hari lalu

10 Prodi di Unpad yang Punya Akreditasi Internasional, ada Fakultas Hukum hingga Ekonomi

Apa saja prodi di Unpad yang sudah terakreditasi internasional?

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

2 hari lalu

Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

Universitas Padjadjaran (Unpad) membuka pendaftaran Beasiswa Fast Track Magister Doktor 2024 untuk calon mahasiswa yang ingin melanjutkan S2 dan S3.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kejadian yang Merugikan Peserta UTBK di Unpad, Bahkan Bikin Gagal

3 hari lalu

Beberapa Kejadian yang Merugikan Peserta UTBK di Unpad, Bahkan Bikin Gagal

Ada beberapa kejadian berulang yang bisa merugikan peserta UTBK.

Baca Selengkapnya

Cara Unpad Cegah Kecurangan UTBK di Kalangan Peserta dan Pengawas

3 hari lalu

Cara Unpad Cegah Kecurangan UTBK di Kalangan Peserta dan Pengawas

Peserta UTBK di Unpad akan diperiksa alat detektor logam.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

4 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

9 hari lalu

Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

Kata Guru Besar Unpad soal kasus Kumba.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

9 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya