Merek Cina Masuk Daftar Pemain Terkuat dan Tumbuh Tercepat di Dunia

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 27 Januari 2022 15:14 WIB

Aplikasi berbagi pesan WeChat dan aplikasi video pendek TikTok terlihat di dekat bendera Cina dan AS dalam gambar ilustrasi yang diambil 7 Agustus 2020.[REUTERS / Florence Lo / Illustration]

TEMPO.CO, London - Sejumlah perusahaan Cina masuk daftar merek terkuat dan dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam laporan "Global 500 2022" dari konsultan terkemuka Inggris Brand Finance yang dirilis pada Rabu, 26 Januari 2022.

Laporan tersebut mencantumkan aplikasi pengiriman pesan dan panggilan WeChat sebagai merek terkuat di dunia, sementara layanan jejaring sosial Douyin, atau TikTok sebagai versi internasionalnya, sebagai merek dengan pertumbuhan tercepat.

WeChat, sebuah aplikasi multiguna yang dikembangkan oleh perusahaan internet dan teknologi Cina Tencent, mempertahankan gelar tersebut untuk tahun kedua berturut-turut, karena "memainkan peran integral dalam kehidupan sehari-hari di Cina, dengan rangkaian layanan menyeluruh yang memungkinkan pelanggan untuk mengirim pesan, melakukan panggilan video, memesan makanan, dan berbelanja," menurut laporan Brand Finance.

Menduduki peringkat ke-18 di antara 500 merek paling bernilai di dunia adalah platform video TikTok, atau aplikasi kembarannya di Cina Douyin. Munculnya pendatang baru ini adalah "bukti bagaimana konsumsi media sedang berubah," kata laporan itu.

"Dengan menawarkan konten yang mudah dicerna dan menghibur, popularitas aplikasi tersebut menyebar ke seluruh dunia," tambah laporan itu. "(Aplikasi) itu juga bertindak sebagai outlet kreatif dan menyediakan sarana bagi orang-orang untuk terhubung selama karantina wilayah (lockdown)."

Advertising
Advertising

Sejumlah merek mobil Cina juga "membuat langkah besar dan melawan tren global pertumbuhan negatif di sektor ini," ungkap laporan itu, menambahkan bahwa BYD, produsen kendaraan energi baru terkemuka Cina, merupakan merek dengan pertumbuhan tercepat di sektor ini dengan peningkatan nilai merek sebesar 100 persen.

Sektor teknologi kembali menjadi sektor paling bernilai, kata laporan itu. Huawei, penyedia infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi serta perangkat pintar terdepan di dunia, merebut kembali posisinya di antara 10 merek paling bernilai di dunia karena telah "sangat meningkatkan investasi baik di perusahaan teknologi maupun penelitian dan pengembangan (litbang) dalam negeri, serta mengalihkan fokusnya ke layanan cloud."

XINHUA | ANTARA

Baca:
Begini Mekanisme Video Muncul di Beranda TikTok Anda

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

5 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

9 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

1 hari lalu

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

Tiktokers @awbimax atau Bima viral mengakui ditawari menjadi buzzer Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

1 hari lalu

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

Bima tidak ingin menjadi pembohong karena harus berbicara testimoninya tentang Bea Cukai menggunakan skrip yang dibuat oleh agensi.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

2 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya