Dinas Bantah Ledakan Kasus Covid-19 dari Klaster Bupati Sleman

Kamis, 27 Januari 2022 21:20 WIB

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Foto ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Cahya Purnama, membantah informasi soal meledaknya kasus Covid-19 baru yang berasal dari Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.

Bantahan itu menyusul ramainya pemberitaan sepanjang Rabu, 26 Januari 2022, yang menyebut tak kurang 10 orang positif Covid-19 berdasar hasil tracing kasus Kustini.

"Kami tegaskan bahwa 10 orang yang positif itu bukan hasil tracing dari kasus positif Bupati Sleman yang dilakukan di rumah dinas, tidak ada terkait tracing Bupati," kata Cahya.

Kustini sendiri dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa 25 Januari 2022 pasca melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lumajang, Kota Jakarta, hingga Kabupaten Kulonprogo. Lalu esoknya, Rabu, 26 Januari 2022, muncul pemberitaan 10 orang di Sleman terpapar dari tracing Kustini.

Cahya menuturkan ledakan 10 kasus itu berdasar hasil tracing kasus positif di Kecamatan Ngaglik pada Minggu, 23 Januari 2022. Lalu Dinkes Sleman melakukan tracing pertama dan ditemukan sembilan orang yang dinyatakan terpapar dari kasus itu.

Advertising
Advertising

Cahya mengatakan justru Bupati Sleman yang sempat melakukan interaksi dengan salah satu dari sembilan orang yang positif tersebut. Kemudian berinisiatif memeriksakan diri di RSUD Murangan Sleman. "Karena merasa ada kontak, Bupati swab mandiri dan hasilnya positif," kata dia.

Setelah mengetahui Kustini positif Cahya, Dinkes Sleman kemudian melanjutk tracing di pendopo Rumah Dinas Bupati pada, Selasa, 25 Januari 2022. Hasilnya ditemukan satu orang lagi positif juga pernah berinteraksi dengan salah satu dari sembilan orang sebelumnya.

"Jadi 10 itu adalah hasil dari tracing kasus Ngaglik. Jadi berita tentang 10 orang positif hasil tracing Bupati itu tidak tepat," kata Cahya.

Adapun Sekretaris Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji mengatakan pada Kamis ini pihaknya juga menerima laporan kasus positif Covid-19 probable atau dicurigai varian Omicron ikut meningkat.

"Semula ada empat kasus probable Omicron, hari ini ada tambahan 13 probable sehingga total menjadi 17 kasus," kata dia. Awalnya kasus probable Omicron di Yogyakarta hanya dari pemeriksaan sampel asal Kabupaten Gunungkidul. Namun tambahan kasus probable kali ini berasal dari laporan sejumlah laboratorium. "Ada dari Kabupaten Sleman, ada Kabupaten Kulonprogo."

Dengan lonjakan itu, Aji menyatakan Yogyakarta benar-benar mewaspadai lonjakan kasus harian saat ini. Terlebih tiga hari terakhir, mulai Selasa hingga Kamis, 25-27 Januari 2022, jumlah kasus harian stabil di atas 20 kasus. "Selain selter, kami siagakan juga persediaan obat karena umumnya pasien itu tanpa gejala," kata dia.

Baca:
Maret Titik Balik Covid-19 dan Omicron di Dunia? Begini Estimasinya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

7 jam lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

9 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya